IHSG Berfluktuasi Tipis, Lima Saham Melonjak Tajam Hingga Capai Auto Rejection Atas

IHSG Berfluktuasi Tipis, Lima Saham Melonjak Tajam Hingga Capai Auto Rejection Atas
IHSG Berfluktuasi Tipis, Lima Saham Melonjak Tajam Hingga Capai Auto Rejection Atas

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan pergerakan yang fluktuatif pada awal pekan ini, Senin 24 FEBRUARI 2025, ketika dibuka dengan penurunan tipis sebesar 1,32 poin atau setara dengan 0,02%, yang membawa indeks ke level 6.801,6 pada sesi pertama perdagangan. Meski sempat turun, IHSG kemudian berfluktuasi di kisaran 6.798-6.818, menunjukkan dinamika pasar yang bervariasi.

Tarik menarik antara permintaan dan penawaran di pasar saham tampaknya menjadi faktor signifikan dalam pergerakan IHSG meski berada dalam rentang yang tidak terlalu jauh dari titik pembukaan. Dalam situasi fluktuatif ini, justru lima saham berhasil "ngebut" dengan kenaikan yang signifikan, menjadikannya bintang pada perdagangan hari ini.

Lima Saham Penyumbang Kenaikan

Dari data perdagangan di RTI, terpantau bahwa lima saham berhasil menonjol di antara saham lainnya, bahkan melesat hingga mencapai batas auto rejection atas (ARA). Saham PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL) mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 24,4%, mencapai batas ARA yang telah ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Kami melihat pergerakan DWGL ini didukung oleh fundamental perusahaan yang solid dan optimisme investor terhadap prospek ke depan," ungkap seorang analis pasar saham yang tidak ingin disebutkan namanya.

Selain DWGL, saham PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) juga menunjukkan performa cemerlang dengan lonjakan 19% dari harga penutupan sebelumnya. Kinerja baik di bidang telekomunikasi dan infrastruktur digital mendorong kepercayaan investor, menjadikannya salah satu top gainers hari ini.

“Pertumbuhan sektor telekomunikasi dan infrastruktur digital memang menjadi salah satu pendorong utama kenaikan MORA,” tambah analis tersebut.

Saham PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT) turut menikmati kenaikan signifikan sebesar 15,8%, sementara saham PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC) dan PT Abadi Nusantara Hijau Investama Tbk (PACK) mengalami peningkatan masing-masing sebesar 14,8% dan 9,7%.

Volume dan Nilai Transaksi

Di tengah dinamika pasar yang penuh fluktuasi ini, para investor tetap aktif dalam perdagangan. Tercatat sebanyak 1,23 miliar saham berpindah tangan dalam menit-menit awal perdagangan dengan nilai transaksi mencapai Rp 700,2 miliar dari total 35.279 kali transaksi yang terjadi. Kondisi ini mengindikasikan bahwa meskipun IHSG mengalami sedikit penurunan, aktivitas transaksi tetap berlangsung cukup intens.

Terjadinya diversifikasi pengaruh pada pergerakan saham juga terlihat jelas ketika 169 saham mengalami kenaikan, 139 saham terkoreksi, sementara 224 saham lainnya berada dalam posisi stagnan. Hal tersebut menggambarkan sentimen pasar yang beragam di kalangan pelaku pasar.

Faktor Pendorong Fluktuasi

Menurut para analis, fluktuasi IHSG diawal pekan ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk rilis laporan keuangan emiten yang mulai beredar serta perkembangan sentimen global yang masih berubah-ubah. Sentimen positif datang dari dalam negeri, terutama harapan perbaikan ekonomi yang konsisten dan kebijakan moneter yang dianggap kondusif.

Dari sisi global, pasar masih menunggu beberapa kebijakan ekonomi dari negara-negara besar yang bisa berdampak kepada pelemahan atau penguatan sektor-sektor tertentu di pasar. Hal ini mencakup perkembangan kebijakan suku bunga the Fed dan situasi geopolitik yang dapat memengaruhi arus investasi ke Indonesia.

Prospek Ke Depan

Melihat pergerakan saham yang cukup dinamis ini, para pengamat pasar memandang hal ini sebagai indikasi positif terhadap keberlanjutan pertumbuhan pasar saham Indonesia ke depannya. Ada optimisme bahwa sejumlah sektor, terutama sektor teknologi dan telekomunikasi, akan terus bertumbuh seiring dengan peningkatan kebutuhan digitalisasi di berbagai lini kehidupan.

Sementara itu, investor diimbau untuk tetap mencermati faktor fundamental dari masing-masing emiten dan menyesuaikan strategi investasi sesuai dengan profil risiko masing-masing.

“Kami menyarankan para investor untuk tetap waspada dan melakukan analisan mendalam terhadap fundamental emiten sebelum mengambil keputusan investasi. Pasar masih cukup dinamis sehingga perlu strategi yang matang agar bisa mendapatkan hasil yang optimal,” pungkas seorang praktisi pasar modal.

Dengan fluktuasi yang belum stabil, pelaku pasar dan investor diharapkan untuk terus mengikuti perkembangan berita terkini dan menyesuaikan langkah investasinya berdasarkan data yang valid serta analisa yang akurat. Demikian rangkuman perdagangan di hari ini yang menempatkan IHSG dalam posisi fluktuatif meski dimeriahkan sejumlah saham yang melonjak tajam.

Aldi

Aldi

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Telepon Spam dari Pinjaman Online Semakin Mengganggu, Begini Cara Efektif Menghentikannya di Android dan iPhone

Telepon Spam dari Pinjaman Online Semakin Mengganggu, Begini Cara Efektif Menghentikannya di Android dan iPhone

BNI Catat Pertumbuhan Pesat Segmen Nasabah Premium di Kuartal I 2025, Dana Kelolaan dan Jumlah Nasabah Meningkat Signifikan

BNI Catat Pertumbuhan Pesat Segmen Nasabah Premium di Kuartal I 2025, Dana Kelolaan dan Jumlah Nasabah Meningkat Signifikan

Penjualan Emas PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Meroket 357 Persen dalam Setahun, Targetkan Pertumbuhan Berkelanjutan

Penjualan Emas PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Meroket 357 Persen dalam Setahun, Targetkan Pertumbuhan Berkelanjutan

Cara Top Up GoPay Lewat BCA: Mudah dan Cepat via BCA Mobile, myBCA, KlikBCA, dan ATM

Cara Top Up GoPay Lewat BCA: Mudah dan Cepat via BCA Mobile, myBCA, KlikBCA, dan ATM

Cara Ajukan KPR BTN 2025 Syarat Mudah, Tenor Panjang hingga 30 Tahun, Proses Cepat dan Legalitas Rumah Terjamin

Cara Ajukan KPR BTN 2025 Syarat Mudah, Tenor Panjang hingga 30 Tahun, Proses Cepat dan Legalitas Rumah Terjamin