Jasa Marga Tegaskan Pergerakan Tanah Sukatani Belum Berdampak ke Tol Cipularang

Jasa Marga Tegaskan Pergerakan Tanah Sukatani Belum Berdampak ke Tol Cipularang
Jasa Marga Tegaskan Pergerakan Tanah Sukatani Belum Berdampak ke Tol Cipularang

JAKARTA - Pergerakan tanah terjadi di Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Lokasi bencana ini berada cukup dekat dengan salah satu objek vital nasional, yaitu Tol Cipularang, tepatnya di sekitar Kilometer (KM) 92-93 jalur A arah Jakarta. Meski demikian, PT Jasa Marga memastikan bahwa pergerakan tanah tersebut belum mengganggu jalur operasional tol.

PT Jasa Marga Regional Office 3 (RO3) menyatakan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan kondisi tanah di sekitar lokasi dengan intensif. Upaya pemantauan bahkan melibatkan penggunaan teknologi drone untuk memastikan kondisi di lapangan lebih akurat dan menyeluruh.

“Dari hasil pantauan drone, diketahui bahwa titik longsoran berada sekitar satu kilometer dari bahu luar jalan tol di KM 92-93 jalur A. Arah longsoran mengarah ke utara, sedangkan posisi jalan tol ada di sisi barat lokasi kejadian. Dengan kondisi itu, dapat dipastikan hingga saat ini longsoran belum berdampak terhadap operasional Tol Cipularang,” ujar Agni Mayvinna, Senior Manager RO3 PT Jasa Marga.

Baca Juga

Kinerja PTPP Masih Penuh Tantangan, Proyek Pemerintah Jadi Tulang Punggung Pendapatan

Lebih lanjut, Agni menjelaskan bahwa untuk memastikan stabilitas tanah di sekitar lokasi longsor, Jasa Marga akan melakukan pengukuran lanjutan menggunakan alat inklinometer di tiga titik berbeda. Pengukuran tersebut diperlukan guna mengetahui sejauh mana pergerakan tanah berlangsung dan dampaknya terhadap wilayah sekitar, khususnya kawasan tol yang menjadi jalur utama penghubung Jakarta-Bandung tersebut.

Selain itu, pihaknya juga menegaskan bahwa koordinasi lintas sektor bersama pihak terkait terus dilakukan sebagai langkah mitigasi apabila kondisi memburuk. “Kami akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk langkah antisipasi. Keselamatan pengguna jalan tetap menjadi prioritas utama kami,” tegas Agni.

Pemkab Purwakarta Siapkan Status Tanggap Darurat

Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Purwakarta tengah menyiapkan langkah cepat dengan mempertimbangkan status tanggap darurat atas bencana pergerakan tanah di Desa Pasirmunjul. Hal ini menyusul kekhawatiran akan dampak lanjutan dari bencana yang sudah mengancam sejumlah permukiman warga di Kampung Cigintung dan Sukamulya.

Kesiapsiagaan itu dibahas dalam rapat koordinasi lintas sektor yang digelar di Aula Janaka, Kantor Pemkab Purwakarta. Rapat tersebut melibatkan berbagai unsur, mulai dari BPBD Jawa Barat, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), TNI/Polri, hingga perwakilan Jasa Marga.

Sekretaris Daerah (Sekda) Purwakarta yang juga menjabat sebagai Kepala BPBD Purwakarta, Norman Nugraha, menyampaikan bahwa langkah penetapan status tanggap darurat menjadi prioritas utama, mengingat lokasi bencana berada di dekat objek vital nasional seperti Tol Cipularang.

“Dari hasil kajian teknis yang dilakukan oleh tim lapangan, sudah direkomendasikan untuk segera menetapkan status tanggap darurat. Surat keputusan resmi akan kami keluarkan dalam waktu dekat agar upaya penanganan lebih terstruktur,” kata Norman usai rapat.

Norman menegaskan, penanganan tanggap darurat yang akan dilakukan tidak hanya bersifat responsif terhadap kondisi saat ini, tetapi juga berorientasi pada mitigasi lanjutan, termasuk persiapan relokasi bagi warga yang terdampak langsung.

“Beberapa rumah warga sudah terdampak dan berpotensi terkena longsoran susulan. Kami sedang memetakan kawasan rawan agar proses relokasi bisa segera dilakukan jika memang diperlukan,” imbuhnya.

Ancaman Longsor Dekat Objek Vital Nasional

Sebagaimana diketahui, kawasan Tol Cipularang merupakan salah satu jalur strategis yang menghubungkan Jakarta dan Bandung serta daerah lain di Jawa Barat. Oleh karena itu, setiap potensi gangguan, khususnya dari bencana alam, harus diwaspadai dengan serius.

