Bansos BPNT Mei 2025 Cair Mulai Pertengahan Bulan, Simak Jadwal dan Cara Cek Penerimaannya
- Kamis, 08 Mei 2025

JAKARTA — Pemerintah kembali menyalurkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau Program Sembako tahap kedua pada Mei 2025. Bantuan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk mengatasi masalah ketahanan pangan dan meningkatkan gizi masyarakat, khususnya bagi keluarga penerima manfaat (KPM) yang tergolong kurang mampu.
Program BPNT tahap kedua mencakup pencairan bantuan untuk periode April, Mei, dan Juni 2025. Setiap KPM menerima bantuan senilai Rp600.000 per tahap, yang dicairkan secara sekaligus. Bantuan ini diberikan melalui dua skema, yakni penyaluran tunai oleh PT Pos Indonesia untuk wilayah tanpa akses perbankan, serta penyaluran nontunai melalui bank Himpunan Bank Negara (Himbara) dengan menggunakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
Pencairan Mulai Pertengahan Mei 2025
Baca JugaPerubahan Iklim Picu Krisis Air, BMKG Tawarkan Solusi Restorasi Sungai dan Pemanenan Air Hujan
Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin Kementerian Sosial RI, Asep Sasa Purnama, menyampaikan bahwa pencairan BPNT Mei 2025 dijadwalkan mulai pertengahan bulan hingga akhir Mei. Namun, waktu pastinya dapat berbeda-beda di setiap daerah tergantung pada kesiapan teknis dan administrasi dari pihak penyalur di masing-masing wilayah.
"Kami mengupayakan agar proses pencairan bansos ini berjalan lancar dan tepat sasaran. Masyarakat diimbau untuk mengecek status bantuan secara mandiri melalui kanal resmi yang telah disediakan," kata Asep.
Cara Cek Status Penerima BPNT Mei 2025
Kementerian Sosial telah menyediakan dua saluran utama untuk memudahkan masyarakat dalam mengecek status penerimaan bantuan BPNT, yaitu melalui aplikasi Cek Bansos dan laman resmi Kemensos.
Berikut langkah-langkah cek melalui aplikasi Cek Bansos:
Unduh aplikasi "Cek Bansos" melalui Google Play Store.
Lakukan registrasi dengan memasukkan data pribadi sesuai KTP, termasuk NIK dan alamat.
Unggah foto KTP dan swafoto.
Setelah berhasil login, pilih menu "Profil" untuk melihat informasi penerimaan bantuan.
Sementara itu, pengecekan melalui website dapat dilakukan dengan cara berikut:
Buka laman resmi https://cekbansos.kemensos.go.id
Masukkan data wilayah (provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan).
Masukkan nama sesuai KTP.
Ketik kode verifikasi yang tersedia.
Klik "Cari Data" untuk melihat status penerimaan.
Jika nama penerima terdaftar, maka akan muncul informasi mengenai jenis bantuan dan waktu pencairannya.
Nominal dan Pemanfaatan Bansos BPNT
BPNT diberikan dalam bentuk bantuan pangan dengan nilai Rp200.000 per bulan per KPM. Bantuan ini dicairkan setiap tiga bulan, sehingga total yang diterima oleh KPM pada tahap kedua mencapai Rp600.000.
Dana bantuan dapat digunakan untuk membeli bahan pangan bergizi seperti beras, telur, tahu, tempe, daging, sayur, dan buah lokal di e-Warong (elektronik warung gotong royong), atau dalam bentuk tunai di kantor pos untuk wilayah tertentu.
"Program Sembako ini bertujuan untuk meningkatkan akses keluarga miskin terhadap pangan bergizi, sekaligus mendukung upaya pencegahan stunting," jelas Asep.
Penerima Manfaat Semakin Luas
Kementerian Sosial mencatat bahwa jumlah penerima BPNT terus meningkat setiap tahun. Dari sebelumnya hanya 15,6 juta KPM, kini cakupan program meluas hingga 18,8 juta KPM. Penambahan ini mencakup kelompok rentan seperti lansia tunggal, penyandang disabilitas, serta keluarga dengan anak balita dan ibu hamil.
"Pemerintah ingin memastikan tidak ada warga miskin yang tertinggal dalam program bantuan ini. Kami melakukan pemutakhiran data secara berkala melalui Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN)," ujar Asep.
Distribusi Bantuan Lebih Transparan dan Efisien
Kementerian Sosial menegaskan bahwa proses distribusi BPNT dirancang lebih transparan, akuntabel, dan efisien. Dengan sistem digitalisasi berbasis data DTSEN dan pengecekan mandiri, risiko penyalahgunaan bantuan bisa diminimalisir.
"Kami mendorong masyarakat untuk aktif mengecek hak mereka. Jika ada ketidaksesuaian data atau bantuan belum cair, bisa melapor melalui dinas sosial setempat atau menghubungi call center Kemensos," ucap Asep.
Langkah Mitigasi dan Pengawasan
Pemerintah juga melibatkan berbagai pihak untuk mengawasi distribusi bantuan, termasuk pendamping sosial, aparat desa, dan lembaga masyarakat. Langkah ini penting untuk memastikan bahwa bantuan diterima langsung oleh yang berhak, bukan dimanipulasi oleh pihak tidak bertanggung jawab.
"Kami tidak segan menindak pihak yang terbukti menyelewengkan bantuan sosial. Semua proses pengawasan dilakukan terbuka dan bisa dilaporkan oleh masyarakat," tegas Asep.
Upaya Lanjutan Pemerintah
Selain BPNT, pemerintah juga menyiapkan bantuan sosial lainnya seperti Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan langsung tunai (BLT), serta program pemberian makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil.
Langkah-langkah ini merupakan bagian dari strategi besar untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
Dengan pencairan tahap kedua BPNT Mei 2025 yang sedang berlangsung, diharapkan masyarakat penerima manfaat segera mengecek status mereka agar bantuan bisa dimanfaatkan dengan optimal.
Untuk pertanyaan lebih lanjut, masyarakat dapat menghubungi hotline Kemensos di 1500299 atau mendatangi kantor dinas sosial setempat.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.