Pengurangan Jadwal Penerbangan Garuda Indonesia dan Citilink di Bandara RHF Tanjungpinang Selama Februari 2025

Pengurangan Jadwal Penerbangan Garuda Indonesia dan Citilink di Bandara RHF Tanjungpinang Selama Februari 2025

JAKARTA – Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang mengalami penyesuaian jadwal penerbangan dari dua maskapai besar, Garuda Indonesia dan Citilink, selama Februari 2025. Pengurangan frekuensi penerbangan ini terjadi karena adanya kebutuhan perawatan rutin pesawat yang bertujuan untuk menjaga standar keselamatan dan keamanan penerbangan.

Rudy Sudrajat, Kepala Departemen Airport Security & Service Improvement Bandara RHF Tanjungpinang, mengkonfirmasi pengurangan ini dan menjelaskan bahwa langkah tersebut adalah bagian dari upaya jangka panjang untuk memastikan penerbangan yang aman dan nyaman bagi para penumpang. "Memang ada pengurangan jadwal penerbangan dari kedua maskapai ini karena beberapa pesawat sedang menjalani perawatan rutin," ujarnya.

Selama bulan Februari, Garuda Indonesia hanya akan melakukan penerbangan tiga kali seminggu, yaitu pada hari Senin, Kamis, dan Sabtu. Sementara itu, Citilink Indonesia melayani penumpang pada hari Selasa, Jumat, dan Minggu. Pengurangan frekuensi penerbangan ini tentu saja berdampak pada jumlah penumpang yang melalui bandara tersebut. Menurut data yang dihimpun, pergerakan penumpang pada minggu pertama Februari 2025 (1 hingga 7 Februari) hanya mencapai 4.138 orang. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 16% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, ketika jumlah penumpang mencapai 4.927 orang.

“Penurunan ini tentu menjadi perhatian kami, meskipun situasi ini dapat dimaklumi mengingat adanya perawatan pesawat yang penting untuk keselamatan penerbangan,” tambah Rudy Sudrajat.

Rudy juga menekankan pentingnya kerjasama yang erat antara bandara dan maskapai penerbangan untuk memastikan bahwa pelayanan kepada penumpang tetap optimal meskipun jadwal penerbangan mengalami penyesuaian. Ia juga memberikan saran kepada calon penumpang agar terus memperbarui informasi mengenai jadwal penerbangan mereka dan berkomunikasi dengan maskapai terkait untuk memastikan perjalanan mereka tidak terganggu.

“Kami selalu berupaya agar pelayanan penumpang tidak terganggu meskipun ada penyesuaian jadwal. Kami sarankan calon penumpang untuk selalu memperbarui informasi dan menjalin komunikasi dengan maskapai demi memastikan perjalanan mereka berjalan lancar,” imbuhnya.

Langkah-langkah penyesuaian seperti ini memang tidak dapat dihindari dan menjadi bagian dari siklus perawatan pesawat dalam industri penerbangan. Selain untuk menjaga keselamatan, perawatan rutin juga untuk memastikan pesawat beroperasi dalam kondisi optimal. Keamanan dan kenyamanan penumpang tetap menjadi prioritas utama bagi pihak bandara maupun maskapai.

Bagi masyarakat yang kerap menggunakan jasa penerbangan dari Bandara RHF, perawatan pesawat ini diharapkan dapat dipahami sebagai bagian dari upaya menjaga standardisasi operasional penerbangan yang tinggi. Perawatan rutin ini juga menjamin bahwa armada yang terbang dalam kondisi terbaiknya, sehingga dapat dipercaya untuk melayani penerbangan dengan aman.

Untuk ke depannya, Bandara RHF dan pihak terkait akan terus melakukan evaluasi dan berkoordinasi dengan semua pihak demi memberikan pelayanan terbaik. Diharapkan, penyesuaian jadwal yang hanya terjadi pada bulan Februari ini, bisa segera kembali normal setelah perawatan pesawat selesai dilakukan dan seluruh armada siap beroperasi lagi.

Dengan demikian, meskipun terdapat penurunan jumlah penumpang akibat penyesuaian frekuensi penerbangan, upaya menjaga keselamatan dan keamanan tetap menjadi prioritas. Rudy Sudrajat dan timnya berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat dalam menjaga kelancaran transportasi udara di Kepulauan Riau.

Penting bagi masyarakat untuk terus mendapatkan informasi terkini mengenai perubahan ini melalui saluran resmi dan tetap menjaga komunikasi yang baik dengan penyedia layanan penerbangan untuk kenyamanan perjalanan yang optimal. Meskipun ada kendala sementara, keselamatan dan keamanan penerbangan adalah hal yang tidak bisa ditawar demi kepentingan seluruh pihak.