Pihak PVMBG sebelumnya juga telah melakukan asesmen di lapangan untuk menilai potensi ancaman lebih lanjut dari pergerakan tanah tersebut. Berdasarkan hasil sementara, struktur geologi tanah di sekitar lokasi memang rentan terhadap pergerakan, terlebih dalam kondisi curah hujan tinggi seperti beberapa waktu terakhir.

Mengingat pentingnya jalur Tol Cipularang sebagai objek vital nasional, langkah antisipasi akan terus diprioritaskan. Jasa Marga pun berkomitmen untuk melakukan mitigasi sedini mungkin agar operasional tol tidak terganggu, termasuk dengan kemungkinan melakukan rekayasa lalu lintas jika kondisi mendesak.

BPBD Jabar Ikut Terlibat Mitigasi

Dalam rapat koordinasi tersebut, Kepala BPBD Jawa Barat, Dani Ramdan, menyatakan bahwa pihaknya telah menurunkan tim untuk membantu BPBD Purwakarta dalam pengkajian teknis sekaligus persiapan bantuan logistik jika status tanggap darurat resmi diberlakukan.

“BPBD Provinsi Jawa Barat sudah mendistribusikan logistik dasar untuk kebutuhan warga terdampak. Selain itu, tim teknis dari PVMBG dan Badan Geologi sudah melakukan survei untuk memetakan tingkat kerawanan di sekitar lokasi,” jelas Dani.

Menurut Dani, mitigasi dan penanganan jangka pendek perlu dilakukan secara kolaboratif agar tidak hanya menyasar penyelamatan jiwa warga, tetapi juga menjaga infrastruktur strategis seperti jalan tol.

“Kami juga akan berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk memastikan tidak ada gangguan terhadap aliran sungai di sekitar lokasi, karena bencana longsor juga dapat berdampak pada pola aliran air yang memperparah situasi,” tegasnya.

Relokasi Warga Jadi Prioritas

Sementara itu, berdasarkan laporan sementara dari BPBD Purwakarta, sejumlah warga yang tinggal di sekitar Kampung Cigintung dan Sukamulya telah mulai mengungsi secara mandiri untuk menghindari risiko longsor susulan.

Pemkab Purwakarta juga tengah menyiapkan skema relokasi sementara bagi warga yang rumahnya terancam longsor, sembari menunggu hasil kajian lanjutan dari tim teknis. Relokasi ini juga akan mempertimbangkan aspek sosial dan ekonomi warga agar tidak menimbulkan persoalan baru di kemudian hari.

Dengan perkembangan terkini ini, masyarakat diimbau tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas di lapangan. Khusus bagi pengguna Tol Cipularang, Jasa Marga menyatakan jalur tol tetap aman dan dapat dilalui seperti biasa.

“Kami akan terus memberikan update informasi kepada masyarakat jika ada perkembangan baru. Saat ini Tol Cipularang masih beroperasi normal, namun langkah mitigasi tetap kami siapkan sebagai bentuk antisipasi,” tegas Agni Mayvinna.

Evaluasi Berkala

Sebagai langkah lanjut, BPBD Purwakarta bersama Jasa Marga, PVMBG, dan instansi terkait akan terus melakukan evaluasi berkala terhadap perkembangan kondisi tanah di sekitar lokasi. Pemerintah daerah menargetkan dalam beberapa hari ke depan sudah ada keputusan resmi terkait status tanggap darurat dan langkah teknis mitigasi lanjutan.

Dengan sinergi berbagai pihak, diharapkan bencana pergerakan tanah di Sukatani Purwakarta dapat ditangani dengan baik tanpa menimbulkan dampak yang lebih luas, baik terhadap masyarakat maupun infrastruktur vital seperti Tol Cipularang.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

1 Juta Lebih Warga Bojonegoro Dapat Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

1 Juta Lebih Warga Bojonegoro Dapat Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

BUMN Beralih ke Danantara, Erick Thohir Tegaskan Kementerian Tetap Jadi Pengawas

BUMN Beralih ke Danantara, Erick Thohir Tegaskan Kementerian Tetap Jadi Pengawas

Transformasi Digital Bandara, Angkasa Pura II Tingkatkan Layanan

Transformasi Digital Bandara, Angkasa Pura II Tingkatkan Layanan

Diskon 50 Persen Tiket Kapal Pelni Makassar Bitung

Diskon 50 Persen Tiket Kapal Pelni Makassar Bitung

KAI Daop 7 Madiun Hadirkan Diskon Tiket Kereta untuk Dosen dan Alumni, Dukung Mobilitas Akademisi

KAI Daop 7 Madiun Hadirkan Diskon Tiket Kereta untuk Dosen dan Alumni, Dukung Mobilitas Akademisi