KUR BRI 2025: Angsuran dan Panduan Pengajuan

KUR BRI 2025: Angsuran dan Panduan Pengajuan

JAKARTA - Bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia, Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI menjadi salah satu opsi pembiayaan yang cukup diminati. Program ini dirancang untuk mendorong pertumbuhan usaha melalui kemudahan pengajuan, suku bunga rendah, dan fleksibilitas tenor. Dengan berbagai pilihan plafon pinjaman, KUR BRI menjadi alternatif bagi pengusaha yang ingin memperluas usaha atau menambah modal kerja.

Berikut update tabel angsuran KUR BRI 2025 per Selasa, 26 Agustus:

1. Tabel Angsuran KUR BRI 2025 Bulan Juli (Rp 1 Juta – Rp 50 Juta)
Program KUR Mikro menawarkan plafon pinjaman hingga Rp50 juta per debitur. Angsuran dihitung sesuai tenor pilihan: Kredit Modal Kerja (KMK) maksimal 3 tahun, atau Kredit Investasi (KI) maksimal 5 tahun. Suku bunga yang berlaku adalah 6 persen efektif per tahun. Program ini bebas biaya administrasi maupun provisi, sehingga cocok untuk pelaku usaha kecil yang baru memulai atau ingin memperluas usahanya.

Baca Juga

Layanan BSI 2025: Solusi Cepat Saat Kartu ATM Tertelan

2. Tabel Angsuran KUR BRI 2025 Bulan Juli (Rp 60 Juta – Rp 200 Juta)
KUR Kecil hadir bagi pelaku usaha yang membutuhkan pinjaman lebih besar, mulai Rp50 juta hingga Rp500 juta per debitur. Tenor Kredit Modal Kerja maksimal 4 tahun, sedangkan Kredit Investasi bisa mencapai 5 tahun. Suku bunga yang diterapkan juga 6 persen efektif per tahun, dengan agunan sesuai peraturan bank. Pinjaman ini dirancang bagi usaha produktif dan layak yang telah berjalan minimal 6 bulan.

3. Tabel Angsuran KUR BRI 2025 Bulan Juli (Rp 200 Juta – Rp 500 Juta)
Untuk plafon besar, angsuran disesuaikan dengan nominal dan tenor pinjaman. KUR Kecil memberikan fleksibilitas bagi pengusaha yang ingin memperluas usaha atau menambah modal kerja dalam skala menengah hingga besar.

Syarat Pengajuan KUR BRI Berdasarkan Jenis Pinjaman

KUR Mikro BRI:

Plafon: maksimal Rp50 juta per debitur.

Syarat: Warga Negara Indonesia minimal 17 tahun, usaha berjalan minimal 6 bulan, tidak sedang menerima kredit lain kecuali kredit konsumtif (KPR, KKB, atau kartu kredit).

Dokumen: KTP, Kartu Keluarga (KK), dan surat izin usaha atau Nomor Induk Berusaha (NIB).

Jenis Pinjaman: KMK (tenor maksimal 3 tahun), KI (tenor maksimal 5 tahun).

Suku Bunga: 6 persen efektif per tahun.

Biaya: bebas biaya administrasi dan provisi.

KUR Kecil BRI:

Plafon: Rp50 juta – Rp500 juta per debitur.

Persyaratan: usaha produktif dan layak, telah berjalan minimal 6 bulan, tidak sedang menerima kredit lain kecuali kredit konsumtif, memiliki Surat Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) atau setara.

Dokumen: KTP, KK, NPWP untuk pinjaman di atas Rp50 juta.

Jenis Pinjaman: KMK (tenor maksimal 4 tahun), KI (tenor maksimal 5 tahun).

Suku Bunga: 6 persen efektif per tahun.

Agunan: sesuai peraturan bank.

Prosedur Pengajuan KUR BRI

Pengajuan Online:

Akses situs resmi KUR BRI di kur.bri.co.id.

Pilih menu “Ajukan Pinjaman” dan login menggunakan email atau akun Google.

Verifikasi email untuk mengaktifkan akun.

Pilih “Ajukan Pinjaman KUR”, baca ketentuan, dan centang persetujuan.

Isi data diri dan informasi usaha secara lengkap dan benar.

Unggah dokumen pendukung: KTP, KK, dan surat izin usaha.

Tentukan nominal pinjaman dan tenor cicilan, lalu klik “Hitung Angsuran” untuk melihat estimasi cicilan.

Klik “Ajukan Pinjaman” dan tunggu konfirmasi persetujuan.

Pengajuan Offline:

Siapkan dokumen persyaratan: KTP, KK, NPWP (jika diperlukan), dan surat izin usaha.

Datangi kantor cabang BRI terdekat.

Ambil nomor antrian dan tunggu giliran.

Saat dipanggil, sampaikan kepada petugas bahwa Anda ingin mengajukan KUR.

Ikuti prosedur pengajuan sesuai arahan petugas.

Setelah pengajuan, status aplikasi dapat dipantau melalui pinjaman.bri.co.id/pengajuan/form/tracking dengan memasukkan nomor referensi yang diterima saat proses pengajuan.

Dengan memahami syarat dan prosedur pengajuan, pelaku usaha dapat memanfaatkan KUR BRI untuk memperkuat modal kerja, menambah kapasitas produksi, atau mengembangkan usaha. Program ini tidak hanya memberikan akses pembiayaan, tetapi juga mendukung pertumbuhan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi lokal.