JAKARTA - Dalam upaya memperkuat perekonomian nasional dan mendukung visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersama PT Surveyor Indonesia (PTSI) meluncurkan program "UMKM Naik Kelas". Program ini menargetkan transformasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui berbagai strategi pengembangan yang terstruktur untuk menjadikan mereka lebih kompetitif dalam pasar yang lebih luas.
Rumah BUMN dan Kurikulum Naksir UMKM
Kementerian BUMN menginisiasi program Rumah BUMN dengan melibatkan PTSI sebagai mitra pelaksana. Program yang dilaksanakan di Bandung, Jawa Barat, ini menitikberatkan pada edukasi, digitalisasi, dan akses pasar bagi pelaku UMKM melalui Kurikulum Naksir UMKM. Kurikulum ini dirancang khusus untuk membekali para pelaku usaha dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan agar dapat mengembangkan usahanya ke level yang lebih tinggi.
Sandry Pasambuna, Direktur Utama PTSI, menjelaskan bahwa pihaknya berperan dalam menyediakan materi serta pendampingan, terutama dalam aspek legalitas usaha. "Pendampingan ini merupakan langkah konkret untuk meningkatkan daya saing UMKM, memastikan mereka memiliki legalitas usaha yang lengkap, serta siap bersaing di pasar yang lebih luas," kata Sandry.
Peranan Legalitas Usaha
Menurut Sandry, legalitas usaha, seperti Nomor Induk Berusaha (NIB), Izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), dan Sertifikat Halal, dianggap sebagai aspek krusial bagi UMKM demi memperkuat kredibilitas serta memperluas jaringan pemasaran. Dengan legalitas yang tepat, pelaku UMKM dapat lebih mudah mengakses beragam fasilitas pendanaan, berpartisipasi dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah, dan menjalin kemitraan dengan perusahaan-perusahaan besar.
Ke depan, PT Surveyor Indonesia berkomitmen mendampingi Kementerian BUMN untuk terus membina UMKM di seluruh Indonesia. "Kami akan mendukung program-program terkait Asta Cita lainnya sebagai the Guardians of Assurance," tambahkan Sandry.
Fokus pada Sertifikasi Halal dan Keamanan Pangan
Selain legalitas usaha, program ini juga fokus pada pentingnya sertifikasi halal dan keamanan pangan yang dinilai kian esensial seiring dengan meningkatnya permintaan konsumen terhadap produk halal. Dalam sesi pendampingan, Auditor Halal Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) PT Surveyor Indonesia, Anggraeni Wulansari, terlibat langsung dalam memberikan edukasi mendalam mengenai proses perolehan sertifikasi halal serta tata cara pendaftaran izin usaha yang sesuai regulasi.
Menurut Anggraeni, pemahaman yang baik dalam mendapatkan sertifikasi halal tidak hanya membantu UMKM mematuhi standar pemerintah, tetapi juga membuka peluang untuk menembus pasar yang lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional. "Dengan dukungan ini, PT Surveyor Indonesia berkomitmen untuk terus mendorong UMKM agar lebih profesional, berdaya saing tinggi, dan berkelanjutan,” jelasnya.
Transformasi Melalui Digitalisasi
Dalam era digitalisasi yang serba cepat, transformasi digital menjadi salah satu pilar utama dalam program UMKM Naik Kelas. Para peserta diberikan pemahaman tentang strategi pemasaran digital, manajemen bisnis berbasis teknologi, dan pengembangan jaringan pemasaran online.
Digitalisasi dianggap sebagai kunci agar UMKM dapat bertahan dan tumbuh di tengah persaingan usaha yang ketat. Dengan akses yang lebih mudah ke platform digital, UMKM dapat menjangkau konsumen yang lebih luas, baik di dalam maupun luar negeri, dan meningkatkan efisiensi operasional mereka.
Implementasi Asta Cita dalam Pemberdayaan Ekonomi
Inisiatif ini sejalan dengan upaya Asta Cita Presiden Prabowo untuk mengoptimalkan peran UMKM dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan meningkatkan kualitas dan daya saing UMKM, diharapkan sektor ini dapat menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia, menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kementerian BUMN terus berupaya mengukuhkan posisi UMKM sebagai bagian integral dari rantai pasokan industri di Indonesia dan dunia. "Melalui program Rumah BUMN dan UMKM Naik Kelas, kami bertekad membawa UMKM Indonesia ke babak yang lebih tinggi dalam persaingan global," tutup Sandry.
Dengan berbagai langkah strategis yang telah dan akan terus diambil ini, diharapkan semakin banyak UMKM di Indonesia yang mampu untuk naik kelas, berdaya saing, dan memiliki daya tahan dalam menghadapi tantangan ekonomi global.