PT Hutama Karya Genjot Perbaikan Tol Trans Sumatera untuk Antisipasi Arus Mudik 2025

Kamis, 13 Februari 2025 | 12:08:06 WIB
PT Hutama Karya Genjot Perbaikan Tol Trans Sumatera untuk Antisipasi Arus Mudik 2025

JAKARTA – Menyongsong arus mudik Lebaran 2025, PT Hutama Karya (Persero) mengambil langkah proaktif untuk menghadapi perkiraan lonjakan pergerakan yang diproyeksikan melebihi 3 juta kendaraan di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Sebagai langkah antisipatif, Hutama Karya memfokuskan pada pemeliharaan dan peningkatan estetika tol secara rutin, guna menjamin kenyamanan dan keselamatan bagi pemudik. "Kami memastikan pelanggan JTTS dapat menikmati perjalanan dengan aman, nyaman, dan selamat," ungkap Adjib Al Hakim, Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, dalam pernyataannya di Jakarta.

Pemeliharaan Menyeluruh di Ruas Penting

Strategi pemeliharaan melibatkan pengecatan ulang tiang rambu, pengecatan barrier, pembersihan guardrail, serta peningkatan kualitas jalan melalui metode Scrapping, Filling & Overlay (SFO) dan rekonstruksi beton rigid. Adjib menjelaskan pemeliharaan dilakukan tidak sembarangan, tetapi terpusat pada dua ruas utama yang mengalami trafik tertinggi: Tol Terbanggi Besar–Pematang Panggang–Kayu Agung (Terpeka) dan Tol Pekanbaru–Dumai (Permai).

“Kedua ruas tersebut merupakan bagian dari jaringan utama JTTS dengan trafik tertinggi sekaligus ruas terpanjang, sehingga pemeliharaan dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan,” lanjut Adjib. Pemeliharaan mencakup beberapa titik dan ditargetkan selesai pada pertengahan Maret, sekitar 15 hari sebelum puncak arus mudik dimulai. Aktivitas pemeliharaan direncanakan berlangsung setiap hari antara pukul 08.00 hingga 17.00 WIB dan pada malam hari dari pukul 22.00 hingga 05.00 WIB.

Pengaturan Lalu Lintas selama Pemeliharaan

Selama proses pemeliharaan ini, Hutama Karya memberlakukan pengaturan skema lalu lintas dengan memasang rambu peringatan mulai dari satu kilometer sebelum titik lokasi pekerjaan untuk mengarahkan lalu lintas agar tetap lancar. "Kami menghimbau pengguna jalan agar dapat lebih berhati-hati selama periode ini dan menyesuaikan kecepatan saat melintas di area pemeliharaan," tambah Adjib.

Pengaturan lalu lintas dan pemeliharaan yang dilakukan merupakan bagian dari usaha untuk meminimalisir dampak yang mungkin terjadi selama periode mudik. Pemudik juga dihimbau untuk mempersiapkan perjalanan mereka dengan baik dan mengikuti instruksi yang telah disediakan pihak pengelola.

Dukungan Pemerintah Dalam Optimalisasi Infrastruktur

Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan pentingnya optimalisasi pengelolaan infrastruktur dan fasilitas umum menyongsong masa mudik. Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti yang meminta seluruh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk segera melakukan preservasi jalan tol sebagai bentuk kesiapan.

“Kita masih punya waktu 1,5 bulan, karena mulai H-15 Lebaran sudah tidak boleh ada pekerjaan konstruksi. Saya mengingatkan untuk dilakukan perbaikan terus secara berkala dan menangani jalan yang berlubang. Nanti Lebaran curah hujan tidak terlalu tinggi, berarti jalan aman dari air dan lubang,” ujar Diana.

Melalui upaya-upaya kolaboratif antara Hutama Karya dan pemerintah, diharapkan pemudik dapat merasakan perjalanan yang lebih aman dan nyaman. Kesiapan infrastruktur seperti JTTS menjadi kunci dalam menghadapi lonjakan arus mudik, sekaligus menjadi bukti dari komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna jalan selama musim mudik 2025.

Terkini