WIKA Bangun Jaringan Irigasi, Dukung Ketahanan Pangan

WIKA Bangun Jaringan Irigasi, Dukung Ketahanan Pangan
WIKA Bangun Jaringan Irigasi, Dukung Ketahanan Pangan

JAKARTA - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) kembali memainkan peran strategis dalam upaya ketahanan pangan nasional. Tahun 2025, perusahaan konstruksi ini dipercayakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk membangun dan merehabilitasi jaringan irigasi di sejumlah wilayah strategis Pulau Jawa dan Sumatera. Dengan nilai kontrak mencapai Rp 302,81 miliar, proyek ini tidak hanya menekankan kualitas infrastruktur, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi produktivitas pertanian, kesejahteraan petani, dan pelestarian lingkungan.

Di Provinsi Jambi, WIKA menandatangani kontrak untuk Rehabilitasi Jaringan Utama Daerah Irigasi (DI) Kewenangan Daerah, yang dibina oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VI. Proyek ini terbagi dalam Paket I dan Paket II, dengan jangka waktu pelaksanaan 120 hari dan masa pemeliharaan 180 hari. Lingkup pekerjaan meliputi normalisasi saluran, galian manual, pengecoran beton saluran, serta pembangunan tanggul. Diharapkan, pekerjaan ini meningkatkan keandalan distribusi air bagi lahan pertanian, sehingga pasokan air menjadi lebih stabil dan berkelanjutan.

Selain itu, WIKA mengerjakan proyek pembangunan Jaringan Irigasi Air Tanah di Provinsi Jawa Tengah. Proyek ini tersebar di lima kabupaten, yakni Banyumas, Wonosobo, Purworejo, Temanggung, dan Magelang, dengan total 37 titik. Lingkup pekerjaan meliputi pengelolaan sumur, instalasi mekanikal dan elektrikal, pembangunan rumah panel pompa, serta saluran pendukung. Dengan jaringan irigasi yang lebih efisien, akses air bagi lahan produktif di pedesaan dapat ditingkatkan, mendukung peningkatan hasil panen dan ketahanan pangan lokal.

Baca Juga

Pelni Bontang September 2025: Jadwal KM Binaiya dan KM Egon

WIKA juga dipercaya membangun Jaringan Irigasi Air Tanah di Provinsi Sumatera Selatan, mencakup Kabupaten Musi Rawas, Lahat, Lubuk Linggau, Ogan Komering Ulu, dan Ogan Ilir. Proyek ini terdiri dari 25 titik, termasuk 17 titik di Muara Enim dan 8 titik di Musi Banyuasin. Pekerjaan mencakup pengeboran sumur, pembangunan rumah panel, pemasangan pipa outlet pompa, serta instalasi solar panel sebagai sumber energi terbarukan untuk mendukung operasional irigasi. Pemanfaatan energi hijau ini sejalan dengan agenda pembangunan berkelanjutan dan pengurangan emisi karbon, sekaligus meningkatkan efisiensi operasional.

Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito (BW), menegaskan bahwa proyek-proyek ini membawa dampak nyata bagi masyarakat, khususnya petani. “Melalui pembangunan jaringan irigasi, kami memastikan pasokan air lebih stabil dan berkelanjutan. Hal ini berdampak langsung pada peningkatan produktivitas pertanian, ketahanan pangan, serta kesejahteraan petani. Lebih dari itu, pemanfaatan energi ramah lingkungan seperti solar panel merupakan langkah kami untuk mendukung agenda pembangunan berkelanjutan dan pengurangan emisi karbon,” ujar Agung.

Selain manfaat ekonomi, proyek ini juga memiliki dampak sosial dan lingkungan yang signifikan. Infrastruktur irigasi yang andal memungkinkan petani mengoptimalkan penggunaan lahan sepanjang tahun, mengurangi risiko gagal panen, dan meningkatkan pendapatan. Di sisi lingkungan, penggunaan sumber energi terbarukan serta perbaikan saluran irigasi berkontribusi pada konservasi air dan efisiensi energi.

WIKA memandang pengembangan jaringan irigasi bukan sekadar proyek fisik, tetapi bagian dari kontribusi perusahaan terhadap kemandirian pangan nasional dan penguatan ekonomi daerah. Dengan pengalaman panjang dan kapasitas teknis yang dimiliki, WIKA terus menegaskan diri sebagai mitra strategis pemerintah dalam menghadirkan infrastruktur yang tidak hanya kokoh secara fisik, tetapi juga memberikan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan yang berkelanjutan.

Keberhasilan WIKA dalam melaksanakan proyek-proyek ini menjadi bukti komitmen perusahaan terhadap program pembangunan berkelanjutan Asta Cita, yang menekankan integrasi antara pembangunan infrastruktur, ketahanan pangan, dan pelestarian lingkungan. Dengan dukungan pemerintah dan teknologi konstruksi modern, seperti Building Information Modelling (BIM) dan Lean Construction, WIKA mampu mengoptimalkan kualitas dan efisiensi pelaksanaan proyek.

Ke depan, perusahaan menargetkan agar semua jaringan irigasi yang dibangun dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat. Infrastruktur ini diharapkan menjadi pondasi bagi peningkatan produktivitas pertanian, penyerapan tenaga kerja lokal, serta pengembangan ekonomi wilayah. Dengan demikian, proyek-proyek ini bukan sekadar konstruksi, tetapi juga bagian dari strategi nasional untuk memperkuat ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Diskon 20 Persen Tiket KA Jarak Jauh, Rayakan HUT ke 80 KAI

Diskon 20 Persen Tiket KA Jarak Jauh, Rayakan HUT ke 80 KAI

14.800 Tiket Kereta Siap untuk Penumpang Palembang

14.800 Tiket Kereta Siap untuk Penumpang Palembang

Perjalanan Laut Pelni: Jayapura ke Surabaya September 2025

Perjalanan Laut Pelni: Jayapura ke Surabaya September 2025

Danantara Luncurkan PLTSa di Daerah Penghasil Sampah Tinggi

Danantara Luncurkan PLTSa di Daerah Penghasil Sampah Tinggi

Layanan KAI Logistik: Solusi Kirim Hewan Tanpa Ribet

Layanan KAI Logistik: Solusi Kirim Hewan Tanpa Ribet