Kemenkes: Vaksin HPV Tidak Sebabkan Mandul

Kemenkes: Vaksin HPV Tidak Sebabkan Mandul
Kemenkes: Vaksin HPV Tidak Sebabkan Mandul

JAKARTA - Kekhawatiran soal vaksin Human Papiloma Virus (HPV) kembali menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Banyak orang tua, khususnya perempuan, mempertanyakan keamanan vaksin ini karena beredar kabar bahwa imunisasi HPV dapat menyebabkan kemandulan pada anak perempuan. Kabar yang menimbulkan keraguan itu ternyata hanyalah informasi menyesatkan yang telah berulang kali muncul.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Aji Muhawarman, menegaskan bahwa isu tersebut adalah hoaks. “Itu hoaks lama,” ujarnya. Penegasan ini sekaligus untuk memberikan rasa aman bagi orang tua agar tidak takut memberikan imunisasi HPV kepada anak perempuan mereka.

Menurut Aji, vaksin HPV merupakan vaksin yang aman dan efektif. Meski demikian, seperti halnya vaksin lainnya, imunisasi HPV dapat menimbulkan beberapa reaksi lokal maupun umum. Reaksi lokal biasanya muncul di area bekas suntikan dan ditandai dengan kemerahan, pembengkakan, atau nyeri ringan. Efek samping ini umumnya muncul sehari setelah vaksinasi dan berlangsung hingga tiga hari. Sementara itu, reaksi umum berupa demam ringan yang menandakan sistem imun tubuh sedang merespons vaksin. Semua efek samping tersebut tidak bersifat serius dan bukan indikasi adanya risiko kemandulan.

Baca Juga

Profil Lyodra Ginting, Penyanyi Muda Berbakat Indonesia

Tujuan utama imunisasi HPV adalah mencegah kanker serviks yang disebabkan oleh infeksi HPV. Keberhasilan vaksin ini sangat tinggi, bahkan dapat mencapai 100% jika diberikan dalam dua dosis kepada anak perempuan pada rentang usia 9–13 tahun. Pencegahan sejak dini ini menjadi strategi utama untuk menurunkan angka kanker serviks di Indonesia dan sejalan dengan standar internasional.

Indonesia menunjukkan komitmennya dalam pencegahan kanker serviks dengan memasukkan imunisasi HPV ke dalam program imunisasi nasional sejak tahun 2023. Langkah ini juga mengikuti praktik di berbagai negara lain yang telah lama mengintegrasikan vaksin HPV dalam program kesehatan nasional mereka. Sampai saat ini, sudah ada 135 negara yang menyediakan imunisasi HPV secara nasional, termasuk Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis. Praktik global ini menegaskan bahwa vaksin HPV telah terbukti aman dan efektif dalam jangka panjang.

Pelaksanaan imunisasi HPV di Indonesia dilakukan secara terstruktur dan menyasar anak perempuan sebelum mereka menyelesaikan jenjang SD/MI atau setara. Imunisasi diberikan sebanyak dua dosis untuk memastikan perlindungan optimal. Program ini biasanya dilaksanakan melalui kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) setiap bulan Agustus, sehingga setiap sekolah memiliki kesempatan untuk melaksanakan vaksinasi dengan terjadwal dan terpantau.

Meski isu hoaks tentang kemandulan muncul, Kemenkes terus menekankan pentingnya edukasi kesehatan. Aji Muhawarman menegaskan, vaksin HPV bukan hanya aman, tetapi juga menjadi salah satu cara paling efektif untuk melindungi generasi muda dari risiko kanker serviks. Dengan pemahaman yang tepat, orang tua dapat memastikan anak perempuan mereka menerima imunisasi secara lengkap dan teratur.

Selain itu, keberadaan imunisasi HPV dalam program nasional memungkinkan monitoring yang lebih baik terhadap cakupan vaksinasi dan potensi efek samping. Sistem pencatatan yang rapi di sekolah maupun puskesmas membantu pihak berwenang dalam menilai keamanan dan efektivitas vaksin. Langkah ini penting untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap program imunisasi yang kini menjadi bagian dari upaya preventif kesehatan nasional.

Vaksin HPV juga menegaskan pendekatan pencegahan yang berbasis bukti ilmiah. Selama lebih dari satu dekade, penelitian global menunjukkan vaksin ini efektif mencegah infeksi HPV yang menjadi penyebab utama kanker serviks. Meski reaksi ringan bisa muncul setelah vaksinasi, manfaat jangka panjang bagi kesehatan anak jauh lebih besar. Hal ini menjadikan imunisasi HPV sebagai investasi kesehatan yang penting bagi generasi mendatang.

Dengan pelaksanaan yang sistematis melalui BIAS dan pemahaman yang baik dari orang tua serta guru, vaksin HPV dapat menjangkau lebih banyak anak perempuan di seluruh Indonesia. Penegasan dari Kemenkes tentang keamanan vaksin ini menjadi pengingat bahwa hoaks dapat menimbulkan ketakutan yang tidak berdasar dan berpotensi menghambat program pencegahan penyakit serius.

Kembali beredarnya isu kemandulan akibat vaksin HPV seharusnya menjadi momentum bagi pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan literasi vaksin. Orang tua perlu mendapatkan informasi yang jelas dan akurat mengenai tujuan, manfaat, serta efek samping vaksin HPV. Dengan demikian, kekhawatiran yang tidak berdasar dapat ditekan, dan imunisasi dapat berjalan optimal demi kesehatan anak perempuan di masa depan.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Mau Cicip Makanan Korea, Ini 8 yang Paling Populer

Mau Cicip Makanan Korea, Ini 8 yang Paling Populer

Skincare Pigeon Teens, Solusi Kulit Sehat Remaja

Skincare Pigeon Teens, Solusi Kulit Sehat Remaja

Wardah Lip Balm: Rahasia Bibir Lembab dan Sehat

Wardah Lip Balm: Rahasia Bibir Lembab dan Sehat

Bocoran Baru Galaxy S25 FE, Desain Tipis dengan Baterai Besar

Bocoran Baru Galaxy S25 FE, Desain Tipis dengan Baterai Besar

Pilihan HP Vivo Terbaru Agustus 2025, Banyak Fitur Canggih!

Pilihan HP Vivo Terbaru Agustus 2025, Banyak Fitur Canggih!