JAKARTA - Olahraga merupakan salah satu kunci penting dalam mewujudkan hidup sehat dan seimbang, termasuk bagi kalangan lanjut usia (lansia). Namun, tidak semua lansia memiliki kesempatan untuk melakukan aktivitas fisik di pagi atau siang hari, sehingga malam hari menjadi satu-satunya pilihan. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah olahraga malam aman untuk lansia? Bagaimana cara lansia untuk tetap mendapatkan manfaat olahraga tanpa mengganggu kesehatan mereka?
Dr. Ners Dikha Ayu Kurnia, M. Kep., seorang Spesialis Keperawatan Medikal Bedah dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RS UI), berbagi pandangannya mengenai isu ini. Beliau menekankan pentingnya pendekatan yang hati-hati dan terukur dalam berolahraga malam bagi lansia.
Perhatikan Intensitas dan Waktu Jeda
Menurut Dr. Dikha, intensitas olahraga menjadi faktor yang perlu diperhatikan. "Hindari olahraga dengan intensitas tinggi terlalu dekat dengan waktu tidur," kata Dr. Dikha. Aktivitas fisik yang terlalu berat, seperti lari cepat atau angkat beban, dapat berdampak pada peningkatan detak jantung dan suhu tubuh yang bisa mengganggu kualitas tidur.
Untuk menghindari efek negatif ini, Dr. Dikha menyarankan untuk memberikan jeda waktu antara berolahraga dan beristirahat. Idealnya, beri waktu setidaknya 1 hingga 2 jam setelah berolahraga sebelum tidur. Ini memberi tubuh waktu untuk kembali rileks dan stabil.
Konsultasi Kesehatan Sebelum Memulai
Bagi lansia yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti penyakit jantung atau masalah pernapasan, disarankan untuk melakukan konsultasi dengan dokter sebelum memulai rutinitas olahraga malam. Sebagai upaya preventif, langkah ini memastikan keamanan kesehatan lansia sekaligus memaksimalkan manfaat olahraga yang dilakukan.
Memilih Jenis Olahraga yang Tepat
Memilih jenis olahraga yang sesuai adalah langkah penting untuk menjaga keamanan lansia saat berolahraga malam. Jenis olahraga yang disarankan antara lain senam aerobik ringan, yang dikenal mampu menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Selain itu, berjalan kaki, yoga, atau tai chi juga menjadi pilihan olahraga yang disarankan. Aktivitas ini tidak hanya aman tetapi juga menyehatkan dan dapat dilakukan dengan mudah di rumah.
Tetap Mendengarkan Tubuh
Dr. Dikha juga mengingatkan agar lansia selalu mendengarkan sinyal tubuh mereka. Meski olahraga membawa banyak manfaat, tekanan yang berlebihan dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Jika saat berolahraga lansia merasakan nyeri dada, sesak napas, atau pusing, mereka harus segera menghentikan aktivitas dan beristirahat sejenak. "Konsultasikan diri ke dokter jika memiliki kondisi kesehatan tertentu atau ragu tentang jenis olahraga yang sesuai," tambah Dr. Dikha.
Manfaat Jangka Panjang Olahraga Teratur
Olahraga yang dilakukan secara teratur banyak memberikan manfaat positif, salah satunya adalah memperkuat otot dan tulang, serta mengurangi risiko osteoporosis dan cedera. Aktivitas fisik dapat meningkatkan pelepasan endorfin, yaitu hormon baik yang menimbulkan perasaan positif dan mampu mengurangi stres. Pada akhirnya, lansia bisa menikmati hidup yang lebih berkualitas dan independen.
Di sini, penting untuk menekankan bahwa olahraga malam untuk lansia bukanlah hal yang berbahaya, asalkan dilakukan dengan memperhatikan beberapa faktor penting seperti intensitas, waktu, dan kondisi kesehatan individu. Dengan pendekatan yang tepat dan aman serta bimbingan dari ahli kesehatan, lansia tetap dapat menikmati manfaat olahraga secara maksimal.
Dengan pilihan olahraga yang tepat, seperti senam aerobik ringan, dan perhatian ekstra terhadap sinyal tubuh dan kondisi kesehatan, olahraga malam bukan hanya aman tetapi juga sangat bermanfaat dalam menjaga kesehatan dan kebugaran lansia. Keterlibatan aktif dalam rutinitas olahraga yang teratur akan membantu memperkuat kesehatan fisik serta memberikan lansia peningkatan kualitas hidup yang berharga.
Melalui informasi dan panduan yang tepat, kita dapat mendukung lansia dalam menjaga kebugaran serta memastikan bahwa mereka tetap aktif dan sehat. Olahraga, kapan pun dilakukannya, tetap menjadi aktivitas yang baik untuk kesehatan, asalkan dilakukan dengan bijak dan penuh perhatian.