Olahraga Rutin Turunkan Risiko Serangan Jantung

Olahraga Rutin Turunkan Risiko Serangan Jantung
Olahraga Rutin Turunkan Risiko Serangan Jantung

JAKARTA - Serangan jantung masih menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia, termasuk di Indonesia. Namun, risiko fatal ini sebenarnya bisa ditekan dengan kebiasaan sederhana: olahraga teratur. Menurut para ahli, aktivitas fisik bukan hanya untuk menjaga kebugaran, tapi juga kunci penting menurunkan kemungkinan serangan jantung yang mendadak.

Dr. Cynthia Thaik, ahli jantung dari UCLA, menekankan bahwa olahraga membantu menjaga tekanan darah tetap stabil, mengontrol kadar kolesterol, serta meningkatkan kebugaran jantung. “Semua itu berkontribusi besar untuk mencegah serangan jantung,” ujar Cynthia.

Lebih jauh, penelitian menunjukkan olahraga membuat pembuluh darah lebih elastis, mencegah penggumpalan, dan mendukung aliran darah ke jantung. Ketika tubuh aktif secara teratur, kerja jantung jadi lebih efisien dalam memompa darah, sehingga jantung tidak harus bekerja terlalu keras dalam situasi sehari-hari.

Baca Juga

Diskon Rp 333 Ribu New Honda Scoopy di Sumatra Barat

Kenapa Olahraga Rutin Penting untuk Jantung?

Menurut American Heart Association (AHA), orang dewasa disarankan melakukan minimal 150 menit aktivitas aerobik intensitas sedang per minggu. Penelitian yang dipublikasikan dalam European Heart Journal juga mengungkapkan, mereka yang berolahraga secara konsisten memiliki risiko serangan jantung lebih rendah hingga 50 persen dibanding mereka yang jarang bergerak.

Dr. Thaik menegaskan, olahraga secara signifikan mengurangi inflamasi kronis — salah satu penyebab utama penyempitan pembuluh darah yang memicu serangan jantung. Selain itu, aktivitas fisik teratur membantu tubuh memecah lemak jahat (LDL) yang menumpuk di arteri.

Tiga Jenis Olahraga yang Efektif untuk Turunkan Risiko Serangan Jantung

Latihan Aerobik

Jenis olahraga ini bermanfaat meningkatkan detak jantung dan memperkuat otot jantung. Dr. Thaik menyarankan pilihan seperti jalan cepat, jogging ringan, bersepeda, atau berenang. Aktivitas ini dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi kolesterol jahat. “Aerobik adalah pilar penting dalam pencegahan serangan jantung,” tegas Cynthia.

Studi lain dalam American Journal of Cardiology menunjukkan, aktivitas aerobik 30 menit per hari, setidaknya lima kali dalam seminggu, menurunkan risiko serangan jantung pertama hingga 25 persen.

Latihan Kekuatan Otot (Strength Training)

Selain aerobik, latihan kekuatan seperti angkat beban atau resistance training dua kali seminggu juga disarankan. Latihan ini membantu meningkatkan massa otot, memperbaiki metabolisme tubuh, dan menurunkan kadar lemak. Penelitian membuktikan latihan kekuatan berkontribusi pada pengendalian berat badan, yang erat kaitannya dengan kesehatan jantung.

Menurut Dr. Thaik, menjaga komposisi tubuh ideal lewat latihan kekuatan membantu menekan risiko penyakit jantung koroner.

Latihan Fleksibilitas dan Keseimbangan

Yoga dan peregangan bukan hanya membantu relaksasi, tetapi juga mengurangi stres, salah satu faktor risiko serangan jantung. Stres kronis diketahui menyebabkan lonjakan hormon kortisol yang berbahaya bagi jantung. Melalui yoga, ritme pernapasan yang teratur dapat membantu menenangkan sistem saraf simpatik, sehingga tekanan darah tetap terkontrol.

“Latihan fleksibilitas juga mencegah cedera saat olahraga lain, membuat program latihan kardiovaskular berkelanjutan,” jelas Dr. Thaik.

Jangan Lupa Periksa Kondisi Kesehatan Sebelum Memulai

Meskipun olahraga bermanfaat besar, Dr. Thaik menyarankan agar siapa pun yang memiliki faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, atau riwayat keluarga penyakit jantung untuk melakukan pemeriksaan medis terlebih dulu. Tujuannya memastikan latihan yang dipilih aman dan sesuai kondisi tubuh.

Penting juga untuk memulai olahraga secara bertahap. Jika tidak terbiasa aktif, mulailah dengan intensitas ringan seperti jalan santai 10–15 menit per hari, lalu tingkatkan durasi dan intensitasnya seiring waktu.

Tanda Bahaya saat Berolahraga

Ahli jantung mengingatkan agar selalu waspada terhadap tanda-tanda masalah saat berolahraga, seperti nyeri dada, sesak napas parah, pusing, atau keringat dingin berlebihan. Jika mengalami hal tersebut, segera hentikan aktivitas dan cari bantuan medis.

Kesimpulan: Konsistensi adalah Kunci

Banyak orang gagal menjaga pola olahraga karena merasa lelah atau bosan. Padahal, manfaat pencegahan serangan jantung hanya bisa didapat jika olahraga dilakukan secara konsisten. Pilih aktivitas yang menyenangkan dan sesuai minat agar bisa bertahan lama.

Dengan menerapkan olahraga aerobik, latihan kekuatan, serta fleksibilitas secara rutin, peluang terhindar dari serangan jantung mendadak bisa meningkat drastis. Seperti kata Dr. Cynthia Thaik, “Kesehatan jantung tidak bisa ditunda. Mulailah bergerak hari ini juga untuk hidup lebih panjang dan berkualitas.”

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Perbasi Solo Tambah Tiga Klub, Perkuat Pembinaan Basket Usia Dini

Perbasi Solo Tambah Tiga Klub, Perkuat Pembinaan Basket Usia Dini

Polandia Siap Tempur di VNL 2025 Voli Putri

Polandia Siap Tempur di VNL 2025 Voli Putri

Jadwal El Clasico: Barcelona vs Madrid 2025

Jadwal El Clasico: Barcelona vs Madrid 2025

Komite Reformasi Pendidikan dan Kesehatan Dibentuk

Komite Reformasi Pendidikan dan Kesehatan Dibentuk

8 Gaun Brokat Elegan 2025, Tren Fashion Abadi

8 Gaun Brokat Elegan 2025, Tren Fashion Abadi