5 Bentuk Globalisasi Ekonomi, Pengaruh, hingga Dampaknya
- Kamis, 26 Juni 2025

JAKARTA - Bentuk globalisasi ekonomi semakin terasa dalam seratus tahun terakhir, dipicu kemajuan teknologi pesat, menjadi pemicu utama fenomena dunia tanpa batas ini.
Arus globalisasi semakin meluas dan mempengaruhi berbagai sektor, termasuk di bidang ekonomi.
Dengan beragam bentuk dan dampak yang ditimbulkannya, kita sebagai bagian dari masyarakat global perlu memahami dan bersiap menghadapi segala perubahan yang terjadi.
Baca Juga
Begitu pun dengan bentuk globalisasi ekonomi yang terus berkembang, kita dituntut untuk menyadari dan menanggapi berbagai tantangan yang muncul.
Pengertian Globalisasi Ekonomi
Sebelum kita menggali lebih dalam, mari kita pahami terlebih dahulu konsep globalisasi dan globalisasi ekonomi.
Globalisasi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), merujuk pada proses yang membuat suatu hal menjadi bagian dari dunia internasional.
Dalam istilah yang lebih ringkas, globalisasi juga dapat dipahami sebagai suatu proses di mana suatu hal menjadi mendunia. Hal ini mencakup berbagai aspek, seperti teknologi, ide-ide, informasi, serta gaya hidup masyarakat.
Profesor Selo Soemardjan, seorang ahli sosiologi, mendefinisikan globalisasi sebagai proses terciptanya sistem organisasi dan komunikasi yang menghubungkan masyarakat dunia, yang mengikuti prinsip dan aturan yang sama.
Globalisasi sendiri memiliki beberapa karakteristik, antara lain: kemajuan teknologi yang terus berkembang, meningkatnya ketergantungan antar negara dalam hal produksi dan pasar, munculnya masalah bersama yang melibatkan banyak negara, serta terjadinya pertukaran budaya dan interaksi antarwarga dunia.
Meskipun istilah globalisasi sudah ada sejak abad ke-19 dengan sebutan "globalize", konsep ini baru dikenal lebih luas setelah Theodore Levitt, seorang ekonom, memperkenalkan istilah 'globalisasi' pada tahun 1983 melalui artikel berjudul Globalization of Markets yang diterbitkan di Harvard Business Review.
Sejak saat itu, Levitt dikenang sebagai pencipta istilah 'globalisasi'.
Globalisasi saat ini telah melanda hampir semua sektor kehidupan, termasuk ekonomi. Inilah yang kemudian melahirkan konsep globalisasi ekonomi, yang mana sektor ekonomi menjadi salah satu bidang yang dengan cepat terkena dampak dari globalisasi.
Hal ini disebabkan karena kebutuhan ekonomi di seluruh dunia yang semakin serupa. Namun, globalisasi tidak hanya menyentuh sektor ekonomi.
Manfred Steger, Ketua Riset di Global Cities Institute RMIT University, menyebutkan bahwa globalisasi mencakup empat dimensi empiris utama: ekonomi, ekologi, budaya, dan politik.
Belakangan, ideologi juga ditambahkan sebagai dimensi kelima yang melintasi keempat dimensi lainnya. Dimensi ideologi berisi seperangkat norma dan kepercayaan yang menjelaskan fenomena globalisasi itu sendiri.
Dalam konteks ekonomi, globalisasi ekonomi mengacu pada fenomena terciptanya keterhubungan antar negara dalam aspek ekonomi melalui pertukaran produk, teknologi, barang, jasa, dan modal yang terjadi secara intensif.
Secara lebih sederhana, globalisasi ekonomi dapat diartikan sebagai penggabungan dunia dalam satu kesatuan untuk membentuk sebuah kawasan perdagangan yang melintasi batas-batas negara.
Globalisasi ekonomi juga tidak terlepas dari fenomena perdagangan bebas yang berusaha menghapus berbagai hambatan dalam perdagangan internasional.
Hambatan-hambatan ini sering kali berupa tarif ekspor atau impor yang tinggi, yang membuat harga barang tidak bersaing secara adil.
Selain itu, ada pula hambatan berbentuk kebijakan politik yang digunakan negara untuk melindungi industri dalam negeri, yang bertentangan dengan prinsip perdagangan bebas yang menginginkan penghapusan hambatan-hambatan tersebut.
Lalu, apakah globalisasi ekonomi sudah benar-benar terjadi di Indonesia dan dunia secara keseluruhan? Untuk menjawab pertanyaan ini, ada beberapa ciri khas dari globalisasi ekonomi yang patut diperhatikan, antara lain:
- Perkembangan teknologi yang sangat pesat dan dapat melintasi ruang dan waktu, seperti satelit, televisi, handphone, dan internet yang memungkinkan komunikasi global berlangsung cepat.
