JAKARTA - Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan komponen penting dalam sistem pendidikan tinggi yang menghubungkan mahasiswa dengan industri, memungkinkan mereka untuk menerapkan teori yang dipelajari di kelas ke dalam situasi nyata di lapangan. Baru-baru ini, Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Vokasi dari Universitas Diponegoro (UNDIP) mengadakan kegiatan KKL di Herborist Secret Garden Village, Bali, dengan membawa 66 mahasiswa yang dipandu oleh koordinator lapangan Tegar Djati Djawi bersama dosen pendamping, Mohamad Endy Julianto dan Hermawan Dwi Ariyanto.
Pada tanggal 5 Februari 2025, setelah menyelesaikan kunjungan industri di Gresik, mahasiswa TRKI Vokasi UNDIP menyambangi Herborist Secret Garden Village, sebuah destinasi wisata edukasi yang mengedepankan industri kecantikan berbasis tradisional. Dalam kunjungan ini, mahasiswa diberi kesempatan untuk mengamati langsung proses produksi produk kecantikan dan memahami bagaimana kearifan lokal diwariskan dan dikembangkan menjadi industri modern.
Sesampainya di Herborist Secret Garden Village, para mahasiswa disambut dengan sesi pengenalan yang menyeluruh tentang sejarah lulur serta alat kecantikan tradisional yang telah mengakar kuat dalam budaya perawatan tubuh di Nusantara. Dikatakan bahwa lulur dan bahan-bahan perawatan tubuh tradisional memiliki nilai sejarah dan budaya yang penting, menjembatani kebudayaan masa lalu dan inovasi masa kini.
Mohamad Endy Julianto, dosen pendamping, dalam penjelasannya kepada mahasiswa menuturkan, "Industrialisasi produk kecantikan tradisional tidak hanya mempertahankan warisan budaya, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru yang sangat potensial bagi masyarakat." Ini menunjukkan bagaimana tradisi dapat diberdayakan secara ekonomis sambil tetap menghargai dan melestarikan nilai-nilai asli.
Para mahasiswa kemudian melanjutkan kunjungannya ke mini-plant produksi, di mana mereka menyaksikan secara langsung tahap demi tahap proses pembuatan produk seperti lulur dan minyak esensial. Mereka melihat bahan baku alami seperti rempah-rempah, ekstrak tumbuhan, dan minyak esensial diolah dengan teknologi modern, sebuah proses yang mengedepankan efisiensi tanpa menghilangkan khasiat alaminya.
Hermawan Dwi Ariyanto menambahkan, "Pelibatan mahasiswa langsung ke lapangan seperti ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman dan keterampilan praktis mereka, menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik di industri."
Salah satu mahasiswa peserta, Anisa Putri, mengungkapkan antusiasmenya, "Pengalaman ini luar biasa karena kami bisa belajar langsung dari sumbernya. Melihat bagaimana tradisi bisa menjadi bisnis modern sangat inspiratif."
Setelah sesi produksi, mahasiswa juga berkesempatan untuk berinteraksi dan bertukar pikiran dengan para ahli yang terlibat dalam produksi di Herborist Secret Garden Village. Diskusi meliputi topik-topik seperti inovasi bahan alami, teknis produksi modern, dan strategi pemasaran produk kecantikan tradisional di era digital.
Tak hanya sebatas industri kecantikan, Herborist Secret Garden Village juga memperkenalkan kepada para mahasiswa sektor industri kopi, yang merupakan bagian integral dari budaya agrikultur Indonesia. Para mahasiswa belajar tentang proses pengolahan kopi mulai dari biji hingga menjadi minuman siap saji. Mereka dipandu melewati proses pemilihan biji kopi berkualitas, pemanggangan yang tepat, hingga metode penyajian kopi yang terbaik.
Tegar Djati Djawi mengemukakan, "Eksplorasi industri kopi ini memberikan wawasan tambahan kepada mahasiswa tentang diversifikasi produk berbasis agrikultur yang bisa diolah menjadi produk berdaya jual tinggi, terutama dalam konteks pasar global."
Dengan selesainya kunjungan ini, diharapkan mahasiswa TRKI Vokasi UNDIP mendapatkan pandangan yang lebih luas mengenai lanskap industri berbasis tradisional di Indonesia. Kegiatan KKL seperti ini tidak hanya menambah pengetahuan dan keterampilan praktis mahasiswa, tetapi juga membekali mereka dengan wawasan tentang potensi ekonomi dan budaya yang dapat dikembangkan menjadi sektor bisnis masa depan.
Dengan suasana pembelajaran yang interaktif dan inspiratif ini, mahasiswa dapat memahami pentingnya inovasi yang berpijak pada tradisi. Hermawan menegaskan kembali pentingnya program seperti ini dalam dunia pendidikan, "KKL bukan hanya tentang belajar, tetapi juga berkontribusi dalam melestarikan dan memajukan warisan budaya kita."
Sebagai penutup, kegiatan KKL di Herborist Secret Garden Village Bali ini bukan hanya memperkaya pengetahuan, tetapi juga membuka cakrawala baru bagi mahasiswa untuk mengapresiasi dan mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam pembangunan industri berbasis budaya yang berkesinambungan dan berkelanjutan. Kegiatan semacam ini membuktikan bahwa simbiosis antara tradisi dan modernitas dapat menjadi pilar penting dalam pengembangan industri kreatif di Indonesia.