Harga BBM Turun Lagi per 6 Mei 2025, Pertamina Sesuaikan Tarif di Seluruh Indonesia
- Selasa, 06 Mei 2025

JAKARTA — Kabar menggembirakan datang dari sektor energi nasional. PT Pertamina (Persero) resmi menurunkan harga jual bahan bakar minyak (BBM) di seluruh wilayah Indonesia mulai Selasa, 6 Mei 2025. Penyesuaian harga ini berlaku di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina dan menyasar berbagai jenis BBM non-subsidi.
Penurunan harga ini menjadi angin segar bagi masyarakat di tengah dinamika harga kebutuhan pokok dan tekanan ekonomi global. Harga BBM jenis Pertamax, misalnya, turun dari Rp12.500 per liter pada April 2025 menjadi Rp12.400 per liter untuk wilayah Jawa dan sebagian besar provinsi lainnya.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, dalam keterangannya menyampaikan bahwa kebijakan penyesuaian harga ini dilakukan mengikuti tren harga minyak mentah dunia serta fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca Juga
"Penyesuaian harga BBM dilakukan secara berkala sesuai dengan regulasi dan dinamika pasar. Tujuan kami adalah menjaga keseimbangan antara daya beli masyarakat dan keberlangsungan bisnis energi nasional," ujar Fadjar Djoko Santoso dalam pernyataan resmi, Selasa (6/5/2025).
Penyesuaian Harga Sesuai Aturan
Penetapan harga BBM non-subsidi merujuk pada formula harga yang ditetapkan dalam Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022, yang memperbolehkan badan usaha untuk menyesuaikan harga jual berdasarkan rata-rata harga publikasi minyak mentah (MOPS) dan nilai tukar rupiah dalam satu bulan terakhir.
“Kami mengacu pada formula yang ditetapkan oleh pemerintah untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas harga BBM. Penurunan ini adalah bentuk adaptasi terhadap pergerakan harga minyak dunia yang cenderung menurun dalam dua bulan terakhir,” kata Fadjar.
Berikut adalah daftar harga terbaru BBM Pertamina per liter di beberapa provinsi berdasarkan data resmi dari situs MyPertamina yang berlaku mulai 6 Mei 2025:
Harga BBM per 6 Mei 2025 di Beberapa Wilayah
1. Provinsi Aceh
Pertalite: Rp10.000
Bio-solar: Rp6.800
Pertamax: Rp12.700
Pertamax Turbo: Rp13.600
Dexlite: Rp13.650
Pertamina Dex: Rp14.050
2. Free Trade Zone (FTZ) Sabang
Pertalite: Rp10.000
Bio-solar: Rp6.800
Pertamax: Rp11.700
Dexlite: Rp12.500
3. Provinsi Sumatera Barat
Pertalite: Rp10.000
Bio-solar: Rp6.800
Pertamax: Rp13.950
Pertamax Turbo: Rp13.900
Dexlite: Rp13.900
Pertamina Dex: Rp14.350
4. Provinsi Riau
Pertalite: Rp10.000
Bio-solar: Rp6.800
Pertamax: Rp12.950
Pertamax Turbo: Rp13.900
Dexlite: Rp13.900
Pertamina Dex: Rp14.350
5. Provinsi Kepulauan Riau
Pertalite: Rp10.000
Bio-solar: Rp6.800
Pertamax: Rp12.950
Pertamax Turbo: Rp13.900
Dexlite: Rp13.900
Pertamina Dex: Rp14.350
6. Free Trade Zone (FTZ) Batam
Pertalite: Rp10.000
Bio-solar: Rp6.800
Pertamax: Rp11.800
Pertamax Turbo: Rp12.650
Dexlite: Rp12.650
Pertamina Dex: Rp13.050
7. Provinsi Jambi
Pertalite: Rp10.000
Bio-solar: Rp6.800
Pertamax: Rp12.700
Pertamax Turbo: Rp13.600
Dexlite: Rp13.650
Pertamina Dex: Rp14.050
Penyesuaian harga BBM ini dinilai sebagai langkah strategis Pertamina dalam mendukung stabilitas ekonomi nasional dan menjaga daya beli masyarakat. Meski begitu, harga BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar subsidi tetap berada dalam pengawasan dan tidak mengalami perubahan karena masih disubsidi oleh pemerintah.
Harga Bisa Berbeda antar Wilayah
Perlu dicatat bahwa harga BBM non-subsidi dapat berbeda antar daerah, karena mempertimbangkan sejumlah faktor logistik, biaya distribusi, hingga peraturan di wilayah khusus seperti FTZ (Free Trade Zone) yang memiliki ketentuan pajak berbeda.
"Faktor logistik dan biaya distribusi yang berbeda menjadi penyebab variasi harga BBM antardaerah, termasuk pada wilayah dengan status FTZ seperti Batam dan Sabang," jelas Fadjar Djoko.
Untuk memudahkan masyarakat memantau harga, Pertamina juga menyarankan masyarakat untuk mengakses informasi resmi melalui aplikasi MyPertamina atau situs MyPertamina.id.
Daya Beli Masyarakat dan Industri Diuntungkan
Kabar turunnya harga BBM disambut baik oleh masyarakat dan pelaku industri. Penurunan ini memberi dampak langsung pada pengeluaran harian masyarakat, khususnya yang menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi logistik.
Salah satu pengemudi ojek online di Jakarta, Agus S, menyambut baik informasi ini. "Alhamdulillah, harga BBM turun. Setidaknya bisa mengurangi beban operasional kami yang harus isi Pertamax setiap hari," ujarnya saat ditemui di SPBU kawasan Cikini.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Logistik Indonesia, Zulhasan Nurhadi, menilai penurunan harga BBM akan membantu menstabilkan biaya operasional transportasi barang. "Penyesuaian ini akan berdampak positif terhadap biaya distribusi logistik dan bisa menekan inflasi di sektor transportasi," ujarnya.
BBM Non-Subsidi yang Mengalami Penurunan
Dari informasi yang dirilis, terdapat lima jenis BBM non-subsidi milik Pertamina yang mengalami penurunan harga, yakni:
Pertamax
Pertamax Turbo
Dexlite
Pertamina Dex
Bio Solar Non-Subsidi
Jenis BBM tersebut merupakan bahan bakar dengan oktan tinggi dan digunakan untuk kendaraan modern serta armada industri.
Pemerintah Terus Pantau Harga
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus memantau pelaksanaan penyesuaian harga BBM oleh badan usaha, guna memastikan keterjangkauan harga dan pasokan tetap terjaga.
“Kami terus melakukan pengawasan dan verifikasi agar penyesuaian harga oleh badan usaha sesuai regulasi dan kondisi pasar. Penurunan harga BBM ini menjadi bukti bahwa mekanisme pasar dapat berjalan baik selama dilakukan secara transparan,” ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi ESDM, Tutuka Ariadji.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Minyak Kemiri: Rahasia Alami untuk Atasi Rambut Rontok dan Menebalkan Rambut
- Selasa, 06 Mei 2025