Penerbangan Internasional Pontianak Segera Dibuka

Penerbangan Internasional Pontianak Segera Dibuka
Penerbangan Internasional Pontianak Segera Dibuka

JAKARTA - Upaya pemulihan ekonomi pascapandemi terus berlanjut di berbagai daerah, termasuk Kota Pontianak. Salah satu peluang besar datang dari sektor transportasi udara, dengan rencana pembukaan kembali rute penerbangan internasional Pontianak–Kuching dan Pontianak–Kuala Lumpur mulai 12 September 2025.

Konektivitas lintas negara melalui udara ini bukan sekadar memudahkan mobilitas, tetapi juga dianggap sebagai langkah strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, terutama di sektor UMKM, perdagangan, dan pariwisata lokal.

Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, saat menghadiri Sarawak Travel Fair 2025 yang berlangsung di Ayani Megamal, Pontianak. Menurutnya, pembukaan rute ini membawa harapan besar bagi masyarakat dan pemerintah daerah.

Baca Juga

Empat Shio Hoki Akhir Juli 2025

“Kami dari Pemerintah Kota Pontianak tentu menyambut baik inisiatif ini. Konektivitas udara antarnegara sangat penting, apalagi Pontianak memiliki posisi strategis sebagai ibukota Provinsi Kalbar,” ujar Bahasan.

Dengan posisi geografis yang dekat dengan wilayah perbatasan dan negara tetangga Malaysia, Pontianak memang sangat diuntungkan oleh keberadaan rute internasional ini. Rute Pontianak–Kuching sebelumnya dikenal sebagai jalur populer baik untuk keperluan wisata, keluarga, maupun bisnis.

Bahasan menyebut bahwa dengan terbukanya kembali akses langsung menuju Kuching dan Kuala Lumpur, berbagai sektor ekonomi akan mengalami peningkatan aktivitas. Ini terutama berlaku bagi para pelaku usaha kecil dan menengah yang selama ini bergantung pada mobilitas dan pergerakan orang.

“Banyak pelaku usaha kecil kita yang bisa mendapatkan manfaat dari mobilitas warga antarnegara. Termasuk jasa transportasi, kuliner, dan perhotelan,” imbuhnya.

Dengan wisatawan asing dan masyarakat lokal yang kembali melakukan perjalanan antarnegara, potensi pendapatan yang berputar di level mikro akan kembali meningkat. Hal ini juga mendorong terbukanya peluang kerja dan perluasan usaha di sektor-sektor pendukung, seperti penyedia jasa transportasi bandara, penginapan, dan tempat makan.

Tak hanya pelaku ekonomi lokal, sektor pariwisata juga diperkirakan akan mendapatkan efek positif dari rute baru ini. Banyak objek wisata di Kalimantan Barat, termasuk di wilayah Pontianak, yang menarik minat wisatawan asal Malaysia dan sekitarnya. Dengan penerbangan langsung, akses menuju destinasi wisata tersebut menjadi jauh lebih mudah.

Bahasan pun berharap, kolaborasi lintas sektor dapat diperkuat untuk memastikan kelancaran dan keberlanjutan rute penerbangan ini. Ia menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah, pihak konsulat Malaysia, dan maskapai penerbangan dalam menjaga kualitas layanan dan stabilitas operasional.

“Semoga ini menjadi awal dari semakin eratnya hubungan kita, bukan hanya antarwilayah, tapi juga antarbangsa,” pungkas Bahasan.

Dibukanya kembali penerbangan internasional ini juga menunjukkan bahwa situasi global semakin kondusif dan mendukung pertumbuhan mobilitas warga. Meski beberapa tahun sebelumnya sempat terhenti akibat pandemi, geliat kerja sama regional kembali bangkit seiring pulihnya industri penerbangan.

Secara tidak langsung, pembukaan rute ini akan memberi dampak positif terhadap daya saing Kota Pontianak sebagai kota tujuan bisnis dan wisata. Adanya akses udara langsung membuat kota ini lebih terbuka terhadap potensi investasi asing, baik di bidang pariwisata, perdagangan, maupun sektor jasa lainnya.

Dengan kesiapan infrastruktur bandara dan sinergi antar-pemangku kepentingan, rute internasional ini diharapkan dapat berjalan lancar dan berkelanjutan. Pemerintah daerah, melalui Dinas Pariwisata dan Dinas Koperasi UMKM, juga diminta bersiap menyambut peningkatan kunjungan dan aktivitas ekonomi dari luar negeri.

Selain dampak ekonomi, pembukaan jalur penerbangan ini juga dianggap sebagai langkah strategis diplomasi antarwilayah, khususnya dalam konteks hubungan antara Indonesia dan Malaysia. Dengan mempererat konektivitas fisik dan ekonomi, kedua negara diharapkan semakin solid dalam kerja sama bilateral.

Pihak maskapai dan operator penerbangan pun diminta agar mengatur jadwal dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan pasar, termasuk fleksibilitas harga tiket, frekuensi penerbangan, serta pelayanan yang kompetitif. Masyarakat sendiri juga diharapkan dapat memanfaatkan rute ini untuk berbagai keperluan produktif, mulai dari perjalanan bisnis hingga wisata budaya.

Pontianak sendiri selama ini dikenal sebagai kota perdagangan dan jasa yang ramai, terutama di kawasan perbatasan Kalimantan. Dengan tambahan konektivitas ini, roda ekonomi lokal diyakini akan semakin cepat berputar, menciptakan efek ganda yang positif bagi kota dan wilayah sekitarnya.

Melalui langkah konkret seperti ini, sinyal pemulihan ekonomi dan penguatan kerja sama regional semakin terasa nyata. Jika dikelola secara optimal, penerbangan internasional dari Pontianak ke Kuching dan Kuala Lumpur tak hanya akan meningkatkan mobilitas masyarakat, tapi juga membawa manfaat berkelanjutan bagi pembangunan daerah secara luas.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Kementerian ESDM Dorong SDA untuk Kesejahteraan Daerah

Kementerian ESDM Dorong SDA untuk Kesejahteraan Daerah

Proyek Tol Betung Jambi Dikebut hingga 2026

Proyek Tol Betung Jambi Dikebut hingga 2026

Transportasi Hijau di Banten Lewat MRT Lebak Bulus Serpong

Transportasi Hijau di Banten Lewat MRT Lebak Bulus Serpong

Jaecoo J5 EV Perkuat Pasar Mobil Listrik Indonesia

Jaecoo J5 EV Perkuat Pasar Mobil Listrik Indonesia

Kendaraan Terbang XPeng X2 Mejeng di GIIAS 2025

Kendaraan Terbang XPeng X2 Mejeng di GIIAS 2025