JAKARTA — Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) tengah menjajaki peluang kerja sama dengan maskapai penerbangan bertarif rendah AirAsia untuk membuka rute penerbangan internasional langsung dari Belitung ke Malaysia. Rencana ini menjadi langkah strategis dalam mendongkrak sektor pariwisata dan ekonomi daerah, menyusul status Bandara Internasional H.A.S. Hanandjoeddin yang kini kembali menjadi pintu gerbang internasional.
Wacana pembukaan penerbangan langsung tersebut disampaikan langsung oleh Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hidayat Arsani, saat melakukan kunjungan kerja di Belitung.
“Pekan depan saya bersama Bu Widya (Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, dan Kepemudaan Olahraga Babel, Widya Kemala Sari) akan dipanggil oleh pihak AirAsia untuk membahas rencana ini lebih lanjut. Mudah-mudahan masyarakat Belitung bisa bepergian langsung ke Malaysia dengan harga tiket yang paling murah,” ungkap Hidayat dalam pernyataannya.
Tiket Murah, Pariwisata Meningkat
Menurut Hidayat, saat ini harga tiket untuk rute domestik Pangkalpinang–Belitung bisa mencapai Rp1.050.000. Oleh karena itu, hadirnya rute penerbangan langsung internasional dengan tarif di bawah Rp1 juta akan sangat menarik dan kompetitif, tidak hanya bagi warga lokal, tetapi juga bagi wisatawan mancanegara yang ingin berkunjung ke Belitung.
“Kalau tiket ke Malaysia bisa lebih murah dari penerbangan domestik, itu akan sangat membantu mendorong konektivitas sekaligus pariwisata,” ujarnya.
Dari sisi maskapai, AirAsia dikenal sebagai pemain besar dalam rute-rute internasional Asia Tenggara dengan pendekatan low-cost carrier. Apabila kerja sama ini berhasil, Belitung akan menjadi salah satu tujuan baru yang strategis bagi AirAsia di Indonesia.
Dorongan untuk Perbaikan Pariwisata Desa
Untuk mendukung rencana besar tersebut, Hidayat meminta seluruh jajaran pemerintah daerah, termasuk pemerintah kabupaten dan desa, untuk meningkatkan kualitas layanan dan kebersihan destinasi wisata.
"Kalau desa kita kotor, kita gagal. Kalau masyarakat desa tidak ramah terhadap wisatawan, kita juga gagal," tegas Hidayat dengan nada serius.
Ia meyakini bahwa masyarakat Belitung pada dasarnya memiliki potensi besar dalam menyambut wisatawan dengan keramahtamahan. Ia juga menyinggung bahwa keterlibatan masyarakat sangat penting dalam menciptakan pengalaman yang baik bagi para turis.
“Saya yakin orang Belitung dengan keramahtamahan yang dimiliki, siap mendatangkan turis dari Malaysia, Singapura, bahkan China ke Belitung,” tambahnya.
Bandara HAS Hanandjoeddin Kembali Berstatus Internasional
Salah satu pendorong utama dari wacana kerja sama ini adalah kembalinya status internasional Bandara HAS Hanandjoeddin di Tanjungpandan, Belitung. Dengan status tersebut, bandara kini siap melayani penerbangan internasional baik dari sisi infrastruktur maupun regulasi.
Bandara ini sebelumnya memang telah melayani penerbangan internasional, tetapi mengalami penurunan aktivitas pasca pandemi COVID-19. Kini, dengan perbaikan dan kesiapan dari otoritas bandara serta maskapai, status internasional tersebut kembali diaktifkan.
Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, dan Kepemudaan Olahraga Provinsi Babel, Widya Kemala Sari, menyatakan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan langkah-langkah pendukung agar rencana kerja sama ini berjalan lancar.
“Kami sedang menyusun roadmap dan strategi promosi destinasi yang terintegrasi, khususnya untuk wilayah Belitung. Target kita bukan hanya membuka jalur penerbangan, tetapi memastikan wisatawan yang datang mendapatkan pengalaman terbaik,” ujar Widya.
Sinergi Antar Lembaga
Gubernur Hidayat juga menekankan pentingnya sinergi antar lembaga untuk menyukseskan rencana ini, termasuk dukungan dari Kementerian Perhubungan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan maskapai terkait.
“Kerja sama ini bukan hanya soal membuka rute penerbangan. Ini adalah tentang menciptakan ekosistem pariwisata yang tangguh dan berdaya saing global,” katanya.
Ia berharap seluruh pemangku kepentingan bisa menyatukan visi untuk menjadikan Belitung sebagai destinasi unggulan kelas dunia. Keindahan alam, kekayaan budaya lokal, serta keramahan masyarakat diharapkan mampu menarik wisatawan dari berbagai negara.
Potensi Ekonomi dan Lapangan Kerja
Pembukaan rute penerbangan internasional dari Malaysia ke Belitung juga diyakini akan memberikan dampak positif pada sektor ekonomi lainnya seperti perhotelan, kuliner, transportasi lokal, hingga UMKM.
“Jika jumlah wisatawan meningkat, maka secara otomatis kebutuhan akan jasa dan produk lokal juga akan meningkat. Ini kesempatan besar untuk membuka lapangan pekerjaan baru,” tambah Hidayat.
Widya Kemala Sari menambahkan bahwa saat ini pihaknya juga sedang menjalin komunikasi dengan pelaku industri pariwisata dan perhotelan lokal untuk menyambut lonjakan wisatawan potensial.
“Harus ada pelatihan hospitality, sertifikasi pemandu wisata, dan kurasi destinasi wisata yang siap jual. Kita ingin wisatawan tidak hanya datang sekali, tapi berkali-kali,” ujarnya.
Dengan semua kesiapan yang tengah dilakukan, kerja sama antara Pemprov Babel dan AirAsia dinilai sebagai langkah strategis dalam membangkitkan kembali geliat pariwisata pasca-pandemi. Jika berhasil, Belitung tidak hanya akan dikenal sebagai destinasi domestik, tetapi juga menjadi pintu gerbang wisata internasional Indonesia di kawasan barat.
Warga Belitung dan pelaku industri pariwisata kini menaruh harapan besar pada rencana ini. Dengan harga tiket internasional yang lebih terjangkau, infrastruktur pendukung yang memadai, serta keramahan masyarakat lokal, Belitung siap bersaing dengan destinasi unggulan lainnya di Asia Tenggara.
“Yang paling penting, kita harus menjaga kebersihan, keramahan, dan kenyamanan. Itu kunci utama agar wisatawan betah dan ingin kembali,” pungkas Gubernur Hidayat Arsani.