Penyebab Munculnya Benjolan di Anus dan Cara Mengatasinya

Selasa, 24 Juni 2025 | 15:47:26 WIB
penyebab munculnya benjolan di anus

JAKARTA - Penyebab munculnya benjolan di anus sering kali menimbulkan rasa tidak nyaman, terutama saat duduk. 

Sensasi yang dirasakan biasanya seperti ada yang mengganjal dan kadang disertai nyeri. Kondisi ini bisa menjadi tanda adanya gangguan di area anus.

Secara umum, benjolan di sekitar anus bisa disebabkan oleh beberapa kondisi seperti hemoroid (wasir) dan kutil di daerah dubur. 

Namun, selain kedua penyebab tersebut, terdapat beberapa faktor lain yang juga dapat memicu terbentuknya benjolan pada bagian tersebut.

Seringkali kondisi ini dianggap sepele, padahal bisa saja menandakan masalah kesehatan yang lebih serius. 

Perlu dipahami bahwa bagian anus terdiri dari kulit dan jaringan tertentu. Apabila salah satu bagian mengalami penyumbatan atau peradangan, maka benjolan bisa terbentuk.

Tak hanya akibat wasir atau infeksi kulit seperti bisul, ada berbagai hal yang bisa memengaruhi kesehatan anus. 

Karena itu, penting untuk mengenali penyebab munculnya benjolan di anus agar bisa dilakukan penanganan yang tepat sebelum berkembang menjadi komplikasi serius.

Apa Itu Benjolan pada Dubur?

Munculnya benjolan di sekitar anus dapat dipicu oleh berbagai kondisi medis, dan salah satu penyebab yang umum adalah infeksi. Masalah ini sering menimbulkan rasa tidak nyaman, bahkan nyeri, terutama saat duduk atau berjalan. 

Anus sendiri adalah bagian akhir dari sistem pencernaan yang menjadi jalur keluarnya feses, dan terhubung langsung dengan rektum, tempat penampungan sementara tinja sebelum dikeluarkan.

Struktur anus tersusun dari jaringan lunak yang dalam kondisi tertentu bisa mengeras dan membentuk benjolan. Adanya benjolan di area ini sebaiknya tidak diabaikan begitu saja. 

Selain mengganggu, keberadaan benjolan tersebut bisa menjadi sinyal dari gangguan kesehatan yang lebih serius. Jika tidak ditangani dengan segera, kondisi ini bisa berkembang menjadi masalah yang lebih berat dan kompleks. 

Sebab itu, penting untuk memahami bahwa pemicu benjolan di anus sangat bervariasi, dari yang ringan hingga yang bersifat serius. Penanganan yang tepat harus disesuaikan dengan penyebab utamanya agar pengobatan yang diberikan bisa efektif.

Penyebab Munculnya Benjolan di Anus

Area anus merupakan bagian tubuh yang tersusun dari jaringan dan berperan sebagai penghubung antara sistem pencernaan dan permukaan luar tubuh. 

Ketika jaringan di area ini mengalami gangguan seperti iritasi, infeksi, atau penyumbatan, bisa muncul benjolan yang membuat permukaan anus terasa keras hingga menimbulkan rasa sakit saat disentuh. 

Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab munculnya benjolan di anus.

1. Wasir (Ambeien)

Wasir, yang sering dikenal masyarakat sebagai ambeien, merupakan salah satu penyebab utama munculnya benjolan di sekitar anus. Terdapat dua jenis kondisi ini, yaitu ambeien internal dan eksternal.

Ambeien internal muncul di bagian dalam anus, tepatnya pada saluran rektum. Biasanya, penderita tidak merasakan sakit karena benjolan ini tidak berada di area yang memiliki banyak saraf nyeri.

Sebaliknya, ambeien eksternal muncul di bagian luar rektum, tepatnya di sekitar lubang anus. Selain benjolan yang terlihat, kondisi ini bisa memicu rasa sakit, gatal, dan terkadang disertai pendarahan saat buang air besar.

Faktor penyebabnya meliputi kehamilan, mengejan terlalu keras saat BAB, terlalu lama duduk atau berdiri, aktivitas seksual melalui anus, kelebihan berat badan, serta kebiasaan mengangkat benda berat.

2. Hematoma Perianal

Hematoma perianal ditandai dengan benjolan berwarna kebiruan hingga kehitaman yang muncul di sekitar anus. Kondisi ini terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di area tersebut.

Pemicunya antara lain dorongan kuat saat buang air besar atau aktivitas yang menyebabkan tekanan besar pada bagian bawah tubuh seperti mengangkat beban berat.

Ukuran benjolannya dapat bervariasi dan bahkan bisa sebesar bola kecil. Penderita umumnya mengalami rasa sakit serta pembengkakan. Jika tidak diatasi, dapat menyebabkan penggumpalan darah di sekitar anus.

3. Kutil di Area Anus

Benjolan pada anus juga bisa disebabkan oleh kutil akibat infeksi virus HPV (Human Papillomavirus). Dalam beberapa kasus, penderita tidak menyadari adanya benjolan karena ukurannya yang kecil dan tidak menimbulkan rasa sakit.