- Meningkatnya intensitas masalah global yang melibatkan perhatian dunia, seperti krisis multinasional, regulasi wilayah, serta isu lingkungan hidup yang kini banyak menjadi fokus perhatian.
- Terjadinya ketergantungan pada produksi ekonomi dan pasar antar negara akibat perdagangan global yang semakin pesat.
- Pertukaran budaya dan interaksi antarwarga dunia yang melintas batas budaya, memperkenalkan hal-hal baru dalam kehidupan masyarakat.
Bentuk Globalisasi Ekonomi
Meski tak tampak secara langsung, globalisasi ekonomi memiliki dampak yang bisa dirasakan.
Fenomena ini memiliki ciri khas yang memudahkan kita untuk mengenalinya, seperti terjalinnya hubungan budaya yang muncul akibat ketergantungan di pasar global.
Dr. Tanri Abeng, seorang pengusaha sukses di Indonesia, adalah sosok yang memperkenalkan gagasan mengenai lima bentuk globalisasi ekonomi.
Selain berkiprah sebagai pelaku ekonomi, Tanri Abeng juga pernah berperan sebagai pembuat kebijakan dalam Kabinet Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi Pembangunan, serta menjabat Menteri Negara Pendayagunaan BUMN.
Beliau juga pernah menjadi Komisaris Utama Pertamina. Melalui pengalaman dan pengamatannya, Tanri Abeng mengemukakan beberapa bentuk nyata dari globalisasi ekonomi yang memengaruhi banyak aspek kehidupan.
Globalisasi Produksi
Globalisasi produksi merujuk pada fenomena di mana satu atau lebih perusahaan mendirikan pabrik di berbagai negara dengan tujuan mengurangi biaya produksi.
Biasanya, negara yang dipilih adalah yang menawarkan tarif upah rendah serta biaya bea masuk yang lebih terjangkau. Infrastruktur negara tersebut juga harus memadai untuk mendukung proses produksi.
Selain itu, iklim usaha yang mendukung sangat penting agar aktivitas produksi perusahaan bisa berjalan lancar.
Industri manufaktur adalah sektor yang sering terlibat dalam globalisasi produksi, dan Indonesia kini menjadi salah satu negara tujuan bagi banyak perusahaan internasional yang ingin mendirikan pabrik.
Globalisasi Pembiayaan
Proses globalisasi produksi dapat terwujud berkat adanya globalisasi pembiayaan, yang memberi kemudahan bagi perusahaan multinasional untuk mengakses fasilitas pinjaman di berbagai negara di seluruh dunia.
Selain mendapatkan pinjaman, perusahaan internasional juga dapat memperoleh peluang investasi.
Globalisasi pembiayaan ini memfasilitasi perusahaan untuk memperluas operasi mereka dengan menanamkan modal dan memulai produksi di berbagai negara.
Globalisasi Tenaga Kerja
Globalisasi tenaga kerja menjadi topik hangat yang sering dibahas baik secara online maupun dalam pertemuan langsung. Masuknya tenaga kerja asing ke suatu negara menandakan terjadinya globalisasi di sektor tenaga kerja.
Perusahaan global sering menggunakan sumber daya manusia dari berbagai negara untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan tingkat keahlian.
Sayangnya, hal ini juga membuka peluang bagi perusahaan untuk memanfaatkan tenaga kerja berpengalaman internasional, sementara sebagian besar tenaga kerja di negara berkembang atau negara tempat produksi hanya terlibat dalam pekerjaan kasar.
Globalisasi Jaringan Informasi
Fenomena globalisasi jaringan informasi sangat nyata dalam era dunia tanpa batas.
Kemajuan teknologi, khususnya dalam bidang komunikasi dan informasi, memungkinkan masyarakat di mana saja untuk dengan mudah, cepat, dan murah mengakses informasi dari seluruh dunia.
Perusahaan global memanfaatkan teknologi ini untuk memasarkan produk mereka ke pasar global.
Misalnya, merek internasional dalam bidang fashion dan kuliner kini menjadi bagian dari selera global, dan hal ini sangat dirasakan di Indonesia, bahkan di pedesaan, di mana masyarakat lebih memilih produk internasional daripada produk lokal.
Globalisasi Perdagangan
Globalisasi perdagangan merupakan salah satu puncak dari bentuk dari globalisasi ekonomi. Ini tercermin dalam upaya negara-negara untuk menyamakan tarif perdagangan mereka.
Negara-negara sering kali mengurangi tarif ekspor dan impor serta menghilangkan hambatan non-tarif untuk mempercepat perdagangan global, menjaga agar perdagangan lebih adil, namun juga semakin kompetitif.
Pengaruh dan Dampak Globalisasi Ekonomi pada Suatu Negara
Setelah mempelajari definisi serta berbagai bentuk dari globalisasi ekonomi, tentu saja fenomena ini membawa pengaruh yang besar bagi suatu negara.
