IHSG Turun 0,35 Persen di Awal Perdagangan, Pasar Asia Menghadapi Gejolak

IHSG Turun 0,35 Persen di Awal Perdagangan, Pasar Asia Menghadapi Gejolak
IHSG Turun 0,35 Persen di Awal Perdagangan, Pasar Asia Menghadapi Gejolak

JAKARTA - Pada awal perdagangan Jumat, 21 Februari 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,35% atau 24,091 poin, menetap pada angka 6.673,951. Penurunan ini terjadi bersamaan dengan kecenderungan pasar Asia-Pasifik yang juga menghadapi tekanan, seiring dengan meningkatnya kehawatiran investor terhadap data inflasi Jepang dan kebijakan tarif Amerika Serikat.

Berdasarkan data yang dikutip dari RTI pada pukul 09.18 WIB, terdapat 224 saham yang mengalami penurunan, sementara 211 saham berhasil mencatat kenaikan, dan 173 saham lainnya tetap stagnan. Total volume perdagangan tercatat mencapai 1,8 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 1,6 triliun.

Sektor Penyumbang Penurunan IHSG

Enam indeks sektoral diketahui berkontribusi terhadap pelemahan IHSG pada Jumat pagi ini. Tiga sektor yang mengalami penurunan terdalam antara lain IDX-Basic yang menurun sebesar 0,74%, IDX-Energy yang melemah 0,71%, dan IDX-Finance yang turun sebesar 0,59%.

Beberapa saham-saham yang menjadi top losers dalam indeks LQ45 yaitu PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) yang mengalami penurunan sebesar 2,77%, diikuti oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang turun 2,67%, serta PT Sumber Alfaria Tbk (AMRT) yang merosot 2,36%.

Sementara itu, saham-saham yang menjadi top gainers dalam indeks yang sama, antara lain PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) yang naik sebesar 2,88%, diikuti oleh PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dengan kenaikan 2,74%, dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA) yang meningkat 1,18%.

Merosotnya Pasar Asia-Pasifik

Sebagian besar pasar di wilayah Asia-Pasifik mengalami tekanan pada hari Jumat ini, dipicu oleh kekhawatiran mengenai data inflasi Jepang yang mencatat kenaikan dan kebijakan tarif dagang Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang membebani sentimen pasar. Indeks Nikkei 225 di Jepang dibuka melemah sebesar 0,43% sementara Indeks Topix turun 0,33%. Inflasi Jepang pada bulan Januari 2025 dilaporkan meningkat hingga 4%, posisi tertinggi sejak Januari 2023, dengan inflasi inti yang tidak termasuk harga makanan segar, turut mengalami kenaikan menjadi 3,2%, melampaui perkiraan Reuters sebesar 3,1%.

Di Korea Selatan, Kospi turut anjlok sebesar 0,14% dan Kosdaq turun 0,12%. Sebaliknya, Indeks Futures Hang Seng di Hong Kong bergerak menguat berada di 23.051, lebih tinggi dibandingkan penutupan sebelumnya di angka 22.576,98. Di Australia, S&P/ASX 200 justru memperlihatkan pergerakan positif dengan kenaikan 0,18%.

Pengaruh Global dan Regional

Investor global kini tengah dalam mode berjaga-jaga menghadapi ketidakpastian seputar kebijakan perdagangan AS serta arah kebijakan moneter di kawasan Asia-Pasifik. Ketidakpastian tersebut memengaruhi pergerakan pasar saham dalam skala besar. Darren Tay, seorang analis dari Capital Economics, mengungkapkan, "Investor dalam waktu dekat mungkin akan tetap berhati-hati sambil terus memantau perkembangan kebijakan tarif AS serta langkah kebijakan moneternya yang dapat berdampak besar pada pergerakan pasar.”

Ke Depan, Fokus pada Stabilitas Ekonomi

Dalam menghadapi situasi ini, para pelaku pasar diharapkan untuk tetap memfokuskan perhatian terhadap kebijakan moneter dan ekonomi yang dapat mendukung stabilitas pasar dalam jangka panjang. Indoensia sebagai salah satu negara berkembang dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang stabil diharapkan dapat mengatasi tekanan ini dengan kebijakan yang tepat.

Secara keseluruhan, IHSG hari ini memberikan gambaran bahwa para investor harus terus waspada terhadap tantangan global dan regional yang memerlukan analisis serta strategi investasi yang cermat. Para pelaku pasar disarankan untuk terus mengamati perkembangan terkini dan menyesuaikan portofolio investasi mereka sesuai dengan dinamika pasar yang berkembang. Dengan tetap menjaga ketahanan dalam investasi, diharapkan pasar saham Indonesia dapat bergerak lebih stabil dan memberikan nilai lebih bagi para pelaku investasi dalam jangka panjang.

Aldi

Aldi

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Telepon Spam dari Pinjaman Online Semakin Mengganggu, Begini Cara Efektif Menghentikannya di Android dan iPhone

Telepon Spam dari Pinjaman Online Semakin Mengganggu, Begini Cara Efektif Menghentikannya di Android dan iPhone

BNI Catat Pertumbuhan Pesat Segmen Nasabah Premium di Kuartal I 2025, Dana Kelolaan dan Jumlah Nasabah Meningkat Signifikan

BNI Catat Pertumbuhan Pesat Segmen Nasabah Premium di Kuartal I 2025, Dana Kelolaan dan Jumlah Nasabah Meningkat Signifikan

Penjualan Emas PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Meroket 357 Persen dalam Setahun, Targetkan Pertumbuhan Berkelanjutan

Penjualan Emas PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Meroket 357 Persen dalam Setahun, Targetkan Pertumbuhan Berkelanjutan

Cara Top Up GoPay Lewat BCA: Mudah dan Cepat via BCA Mobile, myBCA, KlikBCA, dan ATM

Cara Top Up GoPay Lewat BCA: Mudah dan Cepat via BCA Mobile, myBCA, KlikBCA, dan ATM

Cara Ajukan KPR BTN 2025 Syarat Mudah, Tenor Panjang hingga 30 Tahun, Proses Cepat dan Legalitas Rumah Terjamin

Cara Ajukan KPR BTN 2025 Syarat Mudah, Tenor Panjang hingga 30 Tahun, Proses Cepat dan Legalitas Rumah Terjamin