Harga Batu Bara Diperkirakan Merosot, Pengumuman dari China Menjadi Faktor Utama

Senin, 24 Februari 2025 | 08:55:23 WIB
Harga Batu Bara Diperkirakan Merosot, Pengumuman dari China Menjadi Faktor Utama

JAKARTA - Harga batu bara global diperkirakan mengalami penurunan signifikan minggu ini, dengan penyebab utama berasal dari pengumuman terbaru yang dikeluarkan oleh China. Sebagai salah satu negara konsumen terbesar batu bara di dunia, langkah China untuk meningkatkan produksi batu bara domestiknya menjadi 1,5% pada tahun 2025 memicu kekhawatiran akan penurunan permintaan batu bara impor di pasar internasional.

Girta Yoga, seorang analis Research and Development dari ICDX, mengungkapkan bahwa sentimen utama yang memengaruhi harga batu bara saat ini adalah rencana ekspansi produksi yang diumumkan oleh China. "Pengumuman terbaru ini memicu kekhawatiran akan berdampak pada penurunan permintaan batu bara impor di negara konsumen batu bara terbesar utama dunia itu," ungkap Yoga.

Dampak Perubahan Kebijakan China terhadap Pasar Batu Bara

Keputusan China untuk meningkatkan produksi batu bara domestik bukan hanya berdampak pada harga, tetapi juga mempengaruhi kondisi ekonomi negara-negara pengekspor utama seperti Indonesia dan Australia. Menurut Yoga, pasar batu bara saat ini juga dipengaruhi oleh kondisi permintaan di China dan India, selain dari faktor-faktor lain seperti pasokan dan kebijakan energi.

“Permintaan batu bara di China dan India berpotensi tertekan dalam jangka pendek akibat pasokan yang masih berlimpah di kedua negara importir utama batu bara itu,” tambah Yoga menjelaskan. Perubahan kebijakan energi bersih dan situasi pasar gas alam yang juga sedang mengalami gejolak menjadi faktor tambahan yang dapat mempengaruhi harga batu bara.

Prediksi Harga Batu Bara

Dengan berbagai faktor yang kini tengah bermain di pasar, Yoga memberikan prediksi harga batu bara akan bergerak pada level resistance di kisaran harga US$ 104,5-106 per ton. “Apabila mendapat katalis negatif, maka harga berpotensi turun menuju level support di kisaran harga US$ 102,5-101 per ton,” papar Yoga lebih lanjut mengenai pergerakan harga dalam waktu dekat ini.

Penting untuk dicatat bahwa harga batu bara telah mengalami kenaikan pada pekan ketiga Februari sebesar 1,47%, meski begitu tren bulanan menunjukkan bahwa harga bergerak bearish, mencatatkan penurunan sebesar 10,51% sepanjang Februari. "Dilihat secara year-to-date (ytd), harga batu bara tercatat mengalami penurunan sebesar 16,93%," tutup Yoga, menggambarkan tren penurunan harga yang cukup signifikan di pasar global.

Tantangan dan Prospek Industri Batu Bara

Kondisi ini menempatkan pengekspor utama seperti Indonesia dan Australia dalam situasi yang menantang, terutama dalam upaya untuk menjaga stabilitas ekonomi yang bergantung besar pada ekspor batu bara. Industri batu bara juga dihadapkan pada tantangan dari perkembangan kebijakan energi bersih yang terus berkembang pesat di berbagai belahan dunia.

Kesadaran global akan perubahan iklim dan dorongan untuk mengadopsi energi terbarukan menjadi salah satu faktor yang turut mempengaruhi pasar komoditas ini. Transformasi menuju sumber energi yang lebih bersih menjadi agenda utama banyak negara, yang dapat memperluas dampak penurunan pada permintaan batu bara dalam jangka panjang.

Dengan pemetaan pasar saat ini, para pelaku industri batu bara terus waspada terhadap pengumuman dan kebijakan yang dikeluarkan negara-negara konsumen utama seperti China dan India. Sementara harga batu bara diprediksi akan mengalami penurunan dalam jangka pendek, pelaku industri perlu menerapkan strategi adaptif untuk menghadapi perubahan ini. Penurunan permintaan dari dua negara raksasa Asia ini akibat kondisi pasokan yang melimpah menjadi salah satu faktor yang harus diperhatikan dengan serius.

Di sisi lain, perkembangan dalam kebijakan energi bersih juga menjadi pertimbangan penting bagi para pemangku kepentingan di industri ini. Kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan kebijakan dan permintaan pasar yang dinamis akan menjadi kunci bagi keberlanjutan industri batu bara di masa mendatang.

Dengan demikian, keputusan kebijakan dan langkah-langkah strategis yang diambil oleh para pemangku kepentingan dalam menanggapi situasi ini akan sangat menentukan perjalanan pasar batu bara ke depan, dalam menciptakan keseimbangan antara kebutuhan energi saat ini dan keberlanjutan lingkungan di masa mendatang.

Terkini