
JAKARTA - Dalam upaya memastikan kemajuan teknologi benar-benar berdampak pada kehidupan masyarakat, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menekankan bahwa setiap teknologi berbasis kecerdasan artifisial (AI) yang dikembangkan harus memberikan manfaat yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat luas. Hal tersebut disampaikan Meutya dalam audiensi dengan President Director & CEO Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) Vikram Sinha di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta.
Menkomdigi menyoroti pentingnya pengembang AI, baik dari sektor pemerintah maupun swasta, untuk tidak hanya berfokus pada kemajuan teknologi semata, tetapi juga memastikan akses dan kegunaannya bagi masyarakat. “Kita berharap dapat dimanfaatkan dan dirasakan secara luas oleh banyak masyarakat khususnya di Papua, dan mungkin nanti kita akan berkunjung lagi ke sana,” ujar Meutya menegaskan.
Komitmen ini tercermin pada kolaborasi Kementerian Komdigi dengan IOH dalam peluncuran Indosat AI Experience Center di Kota Jayapura, Papua, pada Mei lalu. Program ini dinilai sebagai langkah konkret untuk menjembatani kesenjangan akses teknologi, terutama di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) seperti Papua.
Baca Juga
Indosat AI Experience Center di Jayapura merupakan bentuk nyata kolaborasi sektor swasta dan pemerintah dalam mendorong kesetaraan digital. Melalui fasilitas ini, diharapkan masyarakat Papua dapat mengenal, mempelajari, hingga memanfaatkan teknologi AI untuk berbagai keperluan, termasuk pendidikan dan pengembangan ekonomi lokal.
Lebih lanjut, Meutya Hafid mengapresiasi IOH yang telah menciptakan platform Sahabat AI, sebuah layanan AI yang dirancang agar ramah pengguna dan dapat diakses oleh berbagai lapisan masyarakat. “Tentunya kami mendukung inisiasi sovereign AI factory dengan Sahabat AI dan mendorong agar berkembang lebih jauh dengan mengundang banyak pengguna untuk masuk ke dalam Sahabat AI,” jelas Meutya.
Sahabat AI sendiri merupakan platform yang bertujuan memberikan pengalaman interaktif dan edukatif bagi masyarakat untuk memahami dan memanfaatkan teknologi AI. Platform ini diharapkan mampu memperluas literasi digital, terutama bagi masyarakat yang belum familiar dengan kecerdasan buatan.
Meutya Hafid menambahkan bahwa langkah-langkah ini merupakan fondasi penting dalam strategi nasional pengembangan AI. Kolaborasi lintas sektor, baik dengan perusahaan swasta seperti IOH maupun lembaga pemerintah, menjadi kunci dalam menghadirkan ekosistem AI yang berdaulat, inklusif, dan mendukung kepentingan nasional.
“Oleh karena itu, kami sangat mengapresiasi kontribusi IOH dalam pembangunan ekosistem AI yang berdaulat dan inklusif di Indonesia. Sekali lagi, kami sudah berada pada langkah untuk memimpin. Sekarang dengan dukungan Indosat dan pemangku kepentingan lainnya, kami sangat yakin bahwa bersama-sama dapat mengejar dan juga mempersempit kesenjangan dalam pengembangan AI di Indonesia,” imbuh Meutya.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat Kementerian Komdigi, antara lain Wakil Menteri Komdigi Nezar Patria, Dirjen Ekosistem Digital Edwin Hidayat Abdullah, dan Dirjen Infrastruktur Digital Wayan Toni Supriyanto. Kehadiran para pejabat ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mendorong pengembangan teknologi AI yang inklusif dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Dalam audiensi tersebut, Menkomdigi dan IOH juga membahas peluang pengembangan kerja sama lanjutan, termasuk rencana menghadirkan lebih banyak AI Experience Center di berbagai daerah. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah dalam memperkuat transformasi digital nasional dan memastikan tidak ada daerah yang tertinggal dalam pemanfaatan teknologi.
Kerja sama seperti ini diharapkan dapat mempercepat pemerataan literasi digital, sehingga masyarakat tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga dapat berperan sebagai pengembang, pelaku usaha, hingga inovator di bidang digital. Dengan demikian, transformasi digital di Indonesia dapat berjalan secara inklusif dan merata, mendukung pertumbuhan ekonomi digital, serta meningkatkan daya saing bangsa di kancah global.
Selain itu, Meutya menegaskan bahwa setiap langkah pengembangan AI harus selalu mengutamakan keberlanjutan, keamanan data, dan kepentingan masyarakat luas. “Kami ingin teknologi yang hadir bukan hanya sekadar inovasi, tetapi solusi nyata yang menyentuh kehidupan sehari-hari masyarakat,” tandasnya.
Platform Sahabat AI juga diharapkan menjadi media yang mampu meningkatkan keterampilan digital masyarakat, khususnya dalam menghadapi era transformasi digital yang semakin cepat. Dengan memahami penggunaan AI sejak dini, masyarakat dapat memanfaatkannya untuk mendukung berbagai bidang, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Dukungan pemerintah melalui Kementerian Komdigi dalam pengembangan ekosistem AI ini diharapkan dapat menjadi katalis bagi perusahaan teknologi lain untuk turut menghadirkan inovasi yang inklusif dan berdampak luas. Meutya menutup pertemuan dengan ajakan kepada seluruh pihak untuk terus bekerja sama demi menghadirkan teknologi yang tidak hanya canggih, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi semua lapisan masyarakat Indonesia.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
2.
3.
OPPO A5x: Baterai Jumbo, Desain Tangguh
- 04 Juli 2025
4.
Xiaomi Luncurkan Redmi Pad 2 untuk Edukasi
- 04 Juli 2025
5.
BMKG Peringatkan Aceh Soal Potensi Hujan Lebat
- 04 Juli 2025