Indonesia Percepat Transisi Energi Terbarukan Demi Masa Depan Berkelanjutan dan Net Zero Emission 2060
- Kamis, 22 Mei 2025

JAKARTA — Perubahan iklim kini bukan lagi sekadar ancaman di masa depan, melainkan kenyataan yang tengah dihadapi dunia, termasuk Indonesia. Cuaca ekstrem, kenaikan suhu global, mencairnya es di kutub, serta meningkatnya intensitas bencana alam seperti banjir, kekeringan, dan tanah longsor, merupakan manifestasi nyata dari krisis iklim yang dipicu oleh emisi gas rumah kaca.
Menyadari urgensi ini, pemerintah Indonesia terus mengakselerasi transisi menuju energi terbarukan sebagai solusi utama dalam menekan emisi karbon dan mewujudkan masa depan yang berkelanjutan.
Ancaman Perubahan Iklim Kian Nyata
Baca JugaManfaat Minyak Zaitun untuk Rambut: Solusi Alami Menutrisi, Melembabkan, dan Mengatasi Kerontokan
Laporan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bahwa intensitas bencana alam akibat perubahan iklim meningkat tajam dalam satu dekade terakhir. Kenaikan permukaan laut yang mengancam kota-kota pesisir seperti Jakarta, Semarang, dan pulau-pulau kecil lainnya, menjadi bukti betapa rentannya Indonesia sebagai negara kepulauan terhadap dampak perubahan iklim.
Salah satu pemicu utama krisis ini adalah emisi gas rumah kaca yang mayoritas berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, seperti minyak, batu bara, dan gas alam. Menurut laporan terbaru Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), sektor energi tercatat sebagai penyumbang terbesar emisi karbon di dunia.
Energi Terbarukan Jadi Solusi Strategis
Pemerintah menilai transisi ke energi terbarukan sebagai langkah krusial untuk mengatasi permasalahan tersebut. Energi terbarukan merupakan sumber energi yang berasal dari alam dan dapat diperbarui secara alami, seperti sinar matahari, angin, air (hidro), biomassa, dan panas bumi (geothermal). Tidak seperti bahan bakar fosil, energi terbarukan menghasilkan emisi karbon yang jauh lebih rendah, bahkan nyaris nol.
“Energi terbarukan bukan hanya solusi terhadap perubahan iklim, tetapi juga kunci menuju kemandirian energi nasional,” tegas Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). “Dengan potensi yang luar biasa besar, Indonesia memiliki peluang untuk menjadi pemimpin dalam pengembangan energi bersih di kawasan.”
Potensi Besar yang Belum Tergarap Maksimal
Kementerian ESDM mencatat bahwa potensi energi terbarukan Indonesia mencapai lebih dari 3.600 gigawatt (GW). Namun, hingga tahun 2023, pemanfaatannya baru sekitar 12,5 GW. Artinya, sebagian besar potensi tersebut masih belum tergali secara optimal.
“Gap antara potensi dan realisasi pemanfaatan energi terbarukan sangat besar. Ini merupakan tantangan sekaligus peluang besar yang harus kita maksimalkan,” ujar Dadan Kusdiana, Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian ESDM.
Pemerintah menargetkan bauran energi terbarukan sebesar 23% dalam sistem energi nasional pada tahun 2025. Untuk mencapai target tersebut, berbagai kebijakan dan insentif telah diterapkan guna mendorong percepatan pembangunan infrastruktur energi bersih.
Kebijakan Percepatan: Perpres 112 Tahun 2022
Sebagai langkah konkret, Presiden Joko Widodo telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 112 Tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik. Kebijakan ini mengatur tentang harga jual listrik dari energi terbarukan dan memberikan insentif kepada pelaku usaha energi hijau.
“Perpres ini bertujuan untuk menciptakan iklim investasi yang menarik bagi pengembang energi terbarukan, baik dari dalam maupun luar negeri,” jelas Dadan. “Kami berharap regulasi ini akan mempercepat pengembangan proyek-proyek EBT di seluruh wilayah Indonesia.”
Komitmen Menuju Net Zero Emission 2060
Indonesia telah menyatakan komitmen kuat untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat. Komitmen ini menjadi bagian dari kontribusi Indonesia dalam perjanjian Paris Agreement untuk menjaga kenaikan suhu bumi di bawah 1,5 derajat Celsius.
Dalam rencana strategis jangka panjang, pemerintah menetapkan roadmap transisi energi yang mencakup peningkatan kapasitas pembangkit energi terbarukan, penghentian pembangkit listrik tenaga uap berbasis batu bara secara bertahap, dan adopsi teknologi rendah karbon seperti kendaraan listrik dan hydrogen fuel.
Peran Swasta dan Masyarakat Sangat Vital
Pemerintah menyadari bahwa keberhasilan transisi energi tidak bisa hanya mengandalkan sektor publik. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat menjadi kunci utama. Oleh karena itu, berbagai program kemitraan pun digalakkan, termasuk skema pembiayaan hijau, proyek Public Private Partnership (PPP), serta kampanye kesadaran publik tentang pentingnya energi ramah lingkungan.
“Transisi energi adalah proyek besar yang menyangkut seluruh aspek kehidupan masyarakat. Semua pihak harus berkontribusi aktif,” kata Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR). “Kita tidak hanya berbicara tentang teknologi, tetapi juga tentang perubahan gaya hidup dan kesadaran kolektif.”
Energi Terbarukan dan Peluang Ekonomi Baru
Selain aspek lingkungan, transisi energi juga membuka peluang ekonomi baru bagi Indonesia. Sektor energi terbarukan dapat menciptakan lapangan kerja hijau (green jobs), mendorong inovasi teknologi, dan memperkuat daya saing industri dalam negeri.
Menurut data International Renewable Energy Agency (IRENA), transisi energi global dapat menciptakan lebih dari 43 juta lapangan kerja baru di sektor energi bersih pada 2050. Indonesia berpeluang besar mengambil bagian dalam tren ini jika mampu mengembangkan ekosistem energi terbarukan yang kuat.
Penutup: Masa Depan Berkelanjutan Ada di Tangan Kita
Perubahan iklim merupakan tantangan terbesar abad ini, namun juga menjadi momentum untuk melakukan transformasi menuju masa depan yang lebih baik. Dengan potensi energi terbarukan yang sangat besar, komitmen pemerintah, dan partisipasi aktif seluruh elemen bangsa, Indonesia dapat menjadi pionir dalam gerakan global menuju dunia yang bebas emisi.
“Transisi energi bukanlah pilihan, melainkan keharusan. Jika ingin menyelamatkan bumi dan generasi mendatang, maka kita harus bergerak sekarang,” pungkas Menteri ESDM Arifin Tasrif.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.