
JAKARTA - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia kerap menghadapi tantangan besar dalam mengakses pendanaan yang dibutuhkan untuk mengembangkan usaha mereka. Menjawab tantangan ini, GoTyme Indonesia, Danabijak, dan Olsera memperkenalkan produk finansial terbaru yang dinamai Merchant Cash Advance (MCA). Skema pinjaman berbasis omzet ini diklaim lebih fleksibel daripada pinjaman konvensional, menawarkan alternatif menarik bagi UMKM yang sering kali terkendala persyaratan birokrasi dan jaminan.
Kebutuhan Inovasi dalam Ekosistem UMKM
Direktur GoTyme Indonesia, Tim Delahunty, menyuarakan pentingnya solusi inovatif bagi ekosistem UMKM. "UMKM adalah sumber kehidupan perekonomian Indonesia, dengan lebih dari 65 juta unit usaha yang menyerap 120 juta tenaga kerja serta berkontribusi 60 persen terhadap PDB nasional," ujarnya, dikutip pada Rabu, 19 Februari 2025. Pernyataan ini menggambarkan betapa vitalnya peran UMKM dalam perekonomian nasional dan perlunya memberikan dukungan finansial yang lebih berkelanjutan dan mudah diakses.
Saat ini, banyak pelaku UMKM yang masih terhalang oleh sulitnya akses ke fasilitas pinjaman. Sistem perbankan tradisional sering kali memerlukan agunan dan proses administrasi yang panjang, sehingga membuat banyak pelaku usaha enggan untuk terlibat. MCA hadir sebagai angin segar, menawarkan proses aplikasi yang sepenuhnya digital dan tanpa memerlukan jaminan. Dalam skema ini, pelaku UMKM dapat menerima pencairan dana hanya dalam dua hari kerja.
Kemudahan dan Fleksibilitas Pembayaran
Lebih lanjut, mekanisme pembayaran angsuran berbasis omzet menjadikan MCA lebih adaptif terhadap fluktuasi pendapatan usaha. Dengan sistem ini, pelaku usaha hanya membayar angsuran ketika mereka memiliki pemasukan, memberikan fleksibilitas yang sangat dibutuhkan untuk menjaga stabilitas arus kas. "Sayangnya, akses ke fasilitas pinjaman masih menjadi penghalang utama dalam mengoptimalkan potensi UMKM," kata Tim, menyoroti tantangan yang dihadapi dunia usaha kecil ini.
Dukungan untuk Ekosistem Digital
Baca Juga
CEO Danabijak, Markus Prommik, mengapresiasi kerja sama ini sebagai sebuah langkah besar dalam mendukung ekosistem digital di Indonesia. Sejak berdirinya pada tahun 2016, Danabijak telah berkomitmen untuk menghadirkan solusi finansial yang dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh pelaku UMKM. "Kami telah berada di industri ini sejak 2016 dan berkomitmen untuk terus menghadirkan solusi inovatif yang benar-benar membantu UMKM," tuturnya.
Kemitraan ini tidak hanya memberikan akses modal yang lebih mudah, tetapi juga mendorong literasi keuangan digital yang semakin dibutuhkan di era transformasi digital. Dengan meningkatnya penetrasi internet dan adopsi teknologi oleh masyarakat, MCA diharapkan dapat menjadi bagian dari solusi komprehensif dalam ekosistem keuangan digital bagi pelaku usaha kecil dan menengah di Indonesia.
Sinergi Lintas Industri
CEO Olsera, Novendy Chen, menegaskan pentingnya pendanaan sebagai bagian dari kebutuhan produktif UMKM. Menurutnya, kolaborasi dengan GoTyme dan Danabijak merupakan langkah strategis untuk menyediakan solusi yang lebih efisien dan produktif. "Kami ingin membantu UMKM berkembang dengan solusi yang lebih mudah, efisien, dan produktif. Bermitra dengan GoTyme dan Danabijak memungkinkan kami menghadirkan GoTyme Modal sebagai solusi pendanaan yang cepat dan transparan," ungkap Novendy.
Melalui sinergi ini, Olsera yang berbasis teknologi POS (Point of Sale) berharap dapat memanfaatkan data transaksi untuk menilai kelayakan kredit UMKM secara lebih akurat. Hal ini diharapkan dapat mengurangi risiko kredit bagi pemberi pinjaman dan memperluas akses pendanaan bagi lebih banyak pelaku usaha di Indonesia.
Menyongsong Masa Depan UMKM yang Lebih Cerah
Dengan adanya Merchant Cash Advance, UMKM di Indonesia kini memiliki alternatif pendanaan yang lebih mudah diakses dan sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka. Produk ini menjanjikan masa depan yang lebih cerah bagi jutaan pelaku usaha yang selama ini terjebak dalam keterbatasan modal.
Sebagai komponen penting dalam strukur perekonomian Indonesia, penanganan terhadap permasalahan pendanaan UMKM harus dilakukan dengan berbagai pendekatan inovatif seperti MCA ini. Dengan semakin terbukanya akses modal, diharapkan bahwa UMKM di Indonesia dapat lebih berkembang dan terus berkontribusi bagi perekonomian nasional.
Inisiatif ini membuka jalan bagi pengembangan solusi finansial lebih lanjut yang dapat mendukung daya saing UMKM di pasar global. Sejalan dengan itu, dukungan regulasi dan ekosistem yang kondusif menjadi faktor kunci yang dapat membantu solusi seperti MCA mencapai dampaknya yang optimal. Dengan pendekatan kolaboratif dari berbagai pihak, tantangan yang dihadapi UMKM di Indonesia dapat dijawab dengan lebih efektif, membawa mereka menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan sejahtera.

Zahra
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.