Pengertian Pertumbuhan Ekonomi: Faktor dan Metode Pengukuran

Pengertian Pertumbuhan Ekonomi: Faktor dan Metode Pengukuran
pengertian pertumbuhan ekonomi

JAKARTA - Pengertian pertumbuhan ekonomi mengacu pada peningkatan output ekonomi suatu negara dari waktu ke waktu, mencerminkan perkembangan kesejahteraan masyarakat.

Menurut Simon Kuznets, pertumbuhan ekonomi terjadi ketika sebuah negara berhasil meningkatkan produksi dengan bantuan kemajuan teknologi, yang juga disertai dengan penyesuaian terhadap ideologi yang dianut. 

Pengertian pertumbuhan ekonomi mencakup lebih banyak aspek, termasuk faktor-faktor dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengukurnya dengan tepat.

Baca Juga

Pra KPR: Inovasi Akses Rumah Bagi Pekerja Informal

Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Pengertian pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan nilai dan jumlah produksi barang serta jasa dalam suatu negara selama periode tertentu. 

Hal ini diukur dengan indikator seperti kenaikan pendapatan nasional, peningkatan pendapatan per kapita, bertambahnya jumlah tenaga kerja, serta penurunan angka kemiskinan. 

Pertumbuhan ekonomi juga mencerminkan proses perubahan yang berkelanjutan menuju kondisi ekonomi yang lebih baik. 

Perekonomian negara dapat dianggap tumbuh jika aktivitas masyarakat berkontribusi pada peningkatan produksi barang dan jasa. 

Pemahaman tentang tingkat pertumbuhan ekonomi ini penting bagi pemerintah untuk merencanakan penerimaan negara dan pembangunan, sementara sektor usaha bisa menggunakan informasi ini untuk merencanakan pengembangan produk dan sumber daya mereka.

Teori Pertumbuhan Ekonomi

Seiring waktu, berbagai teori pertumbuhan ekonomi telah berkembang untuk menjelaskan siklus pertumbuhan serta faktor-faktor yang memengaruhi peningkatan perekonomian suatu negara. 

Teori-teori ini dikemukakan oleh para ahli untuk memberikan wawasan lebih mendalam mengenai aspek-aspek yang mendasari pertumbuhan ekonomi nasional. Berikut adalah beberapa teori yang penting dalam perkembangan pemikiran ini:

Teori Neoklasik

Teori Neoklasik, atau yang dikenal juga sebagai model pertumbuhan ekonomi Solow-Swan, pertama kali diperkenalkan oleh Adam Smith dan kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Robert Solow dan T. W. Swan. 

Teori ini berpendapat bahwa ada tiga faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu modal, tenaga kerja, dan perkembangan teknologi. Peningkatan jumlah tenaga kerja, menurut teori ini, akan meningkatkan pendapatan per kapita. 

Namun, tanpa adanya perkembangan teknologi yang maju, peningkatan tenaga kerja tidak akan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Teori Klasik

Teori Klasik mulai berkembang pada abad ke-18, dengan Adam Smith sebagai pencetus utamanya. 

Teori ini menyatakan bahwa ekonomi negara akan mencapai titik tertinggi dengan sistem ekonomi liberal yang mengandalkan dua unsur utama, yaitu pertumbuhan penduduk dan output ekonomi. 

Namun, teori ini kemudian dibantah oleh David Ricardo, yang berpendapat bahwa pertumbuhan penduduk tidak berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. 

Sebaliknya, hal tersebut justru akan meningkatkan jumlah tenaga kerja produktif dan menurunkan upah pekerja.

Teori Historis

Teori ini dikembangkan oleh sejumlah ekonom, seperti Karl Bucher, Werner Sombart, dan Frederich List, yang memiliki pandangan berbeda namun tetap berfokus pada kegiatan ekonomi masyarakat. 

Menurut Karl Bucher, hubungan antara produsen dan konsumen sangat memengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional, dengan hubungan ini terjadi dalam berbagai tingkat, mulai dari skala kota, masyarakat, hingga rumah tangga.

