
JAKARTA - Obat maag alami sering menjadi pilihan karena menggunakan bahan-bahan dari alam yang dianggap lebih aman dan minim efek samping.
Ketika maag kambuh, rasa sakit yang ditimbulkan memang sangat mengganggu, meski kondisi ini umum dialami banyak orang.
Daripada memakai obat kimia yang berpotensi menimbulkan efek negatif, banyak yang lebih memilih pengobatan herbal untuk meredakan ketidaknyamanan di perut.
Baca Juga
Selain itu, alasan lain memilih obat alami adalah kemudahan akses tanpa harus keluar rumah untuk membeli obat di apotek atau toko. Bahan-bahan herbal yang ada di dapur atau kulkas bisa langsung dimanfaatkan.
Tak hanya itu, obat herbal tersebut juga sering memiliki manfaat untuk mengatasi keluhan kesehatan lain. Lalu, apa saja jenis obat maag alami yang efektif meredakan sakit perut?
Dan bagaimana membedakan sakit maag dengan GERD yang juga menimbulkan nyeri di perut? Simak penjelasan berikut!
Obat Maag Alami yang Mudah Ditemukan
Obat maag alami memang menjadi solusi praktis dan alami bagi banyak orang. Berikut ini beberapa rekomendasi alaminya:
Kunyit
Selain digunakan sebagai bumbu masak, kunyit juga efektif sebagai obat maag yang alami.
Kunyit mengandung polifenol yang memiliki sifat anti-inflamasi, sehingga dapat membantu mengurangi peradangan pada lambung dan meredakan gejala sakit maag.
Penelitian dari International Journal of Molecular Sciences mendukung hal ini dengan menunjukkan bahwa kunyit bisa mencegah peradangan pada gangguan lambung, baik maag maupun GERD.
Dalam studi tersebut juga dijelaskan bahwa obat dengan kandungan antioksidan dan anti-inflamasi dapat membantu mengatasi keluhan lambung, dan kunyit mengandung kedua zat tersebut.
Kurma
Kurma tidak hanya dikonsumsi saat bulan Ramadan, tapi juga bermanfaat bagi yang mengalami gejala maag. Karena bersifat basa, kurma mampu menurunkan keasaman lambung.
Oleh sebab itu, para penderita maag disarankan mengonsumsi kurma setiap pagi untuk menetralkan cairan lambung. Praktik ini juga dilakukan oleh umat muslim agar lambung tetap kuat selama berpuasa hingga waktu berbuka.
Jahe Merah
Selain kunyit, jahe merah juga dapat dijadikan obat maag yang alami karena memiliki sifat anti-inflamasi yang bermanfaat untuk meredakan mual pada penderita maag.
Selain itu, jahe merah juga bersifat gastroprotektif, yaitu dapat menghambat pertumbuhan bakteri Helicobacter pylori (H. pylori), penyebab utama naiknya asam lambung.
H. pylori adalah bakteri yang mampu bertahan di lingkungan asam, dan jika berkembang terlalu banyak, dapat menyebabkan infeksi pada dinding lambung yang memicu gejala maag.
Cara yang menyenangkan untuk mengonsumsi jahe merah adalah dengan menyeduhnya sebagai teh.
Akar Manis
Akar manis juga bisa menjadi pilihan obat herbal untuk meredakan sakit maag. Hal ini karena akar manis dianggap mampu menguatkan otot sekaligus memiliki efek analgesik.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa akar manis dapat meningkatkan produksi sekresi lambung sekaligus mencegah asam lambung agar tidak naik ke kerongkongan.
Meski demikian, kamu perlu berhati-hati saat mengonsumsi akar manis sebagai obat maag yang alami karena reaksi tubuh setiap orang bisa berbeda terhadap obat herbal.
Lidah Buaya
Selain sering digunakan sebagai masker wajah, lidah buaya juga memiliki manfaat sebagai obat alami untuk mengatasi sakit maag.
