JAKARTA - Bank Mandiri terus memperkuat komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan dengan fokus pada peningkatan kapasitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Melalui inisiatif Rumah BUMN (RB), Bank Mandiri bekerja sama dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk membangun ekosistem ekonomi digital yang mendukung pembinaan UMKM secara berkelanjutan.
Peran Strategis Rumah BUMN dalam Pembinaan UMKM
Hingga tahun 2024, Bank Mandiri telah mendirikan 23 Rumah BUMN yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Inisiatif ini berhasil melibatkan lebih dari 15.000 UMKM dalam berbagai program pelatihan, termasuk literasi keuangan, pemasaran digital, dan promosi melalui platform e-commerce. Langkah ini sejalan dengan visi Bank Mandiri sebagai "Indonesia’s Sustainability Champion" dan komitmen terhadap tiga pilar Environmental, Social, and Governance (ESG), khususnya pada pilar Sustainability Beyond Banking.
Corporate Secretary Bank Mandiri, M. Ashidiq Iswara, menekankan pentingnya dukungan melalui Rumah BUMN dalam meningkatkan kinerja dan jangkauan UMKM, yang pada gilirannya berkontribusi positif terhadap perekonomian masyarakat. "Dukungan pada UMKM ini juga berdampak baik pada perekonomian perempuan Indonesia. Sebab, terdapat sekitar 90% perempuan terlibat dalam UMKM yang bermitra dan bekerja sama dengan Bank Mandiri," ujar Ashidiq.
Kontribusi Signifikan Perempuan dalam UMKM
Data dari Badan Pusat Statistik hingga pertengahan tahun lalu menunjukkan bahwa perempuan memiliki dan mengelola 64,5% dari 66 juta UMKM yang terdaftar di Indonesia. Hal ini menegaskan peran krusial perempuan dalam sektor UMKM dan ekonomi nasional secara keseluruhan. Dukungan Bank Mandiri melalui Rumah BUMN diharapkan dapat semakin memberdayakan perempuan pelaku usaha, memberikan akses terhadap pelatihan, pendanaan, dan jaringan pemasaran yang lebih luas.
Dampak Ekonomi melalui Social Return on Investment (SROI)
Inisiatif Rumah BUMN tidak hanya berfokus pada peningkatan kapasitas UMKM, tetapi juga memberikan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar. Sebagai contoh, Rumah BUMN di Jakarta Selatan dan Medan masing-masing mencatatkan Social Return on Investment (SROI) sebesar 3,96 kali dan 4,06 kali pada tahun 2024. Artinya, setiap rupiah yang diinvestasikan oleh Bank Mandiri mampu menghasilkan nilai sosial sebesar Rp3,96 dan Rp4,06 melalui kegiatan Rumah BUMN. Peningkatan SROI ini menunjukkan efektivitas program dalam menciptakan nilai tambah bagi komunitas lokal.
Ekspansi UMKM ke Pasar Internasional
Selain pengembangan di pasar domestik, Bank Mandiri juga mendorong UMKM binaannya untuk merambah pasar internasional. Pada tahun lalu, sebanyak 25 pelaku usaha dari Wirausahawan Muda Mandiri (WMM) dan UMKM binaan Rumah BUMN yang siap ekspor turut serta dalam ajang Trade Expo Indonesia. Acara ini dihadiri oleh calon pembeli dan investor dari 130 negara, memberikan kesempatan emas bagi pelaku UMKM untuk memperluas jaringan dan memasarkan produk unggulan Indonesia ke kancah global.
"Pelaku usaha yang bermitra dengan Bank Mandiri ini memiliki kesempatan untuk bertemu dengan calon pembeli dan investor dari 130 negara. Ini jadi kesempatan untuk memperluas jaringan dan menjajakan produk unggulan Indonesia ke pasar internasional," tambah Ashidiq.
Hingga saat ini, produk-produk UMKM binaan Rumah BUMN telah berhasil menembus pasar di berbagai negara, termasuk Tiongkok, Belanda, dan bahkan mencapai benua Afrika. Pada tahun 2024, nilai transaksi business-to-business (B2B) UMKM Rumah BUMN tercatat mencapai Rp2,5 miliar, menunjukkan potensi ekspor yang semakin meningkat.
Komitmen Berkelanjutan dalam Mendukung UMKM
Bank Mandiri terus berkomitmen untuk menjadi mitra strategis bagi UMKM dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di era digital. Melalui berbagai program dan inisiatif, Bank Mandiri berupaya memastikan UMKM dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan, berkontribusi pada perekonomian nasional, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dengan berbagai upaya tersebut, Bank Mandiri tidak hanya berperan sebagai lembaga keuangan, tetapi juga sebagai agen perubahan yang aktif dalam mendorong transformasi ekonomi Indonesia melalui pemberdayaan UMKM dan implementasi prinsip-prinsip keberlanjutan.