BMKG Prakirakan Cuaca Berawan di Sumatra, Jawa, dan Kalimantan, Waspadai Hujan Petir

Senin, 30 Juni 2025 | 11:41:40 WIB
BMKG Prakirakan Cuaca Berawan di Sumatra, Jawa, dan Kalimantan, Waspadai Hujan Petir

JAKARTA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk Senin, 30 Juni 2025, yang mencakup sejumlah kota besar di Indonesia. Berdasarkan pemaparan Prakirawan BMKG, Indah Fitrianti, kondisi cuaca di wilayah Sumatra, Jawa, Kalimantan, hingga kepulauan Indonesia bagian timur diprediksi didominasi cuaca berawan, meski terdapat potensi hujan ringan hingga sedang di beberapa kota.

Di Pulau Sumatra, Indah menjelaskan, cuaca berawan akan meliputi kota Banda Aceh, sementara cuaca berawan tebal diperkirakan terjadi di Medan, Padang, Jambi, Pangkal Pinang, dan Tanjung Pinang. Hujan ringan sendiri diprakirakan akan turun di kota Palembang, Bengkulu, dan Bandar Lampung.

“Untuk Pulau Sumatra, cuaca secara umum berawan, namun masyarakat tetap perlu mewaspadai hujan ringan di beberapa kota yang dapat terjadi sewaktu-waktu,” ungkap Indah Fitrianti dalam keterangan tertulis BMKG.

Beralih ke Pulau Jawa, BMKG memprediksi cuaca berawan akan terjadi di kota Yogyakarta. Sedangkan Surabaya dan Semarang diprakirakan akan mengalami cuaca berawan tebal. Hujan ringan sendiri diperkirakan turun di Jakarta dan Serang.

Indah menambahkan, “Meski hanya hujan ringan, warga Jakarta dan Serang sebaiknya tetap membawa perlengkapan seperti jas hujan atau payung untuk mengantisipasi cuaca yang berubah.”

Sementara itu, di kawasan Bali dan Nusa Tenggara, cuaca berawan tebal diprakirakan menyelimuti Denpasar, Mataram, dan Kupang. BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati terhadap perubahan cuaca yang dapat memengaruhi aktivitas di luar ruangan.

Untuk wilayah Kalimantan, cuaca berawan tebal diprediksi terjadi di Pontianak dan Banjarmasin. Sementara itu, potensi hujan disertai petir diprakirakan akan melanda kota Palangkaraya dan Tanjung Selor. “Waspadai potensi hujan disertai petir di Palangkaraya dan Tanjung Selor karena dapat menimbulkan risiko, terutama bagi pengguna jalan dan aktivitas di area terbuka,” ujar Indah.

Di Sulawesi, potensi udara kabur diprakirakan terjadi di kota Palu, sedangkan hujan ringan akan turun di Gorontalo dan Manado. Hujan dengan intensitas sedang diprakirakan terjadi di Makassar. Indah juga menekankan kewaspadaan terhadap potensi hujan disertai petir di Mamuju dan Kendari. “Kondisi ini perlu diwaspadai karena berpotensi menimbulkan genangan air dan gangguan aktivitas,” katanya.

Selain itu, untuk kawasan kepulauan Maluku dan Papua, hujan ringan diprediksi mengguyur sejumlah kota, seperti Ambon, Ternate, Sorong, Manokwari, Nabire, Jayapura, Jayawijaya, dan Merauke. BMKG meminta masyarakat di daerah tersebut untuk selalu memantau informasi cuaca terbaru.

Tak hanya soal cuaca, BMKG juga memperingatkan potensi banjir rob yang bisa terjadi di sejumlah wilayah pesisir Indonesia. “Potensi banjir rob perlu diwaspadai di pesisir Kepulauan Riau, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan pesisir Maluku,” jelas Indah.

Fenomena banjir rob ini umumnya terjadi akibat pasang air laut yang cukup tinggi, ditambah dengan cuaca ekstrem yang memperburuk kondisi di kawasan pesisir. Masyarakat pesisir yang beraktivitas di sekitar pelabuhan, tambak, atau kawasan wisata pantai diminta lebih waspada agar terhindar dari risiko kerugian.

BMKG juga mengimbau warga untuk selalu memperbarui informasi prakiraan cuaca melalui kanal resmi BMKG, baik aplikasi, situs web, maupun media sosial resmi, sehingga masyarakat dapat mengantisipasi dan menyesuaikan aktivitas harian dengan kondisi cuaca terkini.

Dalam penutup keterangannya, Indah menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap perubahan cuaca yang bisa terjadi secara tiba-tiba, apalagi pada masa peralihan musim seperti saat ini. “Kami mengajak masyarakat untuk selalu memperhatikan peringatan dini yang dikeluarkan BMKG agar aktivitas sehari-hari tidak terganggu dan terhindar dari potensi bencana hidrometeorologi,” pungkas Indah.

Terkini