Seperti halnya dua sisi mata uang, globalisasi ekonomi menghadirkan dampak positif yang menguntungkan, tetapi juga dampak negatif yang tidak dapat dihindari.
Dampak Positif Globalisasi Ekonomi
Keberadaan perusahaan global yang berkembang ke berbagai belahan dunia memberikan angin segar bagi perekonomian, terutama bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Fenomena ini menjadi sebuah berkah yang patut disyukuri, namun tetap perlu diwaspadai. Berikut adalah beberapa dampak positif dari globalisasi ekonomi secara lebih rinci:
- Globalisasi ekonomi dapat merangsang pertumbuhan ekonomi di negara-negara tujuan, mayoritas negara berkembang, termasuk Indonesia.
- Mempermudah akses dan peluang investasi internasional bagi berbagai negara.
- Mendorong pertumbuhan ekonomi dunia secara menyeluruh, bukan hanya pada sektor-sektor tertentu, berkat efisiensi yang tercipta dengan perubahan lokasi industri.
- Peningkatan pendapatan di negara berkembang sebagai hasil dari perdagangan global dapat mengurangi tingkat kemiskinan di dunia.
- Pendapatan per kapita yang meningkat di negara berkembang akibat perdagangan internasional dapat berkontribusi pada peningkatan pendapatan global secara keseluruhan.
- Variasi komoditas barang dan jasa yang lebih banyak muncul di pasar global, karena banyaknya negara yang menawarkan produk yang beragam, sehingga kebutuhan penduduk dapat terpenuhi dengan lebih baik.
- Globalisasi ekonomi membuat negara lebih mampu bersaing dengan lebih efisien di pasar global.
Dampak Negatif Globalisasi Ekonomi
Namun, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, globalisasi ekonomi juga membawa dampak negatif yang tidak bisa diabaikan.
Setiap negara harus meningkatkan kewaspadaan untuk menghadapi potensi risiko yang ditimbulkan. Beberapa dampak negatif dari globalisasi ekonomi antara lain:
- Globalisasi ekonomi dapat menyebabkan ketidakefektifan dalam proses penyesuaian ekonomi di negara tersebut.
Fleksibilitas yang diperlukan untuk dapat berpartisipasi dalam perdagangan global seringkali menjadi tantangan.
- Kondisi ekonomi yang tidak stabil dan sangat sensitif terhadap berbagai peristiwa seperti perang dan terorisme di suatu negara dapat meningkat akibat globalisasi ekonomi.
- Globalisasi ekonomi dapat menyebabkan kerusakan lingkungan akibat meningkatnya aktivitas industri, baik dalam produksi maupun konsumsi.
- Terjadinya ketimpangan pendapatan per kapita antara negara berkembang dan negara maju.
- Kesenjangan pendapatan tidak hanya terjadi antarnegara, tetapi juga dalam satu negara.
Wilayah perkotaan biasanya memperoleh penghasilan lebih besar dibandingkan pedesaan, karena memiliki akses yang lebih baik terhadap perdagangan global.
Ketimpangan ini menjadi risiko yang tak terelakkan meskipun globalisasi membawa dampak positif pada perekonomian secara keseluruhan.
- Globalisasi ekonomi berpotensi menurunkan tingkat keamanan dalam pekerjaan. Hal ini terjadi karena pasar yang semakin luas membuat sulit untuk menjamin keamanan dalam transaksi maupun pekerjaan itu sendiri.
Pengaruh Globalisasi Ekonomi terhadap Perekonomian Indonesia
Sebagai bagian dari masyarakat dunia, Indonesia tidak dapat menghindari dampak globalisasi ekonomi. Di tanah air, ada setidaknya empat sektor yang terkena dampak langsung dari fenomena ini, yaitu tenaga kerja, investasi, ekspor, dan impor.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, dampak yang dirasakan dapat bersifat positif maupun negatif.
Selain itu, globalisasi juga mengubah perilaku pelaku ekonomi terhadap proses produksi. Salah satu dampaknya adalah penggunaan faktor produksi yang lebih efisien dan intensif.
Di sisi positif, globalisasi ekonomi membawa dampak yang menguntungkan bagi Indonesia, seperti meningkatnya frekuensi investasi dan perdagangan, serta semakin kompetitifnya industri di tingkat nasional.
Namun, seperti halnya dua sisi mata uang, dampak negatifnya pun tidak bisa dihindari. Persaingan yang semakin ketat di industri nasional dapat mengganggu kenyamanan masyarakat.
Sebagai penutup, bentuk globalisasi ekonomi membawa dampak yang beragam, baik positif maupun negatif, yang mempengaruhi berbagai sektor di Indonesia secara signifikan.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Program Pra KPR Tawarkan Solusi Kepemilikan Rumah untuk Pekerja Informal
- Kamis, 26 Juni 2025