Namun jika kutil berkembang menjadi besar, maka bisa menyebabkan rasa gatal, iritasi, dan terkadang mengeluarkan cairan atau darah dari anus.

Penanganannya tergantung dari jumlah dan ukuran kutil tersebut. Untuk kasus ringan, biasanya cukup diobati dengan salep khusus yang mengandung zat aktif podofilin.

Sedangkan untuk kondisi yang lebih parah, diperlukan penanganan medis seperti terapi pembekuan atau krioterapi.

4. Kanker Anus

Infeksi HPV juga dapat memicu munculnya kanker di area anus. Gejalanya meliputi benjolan yang terasa nyeri, gatal, dan kadang berdarah.

Kanker anus bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kebiasaan merokok, sering berganti pasangan seksual, melakukan hubungan seksual melalui anus, riwayat HIV, atau pernah mengalami kanker di bagian kewanitaan.

Pilihan pengobatan untuk kondisi ini sangat bergantung pada seberapa parah dan sejauh mana kanker telah berkembang. Terapi yang umum digunakan meliputi tindakan pembedahan, kemoterapi, maupun radioterapi.

5. Abses Anus

Abses anus adalah kondisi yang menyebabkan rasa sakit karena adanya benjolan atau bisul di sekitar anus yang mengandung nanah. 

Umumnya, kondisi ini terjadi akibat lecet pada anus yang disebabkan oleh infeksi menular seksual atau penyumbatan pada kelenjar anus.

Jenis abses anus yang paling sering dijumpai adalah abses perianal. Jika muncul benjolan berwarna merah yang terasa hangat ketika disentuh, itu bisa menjadi tanda adanya abses anus.

Penanganan abses anus biasanya dilakukan dengan mengeluarkan nanah dari benjolan tersebut. Setelah itu, pasien disarankan untuk berendam dalam air hangat guna membantu meredakan pembengkakan dan nyeri yang muncul.

6. Sembelit

Sembelit, yang sering kali disebabkan oleh pola makan yang rendah serat atau kekurangan cairan, bisa menyebabkan perasaan bengkak di area anus. Banyak orang yang salah mengira bengkak ini sebagai benjolan di anus.

Kesulitan dalam buang air besar dan tinja yang keras dapat mengakibatkan area anus terasa tidak nyaman, bengkak, bahkan terasa nyeri.

7. Moluskum Kontagiosum

Benjolan di anus juga dapat disebabkan oleh infeksi virus moluskum kontagiosum. Benjolan yang muncul biasanya kecil, berwarna merah muda atau putih, dengan lubang kecil atau cekungan di tengahnya.

Virus ini adalah jenis infeksi kulit yang dapat menular ke area anus melalui kontak seksual, bersentuhan langsung dengan kulit yang terinfeksi, atau menggunakan barang pribadi yang terkontaminasi.

Meskipun penyakit ini umumnya tidak berbahaya dan tidak menimbulkan gejala serius, benjolan yang muncul di area anus bisa memakan waktu lama untuk sembuh, bahkan bisa bertahan bertahun-tahun.

Cara Mengatasi Benjolan di Anus

Sebelum memulai pengobatan, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik dengan cara memasukkan jari ke dalam anus untuk memeriksa kondisi benjolan yang ada.

Setelah pemeriksaan fisik, pasien akan diminta untuk menjalani pemeriksaan lanjutan, seperti anoskopi, sigmoidoskopi, atau kolonoskopi. Pemeriksaan tambahan ini diperlukan jika benjolan di area anus terkait dengan masalah pada saluran pencernaan.

Setelah penyebab benjolan ditemukan, dokter dapat menentukan jenis pengobatan yang paling tepat sesuai dengan kondisi pasien. Beberapa pilihan pengobatan yang umum dilakukan meliputi:

  • Obat pereda nyeri untuk mengurangi rasa sakit
  • Obat anti-inflamasi untuk meredakan pembengkakan
  • Antibiotik untuk mengatasi infeksi
  • Obat pencahar untuk membantu melunakkan tinja dan memperlancar proses buang air besar
  • Krim atau salep untuk mengurangi iritasi kulit atau memberikan efek mati rasa pada area yang terkena
  • Operasi untuk mengangkat benjolan yang ada
  • Terapi radiasi atau kemoterapi jika diperlukan

Jika kamu menemukan benjolan di anus disertai dengan gejala seperti demam, pendarahan, nyeri hebat, nanah, atau perubahan pola dan tekstur tinja, segera konsultasikan dengan dokter tanpa ragu.

Penting untuk diingat bahwa banyak kasus benjolan di anus yang dapat sembuh dengan penanganan dan pengobatan yang tepat. 

Oleh karena itu, jika kamu merasakan ada benjolan di sekitar anus, segeralah pergi ke rumah sakit terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Jaga kesehatan tubuhmu dengan baik, karena biaya pengobatan bisa sangat mahal. Mulailah dengan menerapkan gaya hidup sehat agar tubuh tetap fit dan terhindar dari berbagai masalah kesehatan.

Sebagai penutup, memahami penyebab munculnya benjolan di anus sangat penting untuk menentukan pengobatan yang tepat dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Terkini