JAKARTA - Dalam upaya mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan menjadikannya sebagai kota kelas dunia, Surabaya kini tengah mempertimbangkan penggunaan skema pinjaman untuk membiayai modernisasi infrastrukturnya. Dengan mengadopsi strategi cerdas dari kota-kota maju seperti New York, Melbourne, dan Tokyo, Surabaya diharapkan dapat memenuhi target pembangunan berkelanjutan sesuai dengan SDG 9 dan SDG 8, yaitu peningkatan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta berkelanjutan.
Belajar dari Kota Maju
1. New York, Amerika Serikat
Kota New York telah lama dikenal sebagai pionir dalam penggunaan obligasi kota untuk mendanai proyek infrastruktur. Menurut sumber dari Pemerintah Kota NYC, pendanaan infrastruktur termasuk dalam perbaikan jalan, jembatan, dan sistem air telah sukses dicapai dengan model ini. Dengan peringkat kredit yang kuat, New York mampu mengakses pinjaman dengan suku bunga rendah, yang memastikan pembangunan berjalan secara berkelanjutan dan efisien. Implementasi yang dilakukan di New York menunjukkan bahwa manajemen keuangan yang matang dan kebijakan transparan menjadi kunci keberhasilan.
2. Melbourne, Australia
Berbeda dengan New York, Melbourne menggunakan skema kemitraan publik-swasta (Public-Private Partnership atau PPP) untuk membiayai proyek-proyek besar seperti jaringan jalan tol CityLink. Studi oleh Regan dan kawan-kawan (2017) mencatat bahwa melalui skema ini, sektor swasta mendapatkan tanggung jawab untuk mendanai dan mengoperasikan infrastruktur dengan imbalan hak pengoperasian selama periode tertentu. Ini secara efektif mengurangi beban finansial pemerintah dan memastikan proyek bisa berjalan tanpa harus sepenuhnya bergantung pada dana publik.
3. Tokyo, Jepang
Tokyo juga tidak ketinggalan dalam memanfaatkan obligasi kota untuk proyek infrastruktur besar, termasuk menjelang persiapan Olimpiade. Menurut Enatsu (2014), manajemen fiskal yang hati-hati disertai dengan transparansi keuangan di Tokyo menjaga kepercayaan investor dan menjamin suku bunga pinjaman tetap menguntungkan. Keberhasilan Tokyo di dalam membangun infrastruktur modern tanpa mengabaikan kestabilan ekonomi telah menjadikannya salah satu contoh kota yang berhasil mengelola pinjaman secara efektif.
Strategi Surabaya Menuju Kota Kelas Dunia
Dengan berbagai contoh sukses dari kota-kota besar tersebut, Surabaya dapat merancang strategi pendanaan infrastruktur yang adaptif dan sesuai dengan kondisi lokal. Penggunaan pinjaman seharusnya tidak dilihat sebagai beban utang, namun harus dipandang sebagai suatu bentuk investasi jangka panjang. Dalam pengelolaannya, Surabaya harus fokus pada perencanaan yang matang dan manajemen keuangan yang transparan agar mampu menggandeng investor ke dalam proyek infrastruktur vital seperti transportasi umum, pengendalian banjir, serta peningkatan jaringan utilitas.
Wali Kota Surabaya, mengatakan, "Berbicara tentang infrastruktur, kita bukan hanya berbicara tentang membangun fisiknya saja, tetapi juga bagaimana kita mampu memastikan dampak positifnya terhadap pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat. Proyek harus direncanakan dengan detail dan dieksekusi dengan efisien."
Tantangan dan Peluang
Meskipun potensi keuntungan dari penggunaan model pembiayaan melalui pinjaman ini tinggi, Surabaya tak lepas dari tantangan yang mengikutinya. Kestabilan ekonomi global serta kemampuan fiskal daerah adalah dua di antara berbagai faktor yang menentukan keberhasilan penerapan strategi ini. Oleh karena itu, kerjasama antara pemerintah daerah, sektor swasta, dan komunitas lokal menjadi krusial.
Dengan kondisi infrastrukturnya yang terus berkembang, Surabaya memiliki peluang untuk meningkatkan kualitas hidup warganya sekaligus menarik investor global. Proyek-proyek infrastruktur dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan mendorong terciptanya lapangan kerja yang layak, sejalan dengan target SDGs.
Langkah ke Depan
Pada akhirnya, Surabaya perlu memformulasikan kombinasi strategi dari model pendanaan internasional yang telah terbukti efektif dan inovatif. Keberhasilan kota-kota seperti New York, Melbourne, dan Tokyo memberikan pembelajaran bahwa keberlanjutan, transparansi, dan kemitraan strategis adalah pilar penting dalam proses menuju kota kelas dunia. Jika berhasil, Surabaya tidak hanya dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur yang signifikan, tetapi juga mampu menyejajarkan diri dengan kota-kota besar di dunia dalam standar hidup urban yang modern.
Dengan optimisme yang terjaga serta langkah yang terukur, Surabaya bukan hanya berpeluang menjadi kota global, tetapi juga pusat inovasi dan pertumbuhan di masa depan.