Di sisi lain, Werner Sombart mengelompokkan peran masyarakat dalam pertumbuhan ekonomi ke dalam tahapan-tahapan yang dimulai dari ekonomi tertutup, pertumbuhan industri, hingga ekonomi kapitalis.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan proses perubahan yang terjadi dalam perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju kondisi yang lebih baik dalam jangka waktu tertentu. 

Berbagai faktor mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi, dan salah satunya adalah ketersediaan sumber daya alam (SDA). Berikut adalah penjelasan mengenai faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi yang berasal dari sumber daya alam:

Sumber Daya Alam (SDA)

Sumber daya alam, yang berasal dari alam, meliputi berbagai elemen seperti kesuburan tanah, lokasi dan susunannya, kekayaan alam, mineral, iklim, sumber air, dan potensi kelautan. 

Ketersediaan sumber daya alam yang melimpah dapat memberikan dukungan signifikan terhadap pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Sumber daya alam terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain:

  • Sumber Daya Alam Hayati

Merupakan sumber daya yang berasal dari makhluk hidup, baik itu hewan maupun tumbuhan. Contoh dari sumber daya ini adalah ayam, sapi, sayur, padi, jagung, kapas, kayu, teh, kopi, dan ikan.

  • Sumber Daya Alam Non-Hayati

Sumber daya ini tidak berasal dari makhluk hidup dan mencakup elemen seperti air, sinar matahari, udara, tanah, bahan tambang, minyak bumi, dan gas alam.

  • Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbaharui

Sumber daya ini bisa dipulihkan kembali, seperti hewan, tumbuhan, pepohonan, dan ikan.

  • Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbaharui

Sumber daya ini bersifat terbatas dan terbentuk melalui proses alamiah dalam waktu yang sangat lama, contohnya adalah minyak bumi, batu bara, dan gas alam.

  • Sumber Daya Alam Kekal

Merupakan sumber daya yang tidak akan habis dan mencakup elemen seperti air, udara, sinar matahari, angin, gelombang, pasang surut, dan panas bumi.

Sumber Daya Manusia (SDM)

Sumber Daya Manusia memegang peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi. SDM merupakan individu yang produktif dan menjadi penggerak utama dalam suatu organisasi, baik itu perusahaan maupun institusi. 

Peran SDM dianggap lebih utama dibandingkan dengan elemen lain seperti teknologi dan modal, karena manusia lah yang mengendalikan faktor-faktor tersebut. 

Efisiensi SDM menjadi kunci, dan bukan hanya jumlahnya yang dihitung. Berikut beberapa langkah untuk meningkatkan efisiensi SDM:

  • Motivasi SDM

Perubahan dan kemajuan tidak akan tercapai tanpa adanya kesadaran dari setiap individu. Oleh karena itu, memberikan motivasi kepada SDM menjadi hal yang penting untuk dilakukan.

  • Sesuaikan Pekerjaan dengan Kemampuan dan Minat SDM

Kinerja SDM akan menurun jika diberikan tugas yang tidak sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Oleh karena itu, penting untuk menempatkan mereka pada posisi yang sesuai dengan kemampuan dan minat mereka.

  • Program Pelatihan

Menyediakan program pelatihan yang efektif akan membantu meningkatkan keterampilan SDM. Program ini harus disusun dengan baik, berdasarkan data yang valid, agar memberikan hasil yang optimal.

  • Evaluasi Kinerja SDM Secara Berkala

Melakukan evaluasi kinerja secara berkala akan membantu SDM untuk selalu memperbaiki dan meningkatkan pekerjaannya, serta mempertahankan posisi yang dimiliki.

Akumulasi Modal

Akumulasi modal merujuk pada persediaan faktor produksi yang dapat direproduksi, seperti peralatan, mesin, dan bangunan. 

Proses ini menggambarkan penambahan stok modal fisik buatan manusia yang disebut sebagai akumulasi modal atau pembentukan modal. 

Hubungan antara akumulasi modal dan pertumbuhan ekonomi dapat diukur melalui angka pembentukan modal bruto yang dikurangi dengan depresiasi, yang tercakup dalam komponen Produk Domestik Bruto (PDB). 

