
JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 9 Jember menyatakan dukungan penuh terhadap rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo untuk mereaktivasi jalur kereta api menuju Pelabuhan Probolinggo. Langkah strategis ini diyakini akan memperkuat sistem logistik dan membuka peluang investasi baru bagi kawasan Probolinggo dan sekitarnya.
Rencana reaktivasi jalur kereta ini terungkap dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di Surabaya, Selasa, 24 Juni 2025, yang dihadiri jajaran Pemkot Probolinggo, PT KAI, serta sejumlah pemangku kepentingan lainnya. Wali Kota Probolinggo, dr Aminuddin, menegaskan bahwa jalur ini akan menjadi infrastruktur vital untuk mendukung aktivitas ekspor-impor yang mulai berjalan di Pelabuhan Probolinggo. “Dengan jalur kereta ini, potensi pengembangan ekonomi daerah akan semakin terbuka lebar,” ujar Aminuddin.
Jalur Strategis Sepanjang 1,6 Kilometer
Baca Juga
Jalur reaktivasi ini diperkirakan memiliki panjang sekitar 1,6 kilometer. Nantinya, jalur ini akan menghubungkan jalur eksisting kereta api dengan Pelabuhan Probolinggo, sehingga distribusi barang, terutama untuk keperluan ekspor dan impor, bisa berjalan lebih efisien. “Jalur ini sebelumnya adalah bagian dari jaringan kereta yang sudah lama tidak beroperasi. Saat ini kami sedang mengkaji kembali potensi penggunaannya secara terintegrasi,” kata Manajer Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro.
Inventarisasi Aset KAI
PT KAI Daop 9 Jember menegaskan kesiapannya melakukan inventarisasi aset sebagai bentuk konkret dukungan terhadap reaktivasi jalur ini. “Kami siap melakukan inventarisasi terhadap aset-aset yang dikelola KAI sebagai bentuk dukungan terhadap upaya reaktivasi jalur kereta api menuju Pelabuhan Probolinggo,” ucap Cahyo melalui pesan singkat.
Cahyo menilai, reaktivasi jalur ke pelabuhan akan memberikan nilai strategis bagi konektivitas logistik di Probolinggo. Apalagi, jalur kereta dikenal lebih ramah lingkungan dan mampu mengangkut barang dalam volume besar dengan biaya lebih efisien. “Reaktivasi jalur ini dapat menjadi katalisator dalam menciptakan sistem logistik yang lebih efisien dan ramah lingkungan di wilayah Probolinggo dan sekitarnya,” tambahnya.
Efisiensi Logistik dan Daya Tarik Investasi
Pemkot Probolinggo menilai reaktivasi jalur kereta ke pelabuhan akan meningkatkan efisiensi logistik, yang berdampak pada biaya transportasi barang lebih rendah bagi pelaku industri maupun UMKM. Ini sekaligus akan membuka peluang besar untuk menarik minat investor ke Probolinggo. “Akan membuka peluang besar bagi investor serta memperkuat konektivitas Kota Probolinggo,” kata Wali Kota Aminuddin.
Ia menekankan, selain membangun jalur kereta, pengembangan stasiun juga penting dilakukan. Keberadaan stasiun barang akan mendukung peningkatan kapasitas distribusi melalui kereta, sehingga menambah nilai strategis infrastruktur transportasi di Probolinggo. “Penataan dan pembangunan Stasiun Probolinggo dapat segera direalisasikan dalam waktu dekat, seiring dengan pembangunan kawasan alun-alun kota yang juga akan dimulai tak lama lagi,” jelas Aminuddin.
Tahapan Perencanaan dan Koordinasi
Menurut Cahyo, PT KAI Daop 9 Jember akan terus melakukan koordinasi intensif dengan Pemerintah Kota Probolinggo dan pihak-pihak terkait. Tahapan kajian teknis dan perencanaan detil akan segera disusun untuk memastikan proyek reaktivasi jalur kereta ke pelabuhan ini berjalan sesuai target. “Kami akan terus berkoordinasi guna mendukung kelancaran tahapan perencanaan dan kajian teknis yang diperlukan,” tegas Cahyo.
Reaktivasi jalur ini juga sejalan dengan visi pemerintah pusat dalam memperkuat peran transportasi kereta api untuk mendukung aktivitas logistik nasional. Sebagai moda transportasi ramah lingkungan, kereta api diharapkan mampu mengurangi ketergantungan terhadap angkutan truk, menekan kepadatan lalu lintas jalan raya, serta menurunkan emisi karbon.
Dampak Ekonomi dan Sosial
Reaktivasi jalur kereta ke Pelabuhan Probolinggo diharapkan tak hanya mendongkrak aktivitas ekspor-impor, tetapi juga meningkatkan lapangan kerja bagi masyarakat setempat, termasuk di sektor konstruksi, transportasi, hingga logistik. Pemkot Probolinggo memperkirakan jalur ini akan menjadi salah satu pendorong utama percepatan pertumbuhan ekonomi daerah.
Sementara itu, pengamat transportasi dari Universitas Brawijaya, Dr. Rino Saktiawan, menilai langkah reaktivasi jalur ini sangat strategis. “Pemerintah daerah dan KAI harus memastikan kesiapan teknis, mulai dari kondisi jalur lama, aspek keselamatan operasional, hingga potensi pasar logistik yang akan dilayani,” ungkapnya.
Konektivitas Regional
Reaktivasi jalur ini juga akan memperkuat konektivitas Probolinggo dengan daerah lain, terutama kawasan industri di Jawa Timur. Dengan terkoneksinya pelabuhan dengan jalur kereta api, maka distribusi barang antardaerah bisa dilakukan lebih cepat, aman, dan dengan biaya logistik yang lebih kompetitif.
Pemkot Probolinggo menegaskan akan mengoptimalkan sinergi dengan KAI dan kementerian terkait agar proyek ini berjalan sesuai perencanaan. “Kami berharap pemerintah pusat mendukung penuh langkah ini karena akan memberikan dampak signifikan bagi pengembangan ekonomi di Probolinggo dan wilayah sekitarnya,” pungkas Wali Kota Aminuddin.
Reaktivasi jalur kereta api menuju Pelabuhan Probolinggo menjadi salah satu proyek strategis yang diharapkan dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi daerah. Dukungan dari PT KAI Daop 9 Jember dan komitmen Pemerintah Kota Probolinggo menjadi modal penting untuk mewujudkan sistem logistik yang lebih efisien, ramah lingkungan, serta mendukung daya saing daerah dalam menghadapi tantangan ekonomi ke depan.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Blue Bird Perkuat Transportasi dengan Transformasi Digital di Era Disrupsi
- Jumat, 27 Juni 2025
Berita Lainnya
Konsolidasi Asuransi BUMN Dinilai Tidak Mengancam Persaingan dengan Swasta
- Jumat, 27 Juni 2025