Sebuah penelitian dari Journal of Traditional Chinese Medicine menyatakan bahwa lidah buaya aman digunakan sebagai obat herbal maag, terutama jika diolah menjadi jus tanpa pewarna dan pemanis buatan.
Jus lidah buaya efektif mengurangi gejala heartburn dan menekan produksi asam lambung.
Kandungan gel lidah buaya yang memiliki senyawa anti-inflamasi, vitamin, mineral, dan asam amino inilah yang memberikan efek menenangkan, khususnya bagi penderita masalah lambung.
Namun, perlu diperhatikan bahwa jus lidah buaya juga bisa menimbulkan efek samping seperti diare, karena mengandung antrakuinon, senyawa yang biasa ditemukan dalam obat pencahar.
Cara membuat jus lidah buaya cukup sederhana. Pertama, bersihkan lidah buaya dan ambil gelnya. Setelah itu, cuci gel tersebut hingga bersih dan tiriskan selama kurang lebih 3 menit.
Campurkan 2 sendok teh gel lidah buaya dengan satu gelas air putih. Untuk hasil yang optimal, konsumsi jus lidah buaya sebanyak 2 gelas setiap hari.
Madu
Dalam dunia pengobatan tradisional, madu selalu menjadi bahan alami yang banyak dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai penyakit, termasuk sakit maag.
Madu dipercaya efektif untuk menangani masalah lambung seperti mencegah kenaikan asam lambung dan meredakan sensasi heartburn berkat kandungan antioksidannya.
Selain itu, madu juga memiliki beberapa fungsi penting dalam mengatasi gangguan lambung, yaitu:
- Memperbaiki fungsi cincin esofagus (kerongkongan).
- Membantu mengurangi peradangan pada esofagus.
- Tekstur madu dapat melapisi dinding esofagus dan lambung sehingga memberikan perlindungan.
Daun Kemangi
Jika kamu sering membuat lalapan di rumah, pasti tidak asing dengan daun kemangi yang harum ini. Ternyata, daun kemangi juga bisa digunakan sebagai obat maag yang alami.
Daun ini memiliki sifat karminatif, anti-peradangan, dan antibakteri, sehingga dapat membantu meredakan kejang pada saluran usus yang kerap menjadi penyebab perut kembung.
Cara mengonsumsinya bisa dengan membuat teh dari daun kemangi atau memakannya langsung sebagai lalapan. Namun, jangan terlalu banyak mengonsumsi agar tidak menyebabkan sakit perut.
Nanas
Meskipun rasa nanas memang asam, namun jika sudah benar-benar matang, buah ini bisa dijadikan obat maag yang alami. Kandungan enzim pencernaan dalam nanas membantu memecah protein tanpa memicu iritasi pada lambung.
Selain itu, sifat basa pada nanas dapat membantu mencegah kenaikan asam lambung. Mengonsumsi nanas setiap hari, terutama dalam bentuk jus yang dicampur yogurt atau madu, sangat baik untuk lambung.
Namun, perlu diingat bahwa nanas harus benar-benar matang saat dikonsumsi agar manfaatnya optimal sebagai obat yang maag alami.
Teh Hijau
Selain dikenal dapat menurunkan risiko diabetes dan membantu menjaga tekanan darah, teh hijau juga efektif sebagai obat maag yang alami.
Hal ini berkat kandungan antioksidan yang mampu melindungi lapisan lambung sekaligus meredakan gejala maag, seperti mual dan hilangnya nafsu makan.
Cara mengonsumsinya pun sederhana, cukup seduh teh hijau dengan air hangat. Jika ingin, kamu bisa menambahkan madu sebagai pemanis alami sebagai pengganti gula pasir.
Air Kelapa dan Minyak Kelapa
Masih banyak yang belum tahu bahwa air kelapa dan minyak kelapa bisa digunakan sebagai obat maag yang alami.
Air kelapa yang mengandung sifat anti inflamasi dipercaya mampu meredakan sensasi panas dan melindungi lapisan lambung terutama saat maag kambuh.
