PLN EPI Menandatangani JDA Proyek Gasifikasi Untuk Transisi Energi Papua Utara

Minggu, 08 Desember 2024 | 20:58:45 WIB

Jakarta – PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) bersama Papua Bersama Konsorsium resmi menandatangani perjanjian pengembangan bersama (JDA) untuk proyek gasifikasi di Papua Utara pada Senin (2/12/2024).

Penandatanganan ini merupakan langkah lanjutan dalam proyek gasifikasi yang bertujuan memperkuat pasokan gas melalui pembangunan infrastruktur midstream LNG untuk pembangkit listrik di wilayah Papua Utara, yang juga mendukung ketahanan energi nasional.

Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara, menyatakan bahwa kerja sama strategis ini adalah langkah penting dalam memastikan pasokan energi yang lebih bersih, berkelanjutan, dan berbasis dalam negeri di Papua Utara. "Proyek ini tidak hanya membangun infrastruktur gas tetapi juga mempererat sinergi antara berbagai pihak untuk memastikan keamanan pasokan energi di Indonesia Timur. Dengan penandatanganan JDA hari ini, kami yakin tahapan selanjutnya, seperti desain, pendanaan, dan konstruksi, dapat berjalan lebih cepat," ujar Iwan.

Sebagai penyedia utama energi primer untuk pembangkit listrik PLN, PLN EPI berkomitmen menjaga ketahanan pasokan energi yang efisien dan andal serta mendukung transisi energi nasional. Dengan memprioritaskan gas sebagai sumber energi bersih pengganti BBM, PLN EPI semakin memperkuat perannya dalam mencapai Net Zero Emissions pada 2060.

"Kami yakin gas memiliki peran penting sebagai energi transisi yang dapat mengurangi emisi karbon. Lewat proyek ini, PLN EPI tidak hanya memperkuat ketahanan energi di Papua Utara, tapi juga mendukung Indonesia dalam mencapai target transisi energi berkelanjutan," tambah Iwan.

Proyek gasifikasi Papua Utara akan mendukung tujuh pembangkit listrik utama dengan kapasitas total 168 MW. Proyek ini juga akan membutuhkan pasokan gas rata-rata 20,83 BBTUD selama 20 tahun mendatang.

Infrastruktur utama yang akan dibangun dalam kerjasama ini meliputi 2 Floating Storage Regasification Unit (FSRU) di Jayapura dan Biak, serta 2 Onshore Storage Facility di Manokwari dan Nabire untuk memastikan ketersediaan gas yang stabil dan efisien.

Tujuh pembangkit yang akan menerima pasokan gas antara lain PLTMG Manokwari 2 (20 MW), MPP Nabire (23 MW), PLTMG Nabire 2 (10 MW), MPP Jayapura (50 MW), PLTMG Jayapura Peaker (40 MW), PLTMG Biak (15 MW), dan PLTMG Biak 2 (10 MW). PLN EPI dan Papua Bersama Konsorsium, yang terdiri dari PT Pertamina Internasional Shipping, PT PGN LNG Indonesia, PT Enviromate Technology International, dan PT APCA Tirta Engineering, akan bekerjasama dalam validasi teknis, desain rekayasa, perizinan, pemodelan keuangan, hingga manajemen proyek secara keseluruhan.

Eka Suhendra, Direktur Perencanaan Bisnis PT Pertamina Internasional Shipping, menegaskan pentingnya proyek ini sebagai bukti sinergi antar BUMN. "Proyek ini adalah peluang besar untuk memperkuat ketahanan energi nasional. Dengan pengalaman dan kemampuan teknis konsorsium, kami optimis proyek ini akan memberi manfaat besar, tidak hanya untuk sektor energi tetapi juga masyarakat Papua," ungkap Eka.

Terkini