Dalam model pertumbuhan ekonomi Harod-Domar, meningkatnya tingkat tabungan akan memperbesar investasi, yang pada gilirannya akan meningkatkan tingkat pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek dan menengah.

Tenaga Manajerial dan Organisasi Produksi

Organisasi produksi memainkan peran penting dalam proses pertumbuhan ekonomi karena berkaitan langsung dengan penggunaan faktor produksi dalam kegiatan perekonomian. 

Organisasi ini dikelola oleh tenaga manajerial yang bertanggung jawab dalam mengatur dan mengelola kegiatan produksi sehari-hari.

Teknologi

Perubahan dalam teknologi dianggap sebagai salah satu faktor kunci dalam pertumbuhan ekonomi, karena teknologi yang berkembang sering kali mengubah cara produksi. 

Teknologi mampu menghilangkan batasan waktu dan ruang, serta mendorong lahirnya industri baru yang memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut. 

Hal ini menyebabkan pergerakan ekonomi yang sebelumnya dilakukan secara fisik kini juga dilakukan secara digital melalui media teknologi. Pergerakan ekonomi yang terjadi ini akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara tidak langsung.

Pada tingkat ekonomi makro, kemajuan teknologi memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi, dan juga mendorong pembangunan ekonomi menuju arah yang lebih baik. 

Terutama dengan kemajuan teknologi informasi, daya saing suatu negara dalam mengembangkan perekonomiannya menjadi lebih kuat. Perusahaan-perusahaan yang ada dapat meningkatkan pendapatan nasional, yang nantinya dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk. Oleh karena itu, perubahan teknologi dapat meningkatkan produktivitas SDM, modal, dan faktor produksi lainnya.

Faktor Politik dan Administrasi Pemerintah

Struktur politik dan administrasi yang lemah dapat menghambat pembangunan ekonomi suatu negara. Ketidakstabilan politik dan pemerintahan yang korup akan menjadi penghalang besar bagi kemajuan ekonomi. 

Selain itu, faktor sosial seperti perilaku masyarakat, sikap, motivasi kerja, pandangan sosial, dan kelembagaan yang tidak efektif juga dapat menghalangi perkembangan ekonomi. 

Begitu pula dengan penerapan hukum dan peraturan yang keliru. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan hukum dengan konsekuen dan tertib agar mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Metode Pengukuran Pertumbuhan Ekonomi

Kesuksesan suatu negara dapat dilihat dari pertumbuhan ekonominya. Pertumbuhan ekonomi harus menjadi fokus perhatian untuk terus ditingkatkan karena hal ini menjadi indikator keberhasilan kinerja pemerintah dalam menciptakan kehidupan yang lebih sejahtera dan menuju keadaan yang lebih baik bagi rakyatnya. 

Indikator pertumbuhan ekonomi itu sendiri dapat dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) karena pada prinsipnya, pertumbuhan ekonomi dapat dipahami sebagai pertambahan pendapatan nasional atau pertambahan output atas barang dan jasa yang diproduksi dalam kurun waktu satu tahun.

Produk Domestik Bruto (PDB) menggambarkan pendapatan riil nasional yang dihitung dari keseluruhan output barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara. 

Selain itu, indikator lainnya adalah pendapatan riil per kapita yang menunjukkan pendapatan masyarakat suatu negara. 

Jika mengalami peningkatan secara keseluruhan dari tahun ke tahun, maka dapat dikatakan bahwa perekonomian negara tersebut mengalami pertumbuhan positif. 

Tak hanya itu, kesejahteraan penduduk juga merupakan salah satu indikator pertumbuhan ekonomi karena terkait dengan pendapatan riil per kapita. 

Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan tingkat ekonomi ke arah yang lebih baik bagi seluruh masyarakatnya. 

Tersedianya lapangan kerja kemudian akan mengurangi angka pengangguran serta meningkatkan penyerapan tenaga kerja secara otomatis. 

Ketika hal ini terjadi, maka pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara pun dapat dikatakan sedang berlangsung. Artinya, produktivitas meningkat.

