Harga BBM Non Subsidi Turun di Seluruh Indonesia, Mulai Berlaku 8 April 2025

Selasa, 08 April 2025 | 08:45:14 WIB
Harga BBM Non Subsidi Turun di Seluruh Indonesia, Mulai Berlaku 8 April 2025

JAKARTA – Harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Indonesia resmi mengalami penurunan. Kebijakan ini berlaku mulai 1 April 2025 dan masih terus berlangsung hingga 8 April 2025. Penurunan harga ini dilakukan oleh sejumlah badan usaha penyedia BBM, antara lain PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, BP-AKR, dan Vivo Energy Indonesia.

Penurunan ini menjadi angin segar bagi masyarakat di tengah tekanan inflasi dan harga kebutuhan pokok yang meningkat menjelang Lebaran. BBM yang mengalami penurunan meliputi seluruh varian bahan bakar non subsidi seperti Pertamax, Dexlite, hingga Shell V-Power dan BP Ultimate.

PT Pertamina (Persero) menjadi salah satu pelopor penyesuaian harga BBM. Berdasarkan data terbaru, harga Pertamax (RON 92) kini dipatok sebesar Rp12.500 per liter, turun dari harga sebelumnya Rp12.900 per liter. Untuk Pertamax Green (RON 95), harganya kini Rp13.250 per liter, mengalami penurunan sebesar Rp450 dari harga bulan lalu.

Varian Pertamax Turbo (RON 98) juga mengalami koreksi menjadi Rp13.500 per liter, lebih rendah Rp500 dibandingkan Maret 2025. Sementara Dexlite (CN 51) kini dibanderol Rp13.600 per liter, turun Rp700. Adapun Pertamina Dex (CN 53) kini dijual dengan harga Rp13.900 per liter, juga mengalami penurunan Rp700.

"Penyesuaian harga BBM non subsidi dilakukan sesuai tren harga minyak mentah global dan formula harga yang berlaku. Kami memastikan harga yang ditetapkan kompetitif dan tetap mempertimbangkan daya beli masyarakat," ujar perwakilan Pertamina dalam keterangannya, Selasa (8/4/2025).

Tak hanya Pertamina, SPBU Shell Indonesia juga menyesuaikan tarif BBM mereka. Shell Super (RON 92) turun menjadi Rp12.920 per liter dari sebelumnya Rp13.590. Kemudian, Shell V-Power (RON 95) kini dijual Rp13.370 per liter, dan Shell V-Power Nitro+ (RON 98) dibanderol Rp13.550 per liter. Shell V-Power Diesel juga mengalami penurunan menjadi Rp14.060 per liter dari harga sebelumnya Rp14.760.

Sementara itu, SPBU BP-AKR turut memangkas harga jualnya. BP 92 (RON 92) kini hanya Rp12.800 per liter, turun signifikan dari sebelumnya Rp14.060. BP Ultimate (RON 95) dibanderol Rp13.370, dan BP Ultimate Diesel juga ikut turun ke angka Rp14.060 per liter.

SPBU Vivo juga menyesuaikan harga BBM mereka. Revvo 90 kini dijual seharga Rp12.800 per liter, Revvo 92 Rp12.920 per liter, dan Revvo 95 sebesar Rp13.370 per liter.

Dengan tren penurunan harga BBM non subsidi ini, diharapkan masyarakat dapat merasakan manfaat ekonomi secara langsung, terutama menjelang masa mudik Lebaran dan peningkatan mobilitas nasional.

“Penurunan harga ini bisa mendorong aktivitas ekonomi masyarakat, terutama sektor transportasi dan logistik. Ini adalah momentum yang baik untuk mengurangi tekanan biaya operasional,” kata pengamat energi dari Institute for Energy Economics, Arif Hidayat.

Namun demikian, masyarakat diimbau untuk terus memantau pengumuman resmi dari badan usaha masing-masing, karena harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif mengikuti harga minyak mentah dunia dan nilai tukar rupiah.

Penyesuaian harga BBM kali ini sekaligus menjadi bagian dari upaya pemerintah dan badan usaha untuk menciptakan iklim usaha yang sehat dan kompetitif di sektor energi, serta meningkatkan transparansi harga kepada publik.

Dengan harga BBM yang lebih terjangkau, pengguna kendaraan pribadi maupun pelaku industri logistik diperkirakan akan mendapatkan efisiensi biaya yang cukup signifikan dalam beberapa pekan ke depan.

Terkini