
JAKARTA - Di tengah tekanan kehidupan modern yang serba cepat dan penuh tuntutan, masyarakat Indonesia kini semakin sadar pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental. Olahraga bukan lagi sekadar rutinitas fisik, melainkan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup sehari-hari. Dari berbagai penjuru tanah air, muncul fenomena menarik: olahraga digemari bukan hanya karena manfaat kebugarannya, tapi juga sebagai sarana pelarian dari stres, bahkan menjadi medium berekspresi dan bersosialisasi.
Kecenderungan tersebut tercermin dalam temuan Populix yang melakukan survei bertajuk “Understanding Indonesia’s Sports Trend”. Dalam riset ini, sebanyak 1.030 responden—mayoritas berasal dari Pulau Jawa, belum menikah, bekerja, dan berasal dari kelompok ekonomi menengah ke atas—menyatakan diri aktif dalam kegiatan olahraga. Bahkan, sebagian besar dari mereka melakukan lebih dari satu jenis olahraga secara rutin.
Dua Kategori Utama: Lapangan dan Non-Lapangan
Baca Juga
Olahraga yang dilakukan masyarakat Indonesia secara umum dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori besar, yaitu olahraga berbasis lapangan dan non-lapangan. Menariknya, kedua kategori ini sama-sama memiliki peminat tinggi. Sebanyak 90% responden menyukai olahraga non-lapangan, sementara 84% lainnya tetap setia pada aktivitas berbasis lapangan.
Masing-masing kategori menyimpan daya tarik tersendiri dan dapat dipilih sesuai kebutuhan, waktu luang, serta ketersediaan fasilitas. Keduanya mampu menyesuaikan dengan pola hidup masyarakat perkotaan yang dinamis maupun masyarakat pinggiran yang mencari alternatif aktivitas fisik yang mudah dijangkau.
Badminton, Raja Olahraga Lapangan
Jika menengok kategori olahraga berbasis lapangan, badminton atau bulu tangkis menjadi cabang yang paling digemari. Sebanyak 56% responden memilih olahraga ini karena kemudahannya untuk dimainkan kapan saja dan di mana saja, baik secara individu maupun kelompok kecil. Tidak seperti olahraga lain yang butuh banyak pemain, bulu tangkis bisa dilakukan berdua dan tetap menyenangkan.
Di bawah badminton, olahraga beregu seperti sepak bola dan futsal menyusul dengan masing-masing 38% dan 33%. Keduanya tetap punya magnet kuat, khususnya di kalangan yang menyukai aspek kompetisi dan kerja tim.
Lari dan Bersepeda: Andalan Non-Lapangan
Di sisi lain, olahraga non-lapangan menampilkan pilihan yang fleksibel dan lebih bersifat personal. Aktivitas seperti jogging atau lari menjadi favorit utama dengan angka 44%. Daya tariknya terletak pada kebebasan dan kesederhanaannya—tidak memerlukan perlengkapan khusus dan bisa dilakukan hampir di mana pun.
Pilihan lain yang populer adalah bersepeda (32%), renang (27%), dan gym (26%). Kegiatan ini cenderung dilakukan secara mandiri dan sangat cocok bagi mereka yang memiliki waktu terbatas atau akses fasilitas terbatas. Bagi banyak orang, olahraga non-lapangan menjadi solusi untuk tetap aktif meski dalam kesibukan.
Alasan di Balik Semangat Berolahraga
Motivasi masyarakat dalam memilih olahraga juga menarik untuk dicermati. Bukan semata-mata untuk kebugaran, banyak dari mereka mengutamakan kenyamanan dan kesenangan dalam beraktivitas.
Menurut survei Populix, sebanyak 65% responden mengaku memilih olahraga yang “mudah dilakukan” sebagai alasan utama mereka rutin bergerak. Kemudahan ini menjadi kunci agar olahraga bisa berkelanjutan dan tidak terasa membebani.
Faktor hiburan pun memainkan peran penting. Sebanyak 50% responden menyebut olahraga yang menyenangkan lebih menarik dilakukan secara konsisten. Ini membuktikan bahwa olahraga telah bergeser menjadi bagian dari rekreasi dan pelarian dari kepenatan, bukan sekadar tuntutan tubuh yang harus dipenuhi.
Sementara itu, faktor eksternal seperti dorongan kompetisi hanya memotivasi 13% responden, dan iklan justru hanya berdampak pada 4% dari total partisipan survei. Temuan ini mengindikasikan bahwa mayoritas masyarakat cenderung digerakkan oleh motivasi internal dan kenyamanan pribadi.
Generasi Muda Jadi Motor Penggerak
Dalam pembagian generasi, tren olahraga 2025 sangat jelas menunjukkan dominasi generasi muda, yakni Gen Z dan Milenial. Kedua kelompok ini mencatat persentase tinggi dalam preferensi olahraga berbasis lapangan—masing-masing mencapai 90%. Angka ini lebih tinggi dibanding generasi lainnya yang mencatat 85%.
Fenomena serupa juga terlihat pada olahraga non-lapangan seperti gym, zumba, atau lari. Gen Z menyumbang angka 85%, sementara Milenial 86%, jauh di atas generasi lainnya yang berada di kisaran 77%.
Kondisi ini merefleksikan bahwa generasi muda sangat adaptif terhadap tren gaya hidup sehat. Mereka tidak hanya mengikuti kegiatan olahraga karena alasan fisik semata, tetapi juga sebagai bentuk gaya hidup urban yang berfokus pada kesehatan holistik dan kualitas hidup yang lebih baik.
Olahraga sebagai Cermin Gaya Hidup Modern
Secara keseluruhan, minat masyarakat Indonesia terhadap berbagai jenis olahraga mencerminkan transformasi sosial yang lebih luas. Aktivitas fisik kini tidak hanya menjadi bentuk perawatan tubuh, tetapi juga bagian dari identitas sosial, pilihan gaya hidup, bahkan cara menjaga kesehatan mental.
Dengan minat yang terus tumbuh dari berbagai kalangan, terutama generasi muda, dunia olahraga di Indonesia tampaknya akan terus berkembang. Baik yang dilakukan di lapangan terbuka maupun ruang indoor pribadi, olahraga telah berhasil menembus batas usia, kelas sosial, dan bahkan rutinitas pekerjaan.
Pilihan jenis olahraga yang beragam—mulai dari bulu tangkis, lari, futsal, hingga gym—menunjukkan bahwa setiap orang bisa menemukan versi olahraga yang paling sesuai dengan ritme hidup mereka. Dan jika tren ini terus berlangsung, masa depan Indonesia yang lebih sehat tampaknya bukan sekadar harapan, tapi keniscayaan.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Edukasi Pasar Modal untuk ASN Badung
- 25 Juli 2025
2.
Harga iPhone 11 Pro Max Turun Tajam Agustus 2025
- 25 Juli 2025
3.
7 Wisata Alam Hits di Purbalingga
- 25 Juli 2025
4.
Film Baru Netflix Agustus 2025
- 25 Juli 2025
5.
BYD Atto 1: Dynamic vs Premium
- 25 Juli 2025