JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berada pada jalur yang optimis dalam meningkatkan perannya di pasar modal syariah, dengan memfokuskan pada bisnis kustodian dan segmentasi pasar ritel. BSI, melalui langkah-langkah strategis, berupaya mencapai kinerja positif dan mengokohkan posisinya sebagai pemain utama dalam ekosistem syariah di Indonesia.
Dana Kelolaan Kustodian Terus Meningkat
Direktur Treasury & International Banking BSI, Ari Rizaldi, menegaskan optimisme bahwa dana kelolaan kustodian nasabah atau Asset Under Custody (AUC) akan mengalami peningkatan signifikan tahun ini. "Kami akan terus mendorong bisnis ini untuk meraih kinerja positif dan tumbuh secara berkelanjutan. BSI adalah bank syariah pertama yang terdaftar sebagai bank kustodian, dan optimisme tersebut didukung oleh potensi besar yang masih dapat dimaksimalkan di pasar Islamic ecosystem," ujar Ari.
Per Januari 2025, BSI mencatat telah mengelola AUC lebih dari Rp 115 triliun, yang menandakan pertumbuhan tahunan (year on year/yoy) sebesar 28 persen. Capaian ini menunjukkan tren positif dan memperlihatkan semakin solidnya posisi BSI di industri perbankan syariah, terutama dalam layanan kustodian.
Kredibilitas Terbukti Melalui Penghargaan
Reputasi BSI sebagai pelaku utama dalam industri kustodian syariah semakin dipertegas dengan penghargaan bergengsi sebagai Best Islamic Custody Bank 2024 dari ajang 18th Annual Deal & Solution yang diselenggarakan oleh Alpha South East Asia di Malaysia. Penghargaan ini menjadi bukti pengakuan atas kualitas dan keberhasilan BSI dalam menjalankan bisnis kustodian di pasar modal berbasis syariah.
"Sebagai bank kustodian, BSI memiliki peran penting dalam memberikan layanan pengadministrasian efek-efek syariah yang dimiliki oleh nasabah," jelas Ari.
Ekspansi Segmen Ritel
BSI tak hanya berpuas diri dengan pencapaian tersebut. Ari Rizaldi mengungkapkan bahwa pada tahun ini, BSI berencana memperluas bisnis kustodian mereka pada segmen ritel, termasuk layanan reksadana ritel. "Langkah ini diambil untuk lebih merangkul segmen pasar yang lebih luas dan memberikan akses kepada lebih banyak investor individu untuk memanfaatkan layanan kustodian syariah yang telah terbukti kualitasnya," kata Ari.
Selain itu, BSI juga menawarkan produk unggulan lainnya dalam bidang pasar modal syariah, seperti layanan safekeeping, fund services, wali amanat, dan keagenan. Produk-produk ini dirancang untuk membantu nasabah dalam mengelola portofolio investasi syariah mereka dengan lebih aman dan efisien.
Menangkap Peluang di Ekosistem Syariah
Ari Rizaldi menambahkan bahwa segmen nasabah yang menjadi kelolaan BSI sudah mencakup berbagai kalangan, mulai dari manajer investasi, perusahaan asuransi, dana pensiun, lembaga negara, hingga nasabah ritel. "Saat ini, nasabah kami sudah sangat beragam. Kami yakin bahwa masih banyak potensi yang belum tergarap, terutama di segmen Islamic ecosystem, lembaga negara, dan nasabah ritel. Kami percaya bahwa pasar ini akan terus berkembang, dan BSI siap menjadi mitra yang handal bagi mereka," ungkap Ari.
BSI melihat potensi besar dalam ekosistem syariah yang belum digarap sepenuhnya, yang memberikan peluang strategis bagi perusahaan untuk terus mengembangkan bisnis di masa depan.
Pandangan Ke Depan
Dengan berbagai strategi yang telah dan akan dilakukan, BSI siap untuk terus mendorong pertumbuhan dan pengembangan pasar modal syariah di Indonesia. Optimisme dan kredibilitas yang terus dibangun melalui berbagai pencapaian dan penghargaan menjadi modal kuat bagi BSI untuk menavigasi tantangan di industri ini.
Fokus pada segmen ritel menjadi langkah tepat BSI dalam merangkul lebih banyak investor individu serta memperluas cakupan layanan kepada komunitas yang lebih luas. Dengan layanan dan produk yang berkualitas, BSI siap menjawab kebutuhan nasabah dan memberikan kontribusi signifikan dalam perkembangan pasar modal syariah di Tanah Air.
Dengan tetap memegang teguh nilai-nilai syariah dalam setiap layanannya, BSI berkomitmen untuk terus memajukan sektor kustodian syariah di Indonesia dan memperkuat posisinya sebagai pemimpin di industri ini.