Laundry Jadi Peluang Bisnis Saat Krisis

Laundry Jadi Peluang Bisnis Saat Krisis
Laundry Jadi Peluang Bisnis Saat Krisis

JAKARTA - Meski tekanan ekonomi global masih membayangi, peluang bisnis berbasis kebutuhan primer tetap menunjukkan tren positif. Salah satunya adalah usaha laundry, yang justru mampu berkembang dan memperluas jaringan di tengah tantangan ekonomi saat ini.

Salah satu pelaku usaha yang menegaskan hal tersebut adalah Jakarta Coin Laundry (JCL). Pada Kamis, 24 Juli 2025, perusahaan ini meresmikan outlet ke-38 mereka secara nasional, sekaligus menjadi outlet keempat di wilayah Bali. Momen tersebut sekaligus menjadi simbol optimisme bisnis laundry yang dinilai tetap menjanjikan dan memiliki prospek berkelanjutan.

CEO JCL, Erna Tamin, dalam sambutannya pada grand launching outlet terbaru di kawasan Bypass Ngurah Rai, Kuta, menyampaikan keyakinannya akan prospek bisnis laundry di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih. Menurutnya, jasa laundry merupakan bagian dari kebutuhan harian masyarakat yang cenderung tidak terpengaruh oleh naik turunnya kondisi perekonomian.

Baca Juga

Cicilan KUR BNI Rp9 Juta per Bulan untuk Plafon Rp100 Juta

“Kami cukup optimis dengan pertumbuhan bisnis laundry yang kami jalani, karena kami paham laundry sendiri merupakan kebutuhan utama masyarakat yang sehari-hari dibutuhkan. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk hadir lebih dekat dengan masyarakat Bali, terbukti dengan pemilihan lokasi yang strategis yakni 10 menit dari Bandara Ngurah Rai Bali. Selain itu kami juga tetap menjaga kualitas mesin cuci industrial yang digunakan, sehingga dapat memfasilitasi kebutuhan masyarakat selama 24 jam," ujar Erna.

Outlet baru JCL tersebut dirancang tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dalam mencuci pakaian, tetapi juga memberikan pengalaman yang berbeda dengan pendekatan modern. Dari sisi kapasitas, outlet ini tergolong istimewa karena menggunakan mesin cuci komersial dengan kapasitas besar dalam jumlah yang cukup banyak di satu lokasi. Hal ini diklaim sebagai yang pertama dan terbesar untuk kategori coin laundry di Bali.

“Jadi bisa dibilang inilah coin laundry outlet terbesar di Bali,” jelas Erna.

Peluncuran outlet baru ini juga menjadi momen spesial karena bertepatan dengan pelaksanaan konferensi dari ALS (Alliance Laundry System), sebuah aliansi bisnis laundry tingkat internasional. Tak heran jika acara peresmian dihadiri langsung oleh perwakilan manajemen ALS dari berbagai negara.

Sementara itu, Lina Wisma, selaku partner JCL, mengungkapkan rasa syukurnya atas suksesnya peresmian outlet baru tersebut. Menurutnya, kehadiran JCL bukan hanya sekadar menawarkan solusi mencuci yang praktis, tetapi juga memberikan kontribusi sosial dan ekonomi di tengah ketidakpastian ekonomi global.

“Kami bersyukur sekali menjadi solusi bukan hanya bagi para pelanggan yang membutuhkan jasa cuci, namun juga bagi para pekerja. Di tengah lesunya ekonomi global yang serba tidak menentu, JCL justru dilirik sebagai bisnis yang tahan krisis ekonomi. Sebab, urusan mencuci ini kan kebutuhan dasar bagi hampir sebagian besar orang,” jelas Lina.

Konsep yang diusung oleh JCL dalam bisnisnya adalah one stop service solution, yang berarti menyediakan layanan laundry menyeluruh dalam satu tempat. Mulai dari lokasi strategis, lahan luas, hingga jumlah dan variasi kapasitas mesin—termasuk mesin cuci berkapasitas 16 kg—semuanya dirancang agar mampu memberikan kenyamanan serta efisiensi waktu bagi pelanggan.

JCL juga menggunakan IPSO, merek mesin cuci kelas dunia yang sudah dikenal memiliki performa tinggi. Dalam waktu kurang dari satu jam, pelanggan sudah bisa membawa pulang pakaian bersih dan kering. Kelebihan lainnya, JCL memadukan teknologi terkini dalam sistem layanan mereka.

Fasilitas seperti sistem pembayaran cashless serta penambahan sabun atau pelembut pakaian dilakukan melalui sistem otomatis sepenuhnya. Bahkan, para pemilik outlet atau mitra bisnis JCL dapat memantau transaksi secara real-time melalui sistem ini.

Tidak hanya memberikan kemudahan kepada konsumen, model bisnis ini juga membuka peluang kemitraan bagi masyarakat luas yang ingin ikut terlibat dalam bisnis laundry. Target ekspansi yang ditetapkan JCL pun cukup ambisius.

“Kami berharap dapat membuka cabang outlet berikutnya dengan harapan total 70 outlet hingga akhir tahun 2025,” ungkap manajemen JCL.

Dengan pendekatan teknologi, kualitas layanan, serta pemahaman terhadap kebutuhan pasar, bisnis laundry modern seperti yang dijalankan JCL menjadi contoh bagaimana sektor berbasis kebutuhan dasar tetap bertahan, bahkan berkembang, meski dunia tengah dilanda tekanan ekonomi.

Optimisme ini sekaligus mencerminkan bahwa tidak semua sektor terpuruk ketika ekonomi melambat. Justru di saat itulah, bisnis yang menawarkan solusi harian dan mengedepankan efisiensi, seperti jasa laundry modern, dapat menjadi pilihan strategis untuk bertahan dan bertumbuh.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

KPR BRI Didominasi Skema FLPP

KPR BRI Didominasi Skema FLPP

Saldo Minimal Tabungan BNI, Mandiri, dan BRI Juli 2025

Saldo Minimal Tabungan BNI, Mandiri, dan BRI Juli 2025

OJK Batasi Risiko Kredit ke Penjamin

OJK Batasi Risiko Kredit ke Penjamin

Bank Indonesia Rilis Kurs Terbaru, Cek Nilai Rupiah Hari Ini

Bank Indonesia Rilis Kurs Terbaru, Cek Nilai Rupiah Hari Ini

Investasi Tumbuh Lewat Kawasan Industri

Investasi Tumbuh Lewat Kawasan Industri