Wonogiri Siapkan Petani Muda Milenial

Jumat, 04 Juli 2025 | 09:29:42 WIB
Wonogiri Siapkan Petani Muda Milenial

JAKARTA - Melihat tantangan serius dalam regenerasi petani di daerah, Dinas Pertanian Kabupaten Wonogiri mengambil langkah progresif dengan mempersiapkan generasi muda agar siap terjun ke sektor pertanian secara profesional. Upaya ini diwujudkan melalui pembukaan program Magang Petani Muda untuk komoditas hortikultura, yang secara resmi dimulai pada Senin lalu di Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Barro Tani, Desa Pule, Kecamatan Selogiri.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Wonogiri, Baroto Eko Pujanto, menegaskan bahwa regenerasi petani menjadi isu mendesak yang tidak bisa diabaikan. Ia menilai, saat ini banyak generasi muda yang kurang tertarik pada sektor pertanian karena dianggap tidak menjanjikan. Oleh karena itu, program magang ini diharapkan dapat mengubah paradigma tersebut.

“Harapannya, akan tumbuh wirausaha muda di bidang pertanian,” jelas Baroto. Menurutnya, membangun kecintaan generasi muda pada pertanian merupakan kunci agar Wonogiri memiliki masa depan pertanian yang berkelanjutan.

Program Magang Petani Muda diikuti oleh 20 peserta yang didominasi pemuda berusia produktif. Mereka akan mengikuti magang intensif selama 90 hari, di mana setiap tahapan pelatihan dirancang untuk memberikan pengalaman nyata dalam mengelola usaha tani dari hulu hingga hilir.

“Pelaksanaannya dipusatkan di P4S Barro Tani, Desa Pule, Kecamatan Selogiri” imbuh Baroto.

Materi magang mencakup seluruh proses budidaya hortikultura, mulai dari tahap awal persiapan lahan, pemilihan dan persiapan benih, penyemaian bibit, proses penanaman, pemupukan, hingga perawatan tanaman. Tidak hanya berhenti pada teknis budidaya, peserta juga akan dibekali pengetahuan seputar pasca panen, termasuk teknik pemasaran produk hortikultura agar petani muda mampu bersaing di pasar.

Menurut Baroto, pelatihan praktis ini sangat penting agar para petani muda tidak hanya menguasai teori tetapi juga terampil secara langsung dalam menerapkan ilmunya. “Program magang usaha tani ini dikemas dalam bentuk pelatihan praktis sehingga mereka mendapatkan pengalaman lapangan yang sesungguhnya,” tegasnya.

Langkah strategis ini menjadi upaya Dinas Pertanian Wonogiri dalam menghadapi tantangan krisis regenerasi petani yang sudah terlihat dalam beberapa tahun terakhir. Jika tidak segera diatasi, ketahanan pangan di tingkat daerah maupun nasional bisa terancam karena semakin sedikitnya jumlah petani produktif.

Baroto menyebut, sektor hortikultura sengaja dipilih dalam program ini karena memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Wonogiri. Permintaan pasar akan produk hortikultura seperti sayur-sayuran selalu tinggi, sementara lahan yang dimiliki daerah masih luas dan subur.

Program ini juga menjadi bagian dari strategi memperkuat ketahanan pangan daerah melalui penguatan kapasitas dan keterampilan sumber daya manusia di sektor pertanian. “Dengan adanya petani muda yang berjiwa wirausaha, sektor hortikultura akan lebih cepat berkembang dan berdaya saing,” ujar Baroto optimistis.

Selain memberikan pelatihan teknis, Dinas Pertanian Wonogiri juga menanamkan nilai-nilai penting seperti kedisiplinan, keuletan, dan kerja keras kepada para peserta. Dengan mengusung semangat “sregep, tekun, tinemu” yang berarti rajin, disiplin, dan berhasil, Baroto berharap para petani muda memiliki karakter kuat untuk menghadapi tantangan usaha tani ke depan.

“Dengan semangat sregep, tekun, tinemu, kami yakin para petani muda akan berjaya di setiap bidang yang digelutinya,” pungkas Baroto.

Langkah ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain yang juga menghadapi tantangan serupa dalam regenerasi petani. Wonogiri sendiri telah menyiapkan berbagai dukungan agar alumni program magang ini dapat segera menerapkan ilmunya, termasuk akses pada bantuan modal usaha dan pendampingan lanjutan.

Dengan program ini, Wonogiri menatap masa depan pertanian yang lebih modern, produktif, dan digerakkan oleh anak-anak muda yang kreatif serta adaptif terhadap perubahan. Upaya ini juga sejalan dengan visi pemerintah daerah untuk menjadikan sektor pertanian sebagai salah satu penopang utama perekonomian lokal.

Selain meningkatkan minat generasi muda, program ini diharapkan mampu mendongkrak nilai tambah sektor pertanian Wonogiri, meningkatkan pendapatan petani, dan memperkuat ketahanan pangan daerah. Terlebih di tengah tantangan global yang makin kompleks, ketersediaan pangan yang cukup dan terjangkau menjadi isu strategis yang perlu diantisipasi sejak dini melalui regenerasi petani.

Dengan keberhasilan program Magang Petani Muda ini, Wonogiri optimistis dapat mencetak wirausaha muda di bidang pertanian yang tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga bersaing di pasar yang lebih luas.

Terkini