
JAKARTA – Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah yang jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025, empat masjid besar yang dibangun dan direnovasi oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk menggelar berbagai kegiatan keagamaan untuk masyarakat umum. Kegiatan ini menjadi ajang refleksi spiritual sekaligus memperkuat nilai-nilai keagamaan umat Muslim di Indonesia.
Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, menjelaskan bahwa perusahaan telah berkontribusi signifikan dalam pembangunan dan renovasi masjid-masjid besar yang menjadi ikon kebanggaan umat Islam di berbagai daerah, yaitu Masjid Istiqlal di Jakarta, Masjid Baiturrahman di Aceh, Masjid Sheikh Zayed di Solo, dan Masjid Baiturrahman di Semarang.
“Pembangunan berbagai masjid ini merupakan kontribusi Perseroan dalam menyediakan fasilitas penunjang bagi umat Muslim. Masjid-masjid tersebut tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat keilmuan, kegiatan keagamaan, dan wisata religi,” ujar Ermy.
Baca Juga
Masjid Istiqlal Jadi Pusat Peringatan di Jakarta
Masjid Istiqlal, masjid terbesar di Asia Tenggara yang selesai direnovasi Waskita pada 2021, menjadi pusat peringatan Tahun Baru Islam di ibu kota. Beragam kegiatan keagamaan digelar di masjid yang menampung lebih dari 200 ribu jamaah ini, seperti pembacaan Al-Qur’an, istighosah, qiyamul lail, hingga talkshow bertema “Peaceful Muharram Bersama Gen Z”.
Peringatan di Masjid Istiqlal juga dihadiri tokoh nasional seperti Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti. Kehadiran mereka menegaskan pentingnya peringatan Tahun Baru Islam sebagai momentum untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan meningkatkan semangat kebangsaan.
Renovasi Masjid Istiqlal oleh Waskita dilengkapi teknologi modern seperti konsep green building, sistem pengolahan air hujan untuk irigasi dan toilet, hingga pencahayaan LED yang menyorot megah kubah masjid di malam hari.
Kegiatan Keagamaan di Masjid Baiturrahman Aceh
Di ujung barat Indonesia, Masjid Baiturrahman Aceh yang memiliki nilai sejarah sejak dibangun pada 1612 juga menjadi pusat peringatan 1 Muharram. Masjid ini direnovasi Waskita pada 2015 dengan arsitektur menyerupai Masjid Nabawi, ditandai kehadiran 12 payung raksasa dan pepohonan kurma di halamannya.
Masjid Baiturrahman akan mengadakan kajian keislaman bertema “Hijrah Merajut Persatuan Dalam Membangun Aceh yang Bermartabat dan Islami”. Tema ini diangkat untuk memperkuat nilai persatuan masyarakat Aceh pasca bencana dan konflik masa lalu.
Masjid Sheikh Zayed Solo dan Baiturrahman Semarang, Magnet Wisata Religi Jawa Tengah
Di Jawa Tengah, dua masjid besar hasil pembangunan Waskita menjadi pusat kegiatan Tahun Baru Islam, yakni Masjid Sheikh Zayed Solo dan Masjid Baiturrahman Semarang. Kedua masjid ini rutin menggelar pengajian dan ceramah agama pada malam pergantian tahun Hijriah.
Masjid Sheikh Zayed Solo, yang selesai dibangun Waskita dalam waktu hanya 11 bulan, mampu menampung hingga 10 ribu jamaah. Bangunan ini mereplikasi Masjid Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, tetapi tetap memadukan sentuhan lokal seperti motif batik kawung pada pilar dan lantainya. Selain itu, masjid ini dilengkapi sistem Building Automation System (BAS) untuk mengatur sirkulasi udara, pencahayaan, hingga mekanikal dan elektrikal.
Sementara Masjid Baiturrahman Semarang, yang terletak di kawasan strategis Simpang Lima, tak hanya menjadi pusat ibadah tetapi juga destinasi wisata religi. Dikenal sebagai bangunan cagar budaya, masjid ini kerap menjadi lokasi kegiatan sosial keagamaan dan pengajian akbar. Letaknya yang berada di pusat kota menjadikannya simbol persatuan masyarakat Semarang lintas generasi.
Kontribusi Waskita Karya dan Harapan Ke Depan
Menurut Ermy Puspa Yunita, pembangunan dan renovasi keempat masjid ini merupakan bagian dari dedikasi Waskita Karya dalam mendukung pengembangan infrastruktur sosial keagamaan di Indonesia.
“Keempat masjid ini telah menjadi simbol penting peradaban Islam di daerah masing-masing, sekaligus pusat peradaban, pendidikan, dan wisata religi. Kami berharap peringatan Tahun Baru Islam kali ini dapat menjadi momen bagi masyarakat untuk lebih khusyuk beribadah, memperkuat nilai-nilai keagamaan, serta mempererat ukhuwah Islamiyah,” tutur Ermy.
Ia menambahkan, pembangunan masjid dengan desain arsitektur modern, ramah lingkungan, dan teknologi canggih juga diharapkan dapat menjadi inspirasi pengembangan rumah ibadah lain di Indonesia. Hal ini sejalan dengan komitmen Waskita Karya sebagai perusahaan konstruksi pelat merah yang terus mendukung pembangunan infrastruktur nasional, termasuk fasilitas keagamaan.
Momentum Muharram untuk Memperkuat Persatuan
Momentum 1 Muharram 1447 Hijriah ini juga diharapkan menjadi ajang introspeksi dan hijrah bagi seluruh umat Muslim di Indonesia. Melalui kegiatan keagamaan yang diselenggarakan di masjid-masjid besar tersebut, nilai kebersamaan, kepedulian sosial, dan kesadaran untuk terus memperbaiki diri diharapkan semakin tumbuh di tengah masyarakat.
Dengan berbagai kegiatan ini, peringatan Tahun Baru Islam tidak hanya diisi dengan seremonial semata, tetapi juga menjadi wahana penguatan akhlak, ilmu, serta peningkatan keimanan dan ketakwaan umat.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Blue Bird Perkuat Transportasi dengan Transformasi Digital di Era Disrupsi
- Jumat, 27 Juni 2025
Berita Lainnya
Konsolidasi Asuransi BUMN Dinilai Tidak Mengancam Persaingan dengan Swasta
- Jumat, 27 Juni 2025
KAI Siap Aktifkan Jalur Kereta ke Pelabuhan Probolinggo Perkuat Logistik
- Jumat, 27 Juni 2025