
JAKARTA — Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) menegaskan komitmennya untuk mendorong industri halal di Indonesia agar tidak hanya tumbuh di pasar domestik, tetapi juga mampu menembus pasar internasional. Hal ini diungkapkan Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir, dalam acara BSI International Expo 2025 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC).
Dalam paparannya, Pandu menyampaikan bahwa peluang industri halal Indonesia sangat besar untuk dikembangkan menjadi pemain global. Ia menekankan pentingnya mendukung pelaku usaha halal, baik yang bergerak di sektor makanan, kecantikan, kesehatan, maupun produk syariah lainnya, untuk bertransformasi menjadi perusahaan kelas dunia. “Salah satunya, pengin ini cita-cita juga ya, saya pengin banget bahwa pemain-pemain bisnis halal baik dari sisi bisnis food, beauty, the business of health, dan syariah atau halal business bisa menjadi perusahaan global,” ujar Pandu.
Malaysia Jadi Contoh, Indonesia Harus Maju
Baca Juga
Pandu menyoroti negara tetangga seperti Malaysia yang telah lebih dulu memanfaatkan potensi bisnis halal untuk merambah pasar global. Menurutnya, Malaysia berhasil membangun branding produk halalnya di pasar internasional dengan memanfaatkan tingginya GDP per kapita di negara-negara tujuan ekspor mereka.
“Karena dari sisi GDP per kapita, dan mereka sangat suka yang sekarang adalah negara jiran, negara Malaysia yang actually capitalizing on this,” katanya, seraya menambahkan bahwa Indonesia harus segera bergerak cepat agar tidak tertinggal.
Ia juga menilai Indonesia memiliki keunggulan dari segi kreativitas, terutama pada produk kecantikan, makanan, dan kesehatan halal, yang potensial diterima pasar global. Pandu menekankan pentingnya dukungan konkret untuk perusahaan-perusahaan Indonesia agar mampu menembus pasar negara dengan daya beli tinggi.
Target Negara Daya Beli Tinggi
Salah satu strategi utama yang disampaikan Pandu adalah mendorong perusahaan terdepan Indonesia untuk mengekspor produknya ke negara-negara dengan GDP per kapita tinggi, seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA). Menurutnya, langkah ini penting agar produk halal Indonesia dapat memperkuat branding di segmen kalangan atas internasional.
“What we need to help adalah for the leading Indonesian companies, satu aja cari, that we can promote, bantu promote ke Saudi Arabia, ke Abu Dhabi, ke negara-negara di mana GDP per kapita tinggi untuk spending,” jelas Pandu.
Selain itu, ia menegaskan bahwa membidik pasar premium bukan hanya soal keuntungan ekonomi, tetapi juga untuk menegaskan posisi produk halal Indonesia sebagai pemain global yang kompetitif.
Visi Danantara 10 Tahun ke Depan
Dalam kesempatan yang sama, Pandu mengungkapkan visi jangka panjang Danantara. Ia berharap dalam 10 tahun ke depan, Danantara bisa berkembang menjadi pusat pengembangan sumber daya manusia (SDM) terbaik, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara-negara tempat Danantara beroperasi.
“Jadi kalau dulu kita banyak dikenal dengan namanya sumber daya alam, saya ingin 10 tahun dari depan, kalau kita sukses, Danantara akan dikenal sebagai tempat yang elite, tapi inklusif,” tegas Pandu.
Menurutnya, Danantara harus menjadi tempat berkumpulnya talenta-talenta terbaik, bukan hanya dari dalam negeri, tetapi juga dari negara-negara lain. “Tempat di mana human capital terbaik ada di Danantara, dan di Danantara countries,” tambahnya.
Fokus pada Pengembangan Kapasitas SDM
Lebih jauh, Pandu menekankan bahwa tugas utamanya saat ini adalah mendorong seluruh tim Danantara untuk berani keluar dari zona nyaman dan terus mengembangkan kapasitas diri. Ia juga ingin memastikan bahwa organisasi Danantara berfokus pada pengembangan manajerial dan minim intervensi politik.
“Saya want to minimize your political things, jadi politik diperkecil, but I want to maximize your management talent. Jadi kalau sukses 10 tahun dari sekarang, Danantara-Danantara companies will be known as the best in the world,” pungkasnya.
Strategi Perkuat Branding Produk Halal
Menurut Pandu, salah satu ide besar yang sedang diupayakan Danantara adalah bagaimana membawa produk-produk halal Indonesia ke pasar internasional secara masif. Ia mengatakan branding produk halal asal Indonesia harus diperkuat agar dapat bersaing di pasar global.
“So this is one idea to promote is how can we sell internationally for our product,” jelasnya, menekankan perlunya kolaborasi lintas sektor untuk membuka akses pasar yang lebih luas bagi pelaku usaha halal di Tanah Air.
Pandu juga menyebut peluang bisnis halal di pasar internasional semakin terbuka lebar, seiring meningkatnya kesadaran masyarakat global akan produk-produk halal yang higienis dan terjamin kehalalannya. Tren ini, katanya, harus segera dimanfaatkan pelaku usaha Indonesia.
Optimisme untuk Masa Depan Industri Halal
Optimisme Pandu bukan tanpa alasan. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia yang memiliki keanekaragaman produk halal potensial. Apabila potensi ini dikembangkan dengan serius, Indonesia dapat menjadi pemain utama dalam rantai pasok halal global.
Pandu berharap langkah Danantara untuk mendukung industri halal tidak hanya berdampak pada peningkatan ekspor, tetapi juga membuka lapangan kerja, mengembangkan keterampilan SDM, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat industri halal dunia. “Kami ingin Danantara menjadi tempat yang dikenal dunia karena kontribusinya dalam mencetak SDM unggul, bukan hanya sebagai negara kaya sumber daya alam,” ujarnya.
Dengan strategi yang matang, dukungan pemerintah, dan komitmen pelaku industri, Pandu optimistis Indonesia dapat menciptakan perusahaan-perusahaan halal yang mampu bersaing di tingkat internasional dalam satu dekade mendatang.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Blue Bird Perkuat Transportasi dengan Transformasi Digital di Era Disrupsi
- Jumat, 27 Juni 2025
Berita Lainnya
Konsolidasi Asuransi BUMN Dinilai Tidak Mengancam Persaingan dengan Swasta
- Jumat, 27 Juni 2025
KAI Siap Aktifkan Jalur Kereta ke Pelabuhan Probolinggo Perkuat Logistik
- Jumat, 27 Juni 2025