Pemulihan Listrik di Bali Usai Blackout Dinilai Lebih Cepat dari Eropa, Pakar Kebijakan Apresiasi Respons Cepat PLN
- Kamis, 08 Mei 2025

JAKARTA - Pemadaman listrik total (blackout) yang melanda Pulau Bali pada Jumat, 2 Mei 2025, mendapat sorotan luas dari berbagai kalangan. Meski sempat menimbulkan kekhawatiran, respons cepat dari PT PLN (Persero) dalam memulihkan pasokan listrik menuai apresiasi, termasuk dari pakar kebijakan publik, Agus Pambagio.
Blackout Melanda Bali
Pada Jumat sore sekitar pukul 16.00 WITA, seluruh wilayah Bali mengalami pemadaman listrik secara serentak. Pemadaman ini disebabkan oleh gangguan pada kabel bawah laut yang menghubungkan sistem kelistrikan Jawa-Bali, yang selama ini menjadi tulang punggung suplai energi listrik di Pulau Dewata. Gangguan tersebut menyebabkan terputusnya pasokan listrik dari sistem interkoneksi Jawa-Bali, sehingga seluruh pembangkit listrik di Bali tidak mampu menopang kebutuhan beban secara mandiri, mengakibatkan blackout menyeluruh.
Baca JugaRekomendasi Rumah Murah di Cibinong Mulai Rp300 Jutaan, Solusi Hunian Strategis Dekat Jakarta
Respons Cepat PLN
Menanggapi situasi tersebut, PT PLN (Persero) bergerak cepat melakukan pemulihan akibat terhentinya pasokan listrik. Kurang dari 30 menit setelah kejadian, suplai listrik sudah kembali masuk secara bertahap. Ratusan personel PLN disertai peralatan lengkap diterjunkan untuk fokus melakukan perbaikan secara bertahap agar sistem kelistrikan dapat segera normal kembali.
Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto, menyampaikan bahwa hingga saat ini, penyebab terjadinya gangguan masih dalam penelusuran. Namun, pihaknya memastikan bahwa pemulihan dilakukan dengan prioritas pada fasilitas vital seperti rumah sakit, bandara, dan pusat-pusat keramaian.
Pemulihan Lebih Cepat dari Eropa
Pakar kebijakan publik, Agus Pambagio, menilai bahwa pemulihan listrik akibat gangguan sistem ketenagalistrikan yang terjadi di Bali dilakukan lebih cepat jika dibandingkan dengan yang terjadi di belahan Eropa.
"Saya angkat topi untuk penanganan (listrik di Indonesia) yang jauh lebih cepat dari otoritas di Eropa," kata Agus dalam keterangan di Jakarta.
Agus menyebutkan bahwa pemulihan listrik di Bali selesai dalam waktu kurang dari 12 jam, sementara di Bekasi lebih singkat lagi, yakni hanya 2,5 jam untuk mencapai pemulihan penuh hingga 100 persen. Sebagai perbandingan, Agus menyampaikan bahwa Spanyol memerlukan waktu sekitar 19 jam untuk mengatasi gangguan serupa.
Menurutnya, cepatnya pemulihan ini disebabkan oleh penanganan seperti manajemen beban listrik, yang memungkinkan aliran listrik kembali pulih secara bertahap dan efisien. Agus juga mengaku sempat menghubungi koleganya di Bali untuk memantau langsung situasi. "Sekali lagi, blackout tidak lama. Listrik di fasilitas vital seperti bandara dan rumah sakit cepat pulih. Secara umum, saya mengapresiasi penanganan yang cepat," ungkap Agus.
Pemulihan Secara Bertahap
PLN menyatakan bahwa upaya pemulihan sistem kelistrikan Bali terus dilakukan secara bertahap. Pada pukul 18.30 WITA, sekitar 50% pelanggan yang terdampak telah menikmati kembali pasokan listrik. Ratusan personel PLN beserta peralatan lengkap diterjunkan untuk mempercepat proses pemulihan sistem kelistrikan.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, yang memimpin langsung pemulihan sistem di lokasi, menjelaskan bahwa ratusan personel PLN langsung merespons dengan sigap seketika gangguan terjadi dan terus bersiaga pasca aliran listrik di Bali kembali pulih secara normal. Kurang dari 12 jam atau pada Sabtu (3/5) pukul 03.30 WITA, seluruh pelanggan PLN di Bali telah menikmati listrik secara normal kembali.
Investigasi Penyebab Gangguan
PLN Unit Induk Distribusi Bali melakukan investigasi penyebab pemadaman listrik yang terjadi di seluruh Bali pada Jumat, 2 Mei 2025. Manajer Komunikasi dan TJSL PLN UID Bali, I Wayan Eka Susana, menyatakan bahwa penyebab gangguan masih dalam proses investigasi.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Badung, Ida Bagus Surya Suamba, mengungkapkan bahwa gangguan ini terjadi karena kabel bawah laut yang menghubungkan sistem kelistrikan Jawa-Bali mengalami kerusakan. Pasokan utama listrik Bali selama ini berasal dari pembangkit PLTU Paiton di Jawa Timur. Namun, karena terjadi gangguan pada kabel laut transfer tersebut, aliran listrik dari Jawa terputus total.
Dampak Pemadaman
Pemadaman listrik yang melanda seluruh Bali pada Jumat sore menyebabkan berbagai aktivitas masyarakat terganggu, terutama di daerah padat seperti Denpasar, Badung, hingga Jembrana. Situasi ini memicu gangguan di berbagai sektor mulai dari perkantoran, transportasi, hingga layanan publik.
Meskipun demikian, PLN memastikan bahwa pelayanan umum di rumah sakit, bandara, pelabuhan, dan pusat-pusat keramaian sudah berhasil dipulihkan. PLN juga memohon maaf kepada pelanggan karena terdampak pemadaman tersebut.
Pemulihan listrik di Bali yang dilakukan oleh PLN menunjukkan respons cepat dan efisien dalam menghadapi gangguan sistem kelistrikan. Apresiasi dari berbagai pihak, termasuk pakar kebijakan publik, menunjukkan bahwa penanganan yang cepat dan tepat dapat meminimalisir dampak dari pemadaman listrik. Investigasi penyebab gangguan masih terus dilakukan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.