Hemat Biaya, Listrik PLN Tingkatkan Produktivitas Petani Barru

Rabu, 02 Juli 2025 | 08:06:08 WIB
Hemat Biaya, Listrik PLN Tingkatkan Produktivitas Petani Barru

JAKARTA - Inovasi layanan kelistrikan kembali memberi angin segar bagi sektor pertanian nasional. Di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, para petani kini mampu menghemat biaya operasional hingga 55 persen dan meningkatkan produktivitas berkat kehadiran Program Electrifying Agriculture (EA) dari PLN. Program ini membuktikan bahwa akses listrik yang terjangkau bukan hanya soal penerangan, melainkan juga solusi konkret untuk mendukung ketahanan pangan.

Salah satu penerima manfaat, Andi Tenri Dolo, Ketua Kelompok Tani Makkawarue di Barru, merasakan langsung dampak signifikan elektrifikasi di lahan pertaniannya. Sebelumnya, ia bergantung pada mesin diesel yang menelan biaya hingga Rp1,9 juta per panen untuk mengairi sawah seluas lima hektare, dengan konsumsi sekitar 196 liter BBM. Namun sejak menggunakan listrik PLN, ia hanya perlu mengeluarkan sekitar Rp840 ribu untuk membeli token per panen.

“Alhamdulillah, dengan hadirnya listrik PLN saya hanya menghabiskan biaya Rp840 ribu untuk membeli token per panen. Artinya, ini bisa menghemat hingga 55 persen,” jelas Andi Tenri melalui keterangan resmi di Makassar, Selasa.

Sebelum adanya layanan kelistrikan dari PLN, para petani setempat mengandalkan tadah hujan sebagai sumber air utama. Ketika musim kemarau datang, mesin diesel menjadi alternatif wajib, meski biaya operasionalnya sangat tinggi. Situasi ini tak hanya menyulitkan petani dari segi finansial, tetapi juga mengancam keberlanjutan hasil produksi jika pasokan BBM terganggu.

Kini, keberadaan listrik PLN membawa perubahan mendasar. Proses pengairan menjadi lebih mudah, hemat biaya, dan lebih andal. “Kami tentu menyambut baik program elektrifikasi pompanisasi ini. Kami telah merasakan keuntungan dari kemudahan dalam proses pengairan dan penghematan biaya operasional,” ujar Andi Tenri.

Andi juga mengaku merasakan kenyamanan layanan melalui Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) dengan daya sebesar 3.500 Volt Ampere (VA) yang memudahkan proses pengairan. Hal ini sekaligus mengurangi ketergantungan pada BBM yang harganya kerap fluktuatif.

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Edyansyah, menegaskan bahwa program Electrifying Agriculture merupakan upaya strategis PLN untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian, perkebunan, hingga perikanan, yang sejalan dengan kebijakan ketahanan pangan pemerintah pusat.

“Kami berkomitmen terus mendukung program pemerintah dan akan terus berinovasi dengan sistem kelistrikan yang andal dan membawa manfaat bagi masyarakat. Tidak hanya sekadar menerangi, tetapi juga mampu menggerakkan roda perekonomian dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat,” tegas Edyansyah.

Program Electrifying Agriculture ini juga mendukung visi Presiden Prabowo Subianto melalui Asta Cita, yakni program yang menekankan ketersediaan pasokan pangan dan swasembada nasional. Melalui adopsi teknologi pertanian modern berbasis listrik, PLN berharap dapat menciptakan ekosistem pertanian yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Edyansyah menjelaskan, total pelanggan Electrifying Agriculture di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat hingga Mei 2025 telah mencapai 3.911 pelanggan dengan total daya terpasang sebesar 194.949 kiloVolt Ampere (kVA). Ini menunjukkan antusiasme yang tinggi dari masyarakat untuk beralih ke teknologi pertanian berbasis listrik.

Lebih dari sekadar menyediakan listrik, PLN juga berupaya menghadirkan Creating Shared Value (CSV) yang berdampak luas. Pemanfaatan teknologi ini diharapkan mampu mentransformasi pola kerja pertanian tradisional menjadi lebih modern, yang secara langsung berdampak pada peningkatan produktivitas.

Sehari sebelum pernyataan resmi ini, PLN bersama Polres Barru dan Pemerintah Kabupaten Barru melakukan penyalaan listrik pompanisasi sawah di Dusun Lapinceng, Kabupaten Barru. Kegiatan bertajuk "Bersatu Menyalakan Harapan untuk Pertanian Sejahtera" ini menunjukkan sinergi nyata antara PLN, pemerintah daerah, dan aparat kepolisian.

Bupati Barru, Andi Ina Kartika Sari, mengungkapkan apresiasinya atas kolaborasi ini. Ia optimistis program elektrifikasi pompanisasi akan memperluas akses listrik ke 14 titik lain di wilayah Kabupaten Barru, sehingga semakin banyak petani yang dapat menikmati manfaat serupa.

“Program ini menjadi contoh kolaborasi sukses antara PLN, Pemerintah, dan Polres Barru. Dukungan listrik pompanisasi diharapkan terus diperluas ke daerah lain di Kabupaten Barru yang jumlahnya ada 14 titik,” ungkap Bupati Andi Ina.

Ia juga menekankan pentingnya pemanfaatan program ini dengan baik agar produktivitas pertanian meningkat secara signifikan. “Kami optimistis agar program ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para petani. Selain itu, kami juga mengapresiasi bantuan PLN yang telah memberikan pasang baru listrik gratis bagi lima masyarakat kami,” tambahnya.

Program Electrifying Agriculture menunjukkan bahwa elektrifikasi di sektor pertanian bukan hanya menekan biaya operasional, tetapi juga memberikan efek domino yang besar pada ketahanan pangan, kesejahteraan petani, dan perekonomian daerah.

Dengan semakin luasnya penerapan layanan ini, harapannya petani tidak hanya terbantu dalam efisiensi biaya, tetapi juga memiliki peluang lebih besar untuk meningkatkan hasil panen, menjaga produktivitas di musim kemarau, dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Terkini