BNI Life Tingkatkan Literasi dan Inklusi Asuransi Nasional Lewat Edukasi, Produk Inovatif, dan Digitalisasi Platform Plan BLife

BNI Life Tingkatkan Literasi dan Inklusi Asuransi Nasional Lewat Edukasi, Produk Inovatif, dan Digitalisasi Platform Plan BLife

JAKARTA – PT BNI Life Insurance (BNI Life), anak perusahaan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., terus memperkuat komitmennya dalam mendukung peningkatan literasi dan inklusi keuangan di sektor perasuransian. Langkah ini sejalan dengan target nasional pemerintah untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat terhadap produk dan layanan keuangan, khususnya asuransi.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), indeks literasi keuangan sektor perasuransian di Indonesia saat ini berada pada angka 45,45%, sedangkan indeks inklusi asuransi masih tergolong rendah, yakni hanya 28,50%. Melihat kondisi ini, BNI Life mengambil langkah proaktif dengan strategi literasi yang sistematis dan pendekatan inklusi yang menyeluruh melalui inovasi produk serta pemanfaatan teknologi digital.

Upaya Strategis Dorong Kesadaran dan Pemahaman Asuransi

Baca Juga

Harga Emas Antam Hari Ini, Jumat 30 Mei 2025, Naik Signifikan Rp26.000 ke Level Rp1,9 Juta per Gram

General Manager Corporate Secretary, Legal & Corporate Communication BNI Life, Arry Herwindo W, menjelaskan bahwa peningkatan literasi dan inklusi keuangan bukan hanya tanggung jawab regulator, melainkan juga seluruh pelaku industri, termasuk perusahaan asuransi.

“Upaya dari pelaku industri berperan penting untuk mendorong indeks literasi dan inklusi keuangan sektor asuransi melalui peningkatan kepercayaan, aksesibilitas, kesesuaian produk, layanan dan perluasan saluran distribusi,” ujar Arry.

Ia menegaskan bahwa pengenalan produk, pemasaran, dan promosi tidak cukup untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam memiliki produk asuransi. Lebih dari itu, pendekatan yang dilakukan harus mampu menjawab kebutuhan masyarakat secara langsung dan berkesinambungan.

“Kegiatan pengenalan produk, pemasaran dan promosi bukan satu-satunya cara untuk menarik minat masyarakat untuk membeli produk asuransi, akan tetapi faktor lain seperti, seberapa jauh produk tersebut sesuai dengan kebutuhan nasabah, manfaat, harga, kemudahan dalam mendapatkan produk dan layanan purna jual juga harus dijaga dengan baik,” tutur Arry.

Literasi Asuransi Lewat Berbagai Kanal Komunikasi

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan literasi, BNI Life telah secara konsisten melakukan edukasi kepada masyarakat luas melalui berbagai kanal komunikasi digital maupun konvensional. Platform seperti media sosial, webinar, talkshow interaktif, hingga literasi langsung di komunitas menjadi garda terdepan dalam menyampaikan pesan-pesan penting mengenai asuransi.

“Kami memulai dari hal paling mendasar, seperti memperkenalkan apa itu asuransi, menginformasikan manfaatnya secara rinci, menggali informasi apa yang dibutuhkan masyarakat, dan mengedukasi mereka agar bisa memilih produk yang sesuai,” jelas Arry.

Langkah ini diyakini mampu mengikis miskonsepsi yang selama ini berkembang bahwa asuransi adalah beban tambahan, bukan sebagai alat perlindungan keuangan yang krusial.

Produk Inklusif dan Menjangkau Semua Lapisan Masyarakat

Untuk mendukung inklusi asuransi, BNI Life menghadirkan berbagai produk yang dirancang menyeluruh dan inklusif, mencakup berbagai aspek kebutuhan keuangan masyarakat. Mulai dari perlindungan jiwa dan kesehatan keluarga, perencanaan dana pensiun, pendidikan anak, hingga solusi investasi jangka panjang yang memberikan perlindungan sekaligus potensi pertumbuhan nilai dana.

“BNI Life menyediakan produk-produk yang terjangkau dan mudah diakses. Semua ini bertujuan untuk mendorong masyarakat agar merasa aman dan nyaman secara finansial dalam jangka panjang,” terang Arry.

Ia menambahkan, masyarakat yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang produk-produk tersebut dapat langsung menghubungi tenaga pemasar BNI Life yang tersedia di kantor cabang Bank BNI terdekat.

Digitalisasi Jadi Kunci Perluasan Inklusi

Di tengah transformasi digital yang kian pesat, BNI Life juga memanfaatkan teknologi untuk mendongkrak penetrasi dan inklusi asuransi melalui kanal digital. Salah satu inovasi yang dihadirkan adalah platform Plan BLife, yakni sistem berbasis web yang memungkinkan masyarakat untuk membeli produk asuransi secara digital dengan mudah, cepat, dan transparan.

“Digitalisasi membantu kami menjangkau segmen masyarakat yang lebih luas, terutama generasi muda yang terbiasa dengan ekosistem digital. Melalui kanal digital, proses edukasi, transaksi, hingga layanan purna jual dapat dilakukan secara efisien,” jelas Arry.

Platform Plan BLife tidak hanya menjadi etalase produk asuransi, tetapi juga menyediakan informasi edukatif mengenai pentingnya asuransi dan cara kerja berbagai jenis polis. Hal ini diyakini dapat meningkatkan pemahaman konsumen sekaligus mendorong mereka untuk mengambil keputusan finansial yang tepat.

Kolaborasi dan Inisiatif Keberlanjutan

BNI Life tidak bekerja sendiri dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan. Perusahaan ini aktif berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan, komunitas, institusi keuangan lain, dan regulator. Salah satu bentuk nyata kolaborasi tersebut adalah program edukasi keuangan yang menyasar pelajar, mahasiswa, dan pekerja di sektor informal.

“Kami percaya bahwa literasi dan inklusi tidak bisa dicapai hanya dengan satu kegiatan. Ini harus menjadi gerakan yang berkelanjutan dan terintegrasi, serta melibatkan banyak pihak,” ucap Arry.

Ke depan, BNI Life juga akan memperluas jangkauan literasi dan inklusi melalui pendekatan personalisasi layanan dan peningkatan user experience di platform digital.

Tantangan dan Peluang di Masa Depan

Meski tantangan dalam meningkatkan partisipasi asuransi masih cukup besar, seperti rendahnya daya beli dan minimnya kesadaran masyarakat, BNI Life melihat ini sebagai peluang untuk terus berinovasi.

“Kesadaran masyarakat mengenai pentingnya asuransi meningkat pesat pascapandemi. Ini adalah momentum yang harus kita manfaatkan sebaik mungkin,” kata Arry.

Ia juga menyebut bahwa fleksibilitas dalam produk dan metode pembayaran, serta peningkatan layanan berbasis data, akan menjadi strategi utama perusahaan dalam menjawab kebutuhan masyarakat modern.