Sedangkan minyak kelapa, yang kaya akan antioksidan, dapat membantu mengurangi stres pada lapisan lambung.
Jika ingin menggunakan air kelapa sebagai obat maag yang alami, disarankan untuk mengonsumsinya setiap hari.
Untuk minyak kelapa, kamu bisa mengonsumsinya sekitar 2-3 sendok teh sehari, bahkan bisa dicampurkan ke dalam makananmu agar lebih mudah dikonsumsi.
Beda Sakit Maag dengan GERD
Apakah kamu termasuk orang yang belum begitu memahami perbedaan antara sakit maag dan GERD? Jika iya, tidak masalah kok—kurangnya pengetahuan adalah hal yang wajar.
Namun akan jauh lebih baik jika kamu tertarik untuk mempelajari perbedaan dari kedua gangguan lambung tersebut. Tapi sebelum membahas perbedaannya, yuk pahami dulu pengertian masing-masingnya.
A. Maag
Secara umum, maag atau dispepsia adalah kondisi gangguan yang terjadi di bagian lambung dan ditandai dengan rasa nyeri atau sensasi terbakar di area ulu hati.
Selain itu, penderita juga kerap merasa tidak nyaman atau kekenyangan setelah makan, bahkan bisa merasakan kenyang terlalu cepat.
Kondisi ini sangat umum dialami oleh banyak orang. Bahkan menurut data dari National Institutes of Health, lebih dari 60 juta orang di Amerika Serikat mengalami keluhan maag setidaknya sekali dalam sebulan.
Secara medis, maag dibagi menjadi dua kategori, yaitu dispepsia fungsional dan dispepsia organik. Dispepsia fungsional biasanya ditandai dengan rasa nyeri di ulu hati yang muncul setelah makan, tanpa adanya perubahan struktural di lambung.
Sedangkan dispepsia organik memiliki gejala serupa, namun disertai dengan perubahan pada struktur lambung atau gaster.
Penyebab Maag Kambuh
Ada berbagai faktor yang bisa menyebabkan maag kambuh tanpa kamu sadari, di antaranya sebagai berikut:
1) Infeksi Bakteri Penyebab Maag
Salah satu penyebab utama maag kambuh adalah infeksi bakteri Helicobacter pylori (H. pylori). Ketika bakteri ini menginfeksi tubuh, maka lambung dapat mengalami gastritis, infeksi, bahkan tukak lambung.
Bakteri H. pylori biasanya menyerang lapisan lambung serta bagian atas usus halus, sehingga memicu timbulnya rasa nyeri di perut.
Setelah muncul rasa sakit di perut, biasanya akan disertai gejala lain seperti perut terasa kembung, sering bersendawa, mual hingga muntah, dan hilangnya nafsu makan.
2) Stres dan Kecemasan
Tanpa disadari, stres berlebihan dan rasa cemas juga menjadi pemicu utama maag kambuh. Ketika seseorang mengalami stres, produksi hormon prostaglandin dalam tubuh akan menurun.
Padahal hormon ini berperan penting dalam melindungi dinding lambung dari paparan zat asam. Penurunan hormon prostaglandin inilah yang membuat lapisan lambung menjadi lebih rentan mengalami iritasi atau terkikis.
3) Gangguan pada Saluran Pencernaan
Berbagai masalah pada sistem pencernaan juga menjadi penyebab umum kambuhnya maag. Menurut hasil riset dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, beberapa gangguan yang dapat memicu kondisi ini antara lain:
- Radang Lambung (Gastritis)
Kondisi ini terjadi ketika lapisan dalam lambung mengalami peradangan akibat infeksi bakteri, kelebihan asam lambung, atau faktor lainnya.
- GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
GERD adalah kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan, menimbulkan sensasi terbakar di bagian ulu hati (heartburn) dan menyebabkan iritasi di bagian kerongkongan.
