
JAKARTA - Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) menegaskan pentingnya reformasi program pelatihan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar tidak hanya menjadi acara seremonial tanpa hasil nyata. Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, menekankan bahwa pelatihan UMKM harus dirancang dengan standar tinggi dan berkelanjutan untuk mendorong kemandirian ekonomi nasional.
Pelatihan UMKM Harus Terukur dan Berkelanjutan
Muhaimin Iskandar, yang akrab disapa Cak Imin, menyatakan bahwa selama ini pelatihan UMKM kerap hanya menjadi proyek instan tanpa memberikan manfaat nyata. “Tidak boleh lagi ada asal pelatihan. Semua harus satu standar, kualitas terjaga. Bisnis prosesnya dari pelatihan, pendampingan, sampai mandiri satu kesatuan. Tidak boleh hanya menjadi proyek-proyek pelatihan yang instan tidak bermanfaat,” ujar Muhaimin setelah menghadiri acara Bazaar Berdaya Bersama di Braga, Bandung.
Baca JugaGIIAS 2025 Klaim Jadi Pameran Otomotif Terlengkap Dunia di Luar China
Menurutnya, anggaran pelatihan UMKM yang tersebar di berbagai kementerian harus dikelola secara efektif agar tidak terbuang sia-sia. “Pemerintah punya banyak dana yang selama ini melatih UMKM yang dijalankan kementerian-kementerian. Semua kementerian yang melakukan pelatihan kepada UMKM dan pemberdayaan masyarakat harus menggunakan standar yang sudah diuji,” tegasnya.
UMKM Sebagai Pilar Ketahanan Ekonomi
Dalam situasi global yang penuh ketidakpastian, Muhaimin menekankan pentingnya memperkuat UMKM sebagai pilar utama ketahanan ekonomi nasional. Ia mengingatkan agar bangsa Indonesia bisa berdiri di atas kaki sendiri tanpa bergantung pada negara lain.
“Kita tidak ada waktu lagi untuk melaksanakan perintah presiden agar segera berdiri di atas kaki sendiri, tidak boleh lagi bergantung pada negara manapun,” ucapnya.
Selain itu, ia mengajak pihak swasta untuk berperan aktif mendukung pengembangan UMKM secara nyata. Pemerintah siap menjadi fasilitator yang menghubungkan pelaku UMKM dengan investor agar sinergi ini dapat memperkuat usaha kecil menengah di Indonesia.
“Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, juga investor swasta, mari bersinergi bahu-membahu menjadi jembatan atau mak comblang bagi para pelaku UMKM agar kuat dan kokoh,” tambahnya.
Pelaku UMKM Harus Produktif, Bukan Sekadar Ikut Pelatihan
Muhaimin menegaskan bahwa pelaku UMKM yang hanya mengikuti pelatihan tanpa menghasilkan produk atau dampak ekonomi akan dikeluarkan dari skema pembinaan. “Kalau sekadar ikut pelatihan, nanti pada saatnya Anda kita coret. UMKM yang hanya ikut pelatihan-pelatihan saja, tidak produksi, akan kita coret dari proses pelatihan,” ujarnya dengan tegas.
Peran Strategis Pemerintah Daerah dalam Pengembangan UMKM
Selain peran kementerian dan swasta, Muhaimin juga menyoroti pentingnya kontribusi pemerintah daerah. Kota Bandung, sebagai salah satu pusat kreatif, dianggap sudah siap menjadi hub pengembangan UMKM karena didukung infrastruktur dan ekosistem yang memadai.
“Pemerintah daerah kita ajak ayo cepat-cepat untuk mandiri, UMKM harus kita dorong cepat. Wali Kota Bandung siap menjadi hub karena punya semua infrastrukturnya,” tutur Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.
Konsolidasi Anggaran Rp500 Triliun untuk Pelatihan dan Pemberdayaan UMKM
Dalam upaya memperkuat program pelatihan dan pemberdayaan UMKM, pemerintah sedang melakukan konsolidasi anggaran bantuan sosial sebesar Rp500 triliun per tahun. Dana tersebut digunakan untuk berbagai program pengentasan kemiskinan, pelatihan, dan penguatan UMKM secara berkelanjutan.
“Anggaran bantuan sosial untuk kemiskinan, bantuan sosial untuk pelatihan, bantuan sosial untuk UMKM semuanya setiap tahun itu Rp500 triliun. Ini sedang kita konsolidasikan agar tepat sasaran, efektif, produktif, dan berkelanjutan,” jelas Muhaimin.
Konsolidasi ini juga melibatkan koordinasi lintas kementerian agar pelatihan dan pendampingan UMKM dapat dilakukan secara terpadu. Pemuda juga diikutsertakan sebagai motor penggerak utama dalam proses tersebut.
“Semua kementerian akan kita konsolidasikan, pendampingan juga oleh pemuda agar seluruh produknya siap berkompetisi,” pungkasnya.
Program pelatihan UMKM yang terintegrasi dan berdampak nyata menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing pelaku usaha kecil menengah di Indonesia. Dengan dukungan pemerintah, swasta, dan sinergi lintas sektor, diharapkan UMKM dapat tumbuh kuat dan berkontribusi signifikan bagi perekonomian nasional yang lebih mandiri dan berkelanjutan.

Sindi
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Sri Mulyani Tegaskan APBN Dikelola Hati Hati Hadapi Risiko Ekonomi Global
- Minggu, 22 Juni 2025
Berita Lainnya
Gejlig Susukan I di Sleman Tetap Efektif Pasca Pemindahan Akibat Proyek Tol
- Minggu, 22 Juni 2025