JAKARTA - Mazda, produsen otomotif asal Jepang, semakin memperkuat posisinya di pasar kendaraan listrik dengan memperkenalkan model crossover listrik terbarunya, Mazda EZ-60. Mobil listrik ini dijadwalkan untuk diluncurkan secara resmi pada ajang Shanghai Auto Show yang akan digelar pada 23 April 2025 mendatang. Kehadiran EZ-60 semakin memperkaya pilihan kendaraan listrik di segmen crossover, dengan menawarkan berbagai inovasi teknologi yang dapat menjadi daya tarik bagi konsumen global.
Platform Modular EPA1 yang Mendukung Berbagai Teknologi Canggih
Mazda EZ-60 akan dibangun menggunakan platform modular EPA1, yang dikembangkan oleh Changan, mitra Mazda di China. Platform ini bukan hanya mendukung kendaraan listrik berbasis battery electric vehicle (BEV), tetapi juga memungkinkan pengembangan model dengan range extender (EREV) dan fuel cell (FCEV). Platform EPA1 sebelumnya sudah digunakan oleh beberapa model mobil listrik di China, seperti Deepal L07 dan Deepal S07, serta Mazda EZ-6 yang dipasarkan dengan nama Mazda 6e di luar China.
Mengomentari platform tersebut, Mazda dan Changan telah berkolaborasi erat dalam pengembangan mobil listrik di China. Changan sendiri menghabiskan waktu sekitar lima tahun untuk mengembangkan platform ini, yang kini menjadi andalan bagi sejumlah model kendaraan listrik yang dipasarkan di Asia dan segera hadir di pasar global. Mazda juga berencana untuk menjual EZ-60 secara internasional, dengan nama global Mazda CX-6e.
Spesifikasi Mazda EZ-60 yang Menarik
Mobil listrik Mazda EZ-60 ini akan tersedia dalam dua pilihan motor listrik, yakni varian dengan daya 160 kW dan 190 kW. Motor listrik tersebut akan menggerakkan roda belakang, menawarkan performa yang handal dan efisien untuk pengemudi yang menginginkan kendaraan ramah lingkungan namun tetap bertenaga. Dalam hal kapasitas baterai, Mazda menyediakan dua opsi, yakni baterai 68,8 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 520 km dalam sekali pengisian, serta pilihan baterai 80 kWh dengan jarak tempuh lebih jauh mencapai 628 km.
Dimensi dan Desain Crossover yang Diharapkan Menarik Perhatian Pasar
Mazda EZ-60 memiliki dimensi yang cukup besar, dengan panjang 4.750 mm, lebar 1.930 mm, dan tinggi 1.625 mm. Dimensi ini membuatnya cukup sebanding dengan model Deepal S07, yang juga menggunakan platform yang sama. Dengan ukuran tersebut, EZ-60 menawarkan kenyamanan kabin yang luas dan desain crossover modern yang cocok untuk pasar kendaraan listrik global. Mazda berencana untuk memasarkan kendaraan ini dengan berbagai pilihan warna dan fitur desain premium, yang akan menambah daya tariknya di segmen crossover.
Harga yang Kompetitif dengan Pasar Mobil Listrik
Meskipun harga resmi Mazda EZ-60 belum diumumkan, namun berbagai laporan mengungkapkan bahwa mobil listrik ini akan dibanderol dengan harga yang sangat kompetitif. Berdasarkan informasi yang beredar, harga varian dasar Mazda EZ-60 diperkirakan akan dimulai dari 149.900 RMB atau sekitar Rp344,3 juta. Sementara itu, varian tertinggi yang dilengkapi dengan berbagai fitur premium dan daya jangkau lebih panjang, diperkirakan akan dijual dengan harga 197.900 RMB atau setara dengan Rp454,6 juta.
Dengan harga yang relatif terjangkau untuk sebuah kendaraan listrik crossover, Mazda EZ-60 diharapkan dapat bersaing dengan model-model mobil listrik dari merek global lainnya yang sudah lebih dulu hadir di pasar.
Mazda dan Changan, Kolaborasi yang Menguntungkan untuk Masa Depan Otomotif Listrik
Kerja sama antara Mazda dan Changan dalam menghadirkan platform EPA1 untuk Mazda EZ-60 tidak hanya menunjukkan komitmen kedua perusahaan terhadap pengembangan kendaraan listrik, tetapi juga mencerminkan pentingnya kolaborasi antar produsen otomotif dalam menghadapi tantangan besar transisi menuju kendaraan ramah lingkungan. Kerja sama ini sudah terjalin sejak tahun 2012, saat kedua perusahaan mendirikan pabrik bersama di Nanjing, China, untuk memproduksi beberapa model Mazda.
Seiring berkembangnya tren kendaraan listrik di dunia, Mazda dan Changan semakin fokus pada pengembangan model-model baru yang lebih efisien dan terjangkau, guna memenuhi permintaan pasar yang semakin besar akan mobil listrik dengan jangkauan lebih panjang dan harga yang lebih terjangkau.
Mazda Menatap Masa Depan dengan Fokus pada Kendaraan Listrik
Sejak beberapa tahun terakhir, Mazda telah menunjukkan komitmennya untuk beralih ke teknologi kendaraan listrik sebagai bagian dari visi jangka panjang mereka untuk menciptakan mobil yang lebih ramah lingkungan. Selain menghadirkan mobil listrik berbasis BEV, Mazda juga menjajaki peluang untuk mengembangkan kendaraan dengan teknologi EREV dan FCEV, yang dapat meningkatkan fleksibilitas penggunaan mobil listrik di berbagai kondisi.
"Mobil listrik bukan hanya tren, tapi sebuah kebutuhan di masa depan. Dengan EZ-60, kami ingin memberikan pilihan yang lebih baik kepada konsumen yang ingin beralih ke kendaraan ramah lingkungan tanpa harus mengorbankan performa dan kenyamanan," ungkap seorang perwakilan dari Mazda dalam konferensi persnya.
Dengan peluncuran Mazda EZ-60 yang semakin mendekat, Mazda tidak hanya ingin menciptakan kendaraan listrik yang efisien, tetapi juga menawarkan mobil listrik yang dapat diterima oleh berbagai lapisan masyarakat. Diharapkan, model ini dapat menjadi simbol bagi masa depan otomotif yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Sambut Masa Depan Otomotif Listrik dengan Mazda EZ-60
Menjelang peluncurannya yang semakin dekat, Mazda EZ-60 diprediksi akan menjadi pilihan yang menarik bagi para penggemar mobil listrik dan crossover. Dengan harga yang kompetitif, spesifikasi yang solid, dan desain modern, EZ-60 diyakini akan dapat bersaing dengan model-model kendaraan listrik lainnya yang sudah lebih dulu hadir di pasar. Jika Anda mencari kendaraan listrik dengan performa tinggi dan daya jelajah yang lebih panjang, Mazda EZ-60 mungkin bisa menjadi pilihan terbaik di kelasnya.
Peluncuran resmi Mazda EZ-60 pada ajang Shanghai Auto Show 2025 nanti akan menjadi momentum penting bagi Mazda untuk memperkenalkan lebih banyak inovasi kendaraan ramah lingkungan ke pasar global, menjadikan Mazda sebagai salah satu pemain kunci dalam industri otomotif listrik di masa depan.