Pada dasarnya, pertumbuhan ekonomi dilihat dan diukur dengan cara membandingkan komponen yang dapat mewakili keadaan ekonomi suatu negara pada masa kini dan periode sebelumnya. 

Ada dua komponen utama yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi, yaitu:

Produk Nasional Bruto (GNP/PNB)

Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) mengukur pendapatan yang diterima oleh negara dalam satu tahun, dengan berdasarkan pada perhitungan pendapatan yang diterima oleh warga negaranya. 

Artinya, pendapatan warga negara Indonesia di luar negeri juga dihitung dalam Gross National Product (GNP), sedangkan pendapatan warga negara asing yang berada di Indonesia tidak termasuk dalam perhitungan GNP. 

Pendapatan yang termasuk dalam GNP juga harus berupa produk barang jadi yang dihitung dengan harga pasar yang berlaku pada periode yang dihitung. 

Sementara itu, untuk menghitung pertumbuhan ekonomi menggunakan GNP atau PNB, dapat dilakukan dengan cara membandingkan nilai GNP pada periode ini dengan GNP pada periode sebelumnya. 

Misalnya, jika ingin mengetahui persentase pertumbuhan ekonomi di tahun 2021, maka perlu diketahui berapa jumlah GNP Indonesia pada tahun 2020 dan GNP pada tahun 2019. 

Berikut ini adalah visualisasi perhitungan pertumbuhan ekonomi suatu negara berdasarkan PDB atau GNP:

Keterangan:

  • R = Persentase pertumbuhan ekonomi suatu negara
  • GNP = GNP suatu negara
  • GNPy-1 = GNP/PNB suatu negara pada tahun sebelumnya

Produk Domestik Bruto (GDP/PDB)

Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) mengukur pendapatan negara berdasarkan batas wilayah atau teritorialnya. 

Semua produksi ekonomi yang dilakukan di dalam negara, baik oleh warga negaranya maupun oleh warga negara asing, termasuk dalam perhitungan GDP. 

Namun, pendapatan yang dihasilkan oleh warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri tidak dihitung dalam perhitungan GDP. 

Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan GDP hampir sama dengan GNP, yaitu dengan membandingkan nilai GDP pada periode tersebut dengan GDP pada periode sebelumnya. 

Misalnya, jika ingin mengetahui persentase pertumbuhan ekonomi di tahun 2021, maka perlu memiliki data GDP pada tahun 2020 dan GDP pada tahun 2019. 

Berikut adalah visualisasi perhitungan pertumbuhan ekonomi berdasarkan GNP atau Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara:

Keterangan:

  • R = Persentase pertumbuhan ekonomi suatu negara
  • GDP = GDP suatu negara
  • GDPy-1 = GDP/PDB suatu negara pada tahun sebelumnya

Pertumbuhan ekonomi menjadi gambaran sekaligus ukuran penting mengenai kondisi suatu negara, yang kemudian berhubungan erat dengan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.

Sebagai penutup, pengertian pertumbuhan ekonomi merujuk pada peningkatan produksi barang dan jasa dalam suatu negara yang menunjukkan kemajuan perekonomian serta kesejahteraan masyarakat.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Pinjaman KUR BCA 2025 Rp100 Juta: Cek Tabel Angsuran dan Cara Pengajuan Terbaru

Pinjaman KUR BCA 2025 Rp100 Juta: Cek Tabel Angsuran dan Cara Pengajuan Terbaru

Bangun Bisnis Kuat dengan 5 Pola Kerja Sama Ini

Bangun Bisnis Kuat dengan 5 Pola Kerja Sama Ini

Program Pra KPR Tawarkan Solusi Kepemilikan Rumah untuk Pekerja Informal

Program Pra KPR Tawarkan Solusi Kepemilikan Rumah untuk Pekerja Informal

Bullion Bank BSI: Investasi Emas Digital Praktis Bisa Dilakukan Sambil Rebahan

Bullion Bank BSI: Investasi Emas Digital Praktis Bisa Dilakukan Sambil Rebahan

Update Harga Emas Pegadaian, Peluang Investasi Emas Terus Terbuka

Update Harga Emas Pegadaian, Peluang Investasi Emas Terus Terbuka