- Tukak Lambung
Tukak lambung terjadi karena adanya luka atau lubang kecil pada dinding lambung yang biasanya disebabkan oleh gastritis yang berlangsung lama dan tidak ditangani dengan tepat.
- IBS (Irritable Bowel Syndrome)
IBS merupakan gangguan fungsi usus besar yang menyebabkan kontraksi otot usus menjadi tidak normal. Akibatnya, pencernaan terganggu dan menimbulkan gejala seperti diare atau sembelit.
- Kanker Lambung
Merupakan kondisi serius yang diawali dengan pertumbuhan tumor atau sel kanker ganas pada dinding lambung. Ini adalah penyebab maag kambuh yang paling berbahaya dan membutuhkan penanganan medis segera.
B. GERD
Berbeda dengan maag, GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease adalah kondisi ketika asam lambung naik dari lambung menuju kerongkongan.
Hal ini umumnya terjadi karena otot katup di bagian bawah kerongkongan melemah, sehingga tidak mampu menahan asam lambung tetap berada di dalam lambung.
Menurut riset dari American College of Gastroenterology, GERD bisa terjadi setidaknya dua kali atau lebih dalam seminggu. Mereka yang memiliki riwayat maag juga lebih rentan mengalami GERD.
Gejala GERD kerap menyerupai maag, seperti rasa terbakar di dada dan sensasi seperti ada makanan yang tersangkut di tenggorokan.
Namun jika kondisinya memburuk—misalnya ditandai dengan batuk kering atau kesulitan menelan makanan—sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Perbedaan Maag dan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
1. Penyebab
Maag:
- Terjadi karena peradangan atau iritasi pada dinding lambung bagian dalam.
GERD:
- Disebabkan oleh naiknya asam lambung secara berulang ke kerongkongan (esofagus), yang bisa menyebabkan luka pada lapisan dalam kerongkongan.
2. Gejala
Maag:
- Perut bagian atas terasa kembung.
- Cepat merasa kenyang walaupun makan belum selesai.
- Rasa nyeri di ulu hati.
- Sering bersendawa dan buang angin.
- Mengalami mual, bahkan bisa sampai muntah.
GERD:
- Regurgitasi, yaitu asam lambung atau makanan naik ke kerongkongan.
- Sulit saat menelan.
- Ada rasa mengganjal di tenggorokan.
- Dada terasa panas dan sakit setelah makan, biasanya lebih parah di malam hari.
- Batuk berkepanjangan.
- Tidur menjadi terganggu.
- Tenggorokan terasa nyeri atau mengalami peradangan.
- Nafas menjadi sesak, mirip gejala asma.
3. Pengobatan
Maag:
- Terapi awal dengan antasida 3 kali sehari. Bila tidak efektif, bisa dikombinasikan dengan cimetidine atau ranitidine.
- Untuk luka lambung (ulkus peptikum), digunakan obat golongan PPI seperti omeprazole, lansoprazole, atau esomeprazole.
- Jika terinfeksi H. pylori, diberikan antibiotik seperti klaritromisin, amoksisilin, dan mungkin metronidazol.
- Jika disebabkan oleh konsumsi obat tertentu seperti antiinflamasi non-steroid, maka obat tersebut perlu dihentikan.
GERD:
- Terapi utama dengan PPI selama 8 minggu guna menurunkan produksi asam lambung.
- Pemberian antasida untuk menetralkan asam, tapi harus diberi jeda minimal 2 jam dari waktu minum PPI.
- Penggunaan obat prokinetik untuk membantu kerja sistem pencernaan.
- Jika pengobatan tidak efektif, bisa dilakukan prosedur operasi seperti fundoplikasi atau pemasangan alat LINX.
- Perubahan gaya hidup: berhenti merokok, menjaga berat badan, menghindari alkohol dan kopi, serta tidak makan menjelang tidur.
Sebagai penutup, bagi kamu yang mencari solusi yang lebih aman, beberapa obat maag alami di atas bisa jadi pilihan untuk meredakan gejala tanpa efek samping berlebihan.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.