Bank Indonesia Dorong UMKM Maluku Utara Go Ekspor dan Digitalisasi untuk Tingkatkan Pertumbuhan
- Selasa, 03 Juni 2025

JAKARTA - Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara terus memperkuat dukungan terhadap pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan mendorong mereka agar mampu melakukan ekspor produk serta mengadopsi transformasi digital. Langkah ini dinilai sangat strategis untuk memperbesar skala usaha sekaligus meningkatkan kontribusi ekonomi daerah dan nasional.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Maluku Utara, Dwi Putra Indrawan, menegaskan bahwa dorongan kepada UMKM untuk go ekspor bukan hanya soal memperluas pasar, tetapi juga soal kontribusi devisa negara. “UMKM kita itu, kalau ingin tumbuh dan berkembang, target dan pola pikirnya harus bisa ekspor dulu,” ujarnya dalam konferensi pers di Ternate. “Kenapa Bank Indonesia mengharapkan UMKM go ekspor? Karena akan memberikan kontribusi devisa bagi negara,” tambah Dwi.
Pentingnya Go Ekspor bagi UMKM Maluku Utara
Baca JugaBesok Berlaku, Aturan Baru Pajak Barang Bawaan Penumpang dari Luar Negeri: Simak Perubahannya
Menurut Dwi, salah satu kunci keberhasilan UMKM dalam memasuki pasar ekspor adalah memenuhi sejumlah persyaratan administratif dan teknis. UMKM yang ingin melakukan ekspor harus memiliki legalitas usaha yang lengkap, seperti Nomor Induk Berusaha (NIB), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau izin usaha lainnya. Selain itu, UMKM juga wajib memiliki Nomor Identitas Kepabeanan (NIK) serta menyiapkan dokumen ekspor yang lengkap, termasuk invoice, packing list, dan pemberitahuan ekspor barang.
“Untuk bisa ekspor, kemasan produknya harus memenuhi standar yang berlaku dan bagaimana teknik marketingnya juga harus dipersiapkan dengan baik,” jelas Dwi. Ia menekankan bahwa aspek kemasan dan pemasaran merupakan faktor krusial yang dapat menentukan keberhasilan produk UMKM di pasar global.
Tantangan Pembiayaan UMKM dalam Go Ekspor
Meskipun potensi ekspor sangat besar, Dwi mengakui bahwa pelaku UMKM di Maluku Utara menghadapi kendala pembiayaan yang tidak ringan. Untuk itu, akses penyaluran kredit dari perbankan menjadi sangat penting dalam mendukung keberlanjutan usaha, khususnya agar UMKM dapat mengembangkan produk dan menyiapkan ekspor.
Hingga April 2025, penyaluran kredit perbankan di Maluku Utara tercatat sebesar Rp16,04 triliun dengan pertumbuhan tahunan sebesar 6,2 persen. Dari total tersebut, kredit yang disalurkan kepada UMKM mencapai Rp3,42 triliun atau sekitar 22 persen dari keseluruhan kredit.
“Dibandingkan dengan April tahun 2024, pertumbuhan kredit tahun ini tumbuhnya lumayan yaitu 6,2 persen. Tapi UMKM-nya justru malah minus, atau kredit UMKM mengalami pertumbuhan negatif sebesar 0,22 persen secara tahunan (year on year),” ungkap Dwi.
Distribusi Kredit per Skala Usaha
Dwi menjelaskan lebih lanjut, dari total kredit Rp16,04 triliun yang tersalurkan hingga April 2025, terdapat distribusi berdasarkan skala usaha yang berbeda-beda. Kredit Usaha Rakyat (KUR) menempati porsi sekitar Rp0,9 triliun atau 6 persen dari total kredit, sedangkan UMKM mendapatkan porsi Rp3,48 triliun atau 22 persen. Sebagian besar penyaluran kredit justru didominasi oleh usaha besar, yang menyerap Rp12,5 triliun atau sekitar 78 persen dari total kredit.
“KUR tersalurkan sebesar Rp0,9 triliun atau 6 persen dari total kredit, UMKM Rp3,48 triliun atau 22 persen. Serta Usaha Besar Rp12,5 triliun atau persentasenya penyalurannya mencapai 78 persen dari total kredit,” pungkas Dwi.
Digitalisasi UMKM sebagai Kunci Perkembangan
Selain fokus pada ekspor, Bank Indonesia Maluku Utara juga menggalakkan program digitalisasi UMKM. Langkah ini bertujuan agar pelaku usaha dapat memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas jangkauan pasar, mempercepat proses transaksi, serta meningkatkan efisiensi operasional usaha mereka.
Digitalisasi UMKM diharapkan mampu membantu usaha-usaha kecil yang masih terkendala akses pasar tradisional agar bisa menjangkau konsumen yang lebih luas, baik di dalam maupun luar negeri.
Harapan dan Strategi Bank Indonesia
Dwi menegaskan, Bank Indonesia terus melakukan berbagai pembinaan dan pendampingan kepada UMKM agar dapat meningkatkan daya saing produk dan kapasitas bisnisnya, terutama dalam menghadapi persaingan global. Ia berharap dengan dukungan ini, UMKM Maluku Utara tidak hanya mampu bertahan, tapi juga berkembang pesat dan berkontribusi positif bagi perekonomian daerah dan nasional.
“Target kami, UMKM Maluku Utara dapat naik kelas, tidak hanya sebatas pasar lokal, tapi sudah mampu menembus pasar ekspor. Sehingga bukan hanya memberikan nilai tambah bagi pelaku usaha, tapi juga memperbesar kontribusi devisa negara,” ujar Dwi mengakhiri.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.