Dokter Tegaskan Pentingnya Vaksinasi untuk Cegah Campak
JAKARTA - Penyakit campak kembali menjadi sorotan di Indonesia, terutama di sejumlah wilayah yang mencatat peningkatan kasus, termasuk Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dan Sumatera Utara. Para ahli kesehatan menegaskan bahwa langkah pencegahan utama tetap berada pada vaksinasi, disertai dukungan gizi seimbang untuk menjaga daya tahan tubuh anak.
Vaksinasi, Langkah Utama Pencegahan
Dokter spesialis anak dr. Ria Yoanita, Sp. A, menekankan pentingnya imunisasi sebagai pencegah utama campak. “Vaksinasi adalah satu-satunya pencegahan utama campak,” ujar dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Baca Juga
Vaksinasi, menurut dr. Ria, efektif menurunkan risiko penularan dan komplikasi serius. Ia menambahkan bahwa anak-anak yang mendapatkan imunisasi memiliki perlindungan yang signifikan terhadap penyakit yang dikenal sangat menular ini.
Gizi Seimbang untuk Daya Tahan Tubuh
Meski vaksinasi memegang peran utama, dr. Ria mengingatkan bahwa gizi seimbang tak kalah penting untuk mendukung sistem imun anak dan mencegah komplikasi campak. Asupan nutrisi makro—seperti protein dan lemak—menjadi sumber energi utama, sedangkan mikronutrien seperti zat besi, vitamin C, D, dan zinc diperlukan untuk menjaga fungsi tubuh secara optimal.
Ia menambahkan, pemberian vitamin A dosis tinggi sesuai usia (100.000–200.000 IU) terbukti menurunkan risiko komplikasi serius seperti pneumonia, kebutaan, hingga kematian. “Namun hal ini bukan untuk pencegahan rutin, dan dosis tinggi tanpa indikasi bisa berbahaya,” jelas dr. Ria.
Perbandingan Penularan Campak dan COVID-19
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan bahwa penyakit campak lebih berbahaya dibandingkan COVID-19 dari sisi tingkat penularan. “Jika COVID-19 memiliki tingkat penularan satu orang ke dua hingga tiga orang, campak ini mampu menular dari satu orang ke 18 orang lainnya,” kata Menkes Budi saat berada di Sumenep, Jawa Timur, Kamis.
Beruntung, penanganan campak memiliki kesamaan dengan COVID-19 dalam hal pencegahan. Vaksinasi tersedia dan terbukti sangat efektif. Pemerintah pun memperketat pengawasan melalui surveilans ketat di empat kabupaten di Madura, termasuk rencana pendirian laboratorium khusus di pulau tersebut.
Imbauan untuk Orang Tua
Menkes Budi mengimbau masyarakat, khususnya orang tua, untuk segera membawa balita dan anak-anak mereka mendapatkan imunisasi. Hal ini penting tidak hanya di Madura, tetapi juga di daerah lain yang mengalami peningkatan kasus, seperti Sumatera Utara.
Selain itu, pemerintah menekankan percepatan program imunisasi sebagai langkah strategis untuk menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) campak yang kini dilaporkan di beberapa daerah. Hingga saat ini, sudah ada 46 wilayah di Indonesia yang melaporkan temuan kasus campak.
Program Vaksinasi Khusus
Sebagai respons cepat terhadap meningkatnya kasus, pemerintah memastikan pelaksanaan program vaksinasi khusus di wilayah terdampak. Program ini dirancang untuk menjangkau anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi atau yang membutuhkan dosis tambahan, guna meminimalkan risiko penularan dan komplikasi serius.
Dr. Ria juga mengingatkan pentingnya edukasi kepada masyarakat mengenai gejala awal campak, seperti demam tinggi, batuk, pilek, dan ruam merah di kulit. Penanganan medis segera dapat mencegah komplikasi lebih lanjut, terutama pada anak-anak yang memiliki kondisi kesehatan rentan.
Vaksinasi tetap menjadi langkah paling efektif dalam pencegahan campak, namun dukungan gizi seimbang dan pemantauan kesehatan anak juga tidak kalah penting. Kombinasi kedua strategi ini dapat melindungi anak dari risiko komplikasi serius, sekaligus menekan angka penularan yang cepat.
Pemerintah, melalui program vaksinasi khusus dan surveilans ketat, berupaya memastikan perlindungan maksimal bagi seluruh anak Indonesia, sehingga kasus campak dapat segera dikendalikan dan kesehatan masyarakat tetap terjaga.
Rekomendasi
