
JAKARTA - Di tengah kawasan pedalaman Aceh Utara yang selama ini dikenal dengan suasana tenangnya, muncul destinasi wisata baru yang kian diminati masyarakat. Sebuah aliran sungai jernih di Desa Blang Pante, Kecamatan Paya Bakong, kini menjelma menjadi tempat liburan favorit masyarakat sekitar. Uniknya, meski bukan berada di tepi laut, kawasan ini dinamai "Pantai Bahagia" oleh warga.
Nama itu memang bukan tanpa alasan. Aktivitas di sana mengingatkan pengunjung pada suasana pantai—bermain air, berenang, atau bersantai di bawah pondok-pondok teduh yang tersedia. Pada Minggu, 27 Juli 2025, ratusan pengunjung tampak memadati lokasi, datang dari berbagai wilayah di Aceh, seperti Aceh Timur, Kota Langsa, Lhokseumawe, hingga Gayo dan Aceh Tengah.
Daya tarik utama Pantai Bahagia terletak pada kejernihan air sungainya. Warna putih bening dari aliran sungai yang masih alami menjadi pesona tersendiri. Selain itu, arus sungai yang relatif tenang dan dangkal memberikan rasa aman bagi pengunjung yang ingin berenang, termasuk anak-anak.
Baca Juga
Untuk mencapai lokasi wisata ini tidaklah sulit. Dari jalan lintas nasional Medan–Banda Aceh, pengunjung bisa menuju Simpang Cebrek di Kabupaten Aceh Utara. Selanjutnya, mereka cukup mengikuti jalur line pipa eks ExxonMobil yang telah diaspal mulus. Setelah tiba di Cluster IV, arahkan kendaraan ke kanan dan terus ikuti jalan hingga ke ujung, tepat di lokasi Pantai Bahagia berada.
Tak hanya menyediakan panorama alam yang memukau, pihak pengelola juga menawarkan berbagai fasilitas tambahan yang mendukung kenyamanan wisatawan. Salah satunya adalah wahana arung jeram sederhana dengan peralatan keselamatan seperti rompi pelampung yang bisa disewa hanya dengan Rp 10.000. Ban bekas juga tersedia untuk disewakan dengan harga Rp 20.000, menjadikan pengalaman menyusuri aliran sungai semakin menyenangkan.
Bagi pengunjung yang datang bukan untuk bermain air, tersedia pondok-pondok santai yang cocok untuk beristirahat atau sekadar menikmati pemandangan sekitar. Keberadaan pondok-pondok ini juga menjadi tempat ideal bagi keluarga yang membawa serta anak-anak kecil.
Di balik kesuksesan tempat ini, ada sosok Hasan Nurdin, yang akrab disapa Rembo. Ia adalah orang yang memprakarsai pembukaan lokasi wisata Pantai Bahagia. Bersama pengelola lainnya, Sudirman, ia melibatkan banyak warga lokal dalam pengelolaan tempat ini.
“Kami libatkan pemuda lokal, dan pedagang lokal. Agar bisa berjualan dan bekerja di wisata ini,” ujar Sudirman. Inisiatif ini secara langsung membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar, sekaligus memperkuat rasa memiliki terhadap keberadaan destinasi wisata lokal.
Jumlah pengunjung terus meningkat, terutama saat akhir pekan. Rata-rata, 1.000 orang datang setiap minggunya. Biaya masuk ke lokasi ini pun cukup terjangkau, hanya Rp 5.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp 10.000 untuk roda empat. Harga yang ramah di kantong ini menjadi salah satu faktor penarik utama, khususnya bagi keluarga yang ingin berlibur tanpa mengeluarkan biaya besar.
Pemerintah daerah pun tidak tinggal diam. Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Aceh Utara, M. Nasir, menyambut baik kehadiran destinasi wisata baru ini. Menurutnya, Pemkab siap mendukung berbagai pengembangan wisata daerah, termasuk Pantai Bahagia.
“Kehadiran pemerintah dalam bentuk pembentukan kelompok sadar wisata, dan lain sebagainya. Bidang pariwisata sudah berbicara dengan pengelola wisata itu, intinya kita dukung seluruh destinasi wisata di Aceh Utara,” ucap M. Nasir.
Kondisi ini sejalan dengan misi pemerintah daerah untuk meningkatkan potensi wisata lokal dan menjadikan pariwisata sebagai salah satu penggerak ekonomi masyarakat. Apalagi dengan semakin tingginya minat masyarakat terhadap wisata alam yang ramah lingkungan dan mudah dijangkau.
Pantai Bahagia menjadi contoh nyata bagaimana potensi lokal bisa dikembangkan secara mandiri oleh warga, dengan dukungan dari pihak pemerintah. Daya tariknya bukan hanya dari aspek keindahan alam, tetapi juga karena menyatukan unsur kearifan lokal, gotong royong, dan pemberdayaan masyarakat.
Bagi pengunjung yang mencari pengalaman berbeda dari pantai-pantai konvensional, atau yang ingin menikmati kesegaran sungai sambil bersantai bersama keluarga, Pantai Bahagia menjadi pilihan tepat. Destinasi ini menunjukkan bahwa wisata yang sederhana, asri, dan dikelola oleh warga bisa bersaing dan bahkan menarik pengunjung dari berbagai daerah.
Dengan antusiasme masyarakat dan pengunjung yang terus meningkat, masa depan Pantai Bahagia tampaknya kian cerah. Tak hanya menjadi lokasi liburan, tetapi juga simbol tumbuhnya kesadaran wisata berbasis masyarakat di pedalaman Aceh Utara.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
2.
Jaecoo J5 EV Perkuat Pasar Mobil Listrik Indonesia
- 28 Juli 2025
3.
Kendaraan Terbang XPeng X2 Mejeng di GIIAS 2025
- 28 Juli 2025
4.
Penerbangan Internasional Pontianak Segera Dibuka
- 28 Juli 2025