Prabowo Subianto Instruksikan Pengembangan Teknologi Pertanian Indonesia dengan Belajar dari Yordania

Selasa, 15 April 2025 | 09:55:09 WIB
Prabowo Subianto Instruksikan Pengembangan Teknologi Pertanian Indonesia dengan Belajar dari Yordania

JAKARTA - Indonesia semakin serius untuk meningkatkan sektor pertanian melalui pengembangan teknologi yang lebih maju. Dalam kunjungan resminya ke Yordania, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menginstruksikan kepada jajarannya untuk mempelajari dan mengimplementasikan teknologi pertanian yang lebih maju yang dimiliki oleh Yordania. Hal ini tercermin dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Indonesia dan Yordania yang fokus pada kerja sama di sektor pertanian, dengan tujuan untuk mempercepat transformasi sektor pertanian Indonesia menjadi lebih efisien dan modern.

Memperkuat Kerja Sama di Sektor Pertanian dan Teknologi

Presiden Prabowo menegaskan bahwa Yordania memiliki kemajuan luar biasa dalam bidang teknologi pertanian yang dapat diadaptasi untuk kebutuhan Indonesia. Dalam pertemuan dengan Menteri Pertanian Yordania, Khaled Al Hanefat, yang berlangsung di Istana Al Husseiniya, Amman, Yordania pada Senin sore, 14 April 2025, Presiden Prabowo mengungkapkan keinginannya untuk Indonesia mempelajari dan mengimplementasikan teknologi tersebut guna meningkatkan produktivitas pertanian dalam negeri.

“Saya membawa Menteri Pertanian saya dalam kunjungan ini, dan saya berharap akan ada tindak lanjut nyata dari semua isu yang kami bahas. Yordania memiliki teknologi maju di bidang pertanian, dan kami ingin belajar tentang hal tersebut,” ujar Presiden Prabowo dalam konferensi pers setelah pertemuan tersebut.

MoU yang ditandatangani oleh Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, dan Menteri Pertanian Yordania, Khaled Al Hanefat, ini mencakup beberapa aspek penting, termasuk pertukaran wawasan dan transfer teknologi pertanian, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi sektor pertanian Indonesia. Teknologi yang akan dipelajari meliputi pengelolaan irigasi, peningkatan hasil pertanian, serta teknik pengolahan tanah dan pertanian yang lebih efisien.

Yordania Sebagai Pemasok Pupuk Terbesar Dunia

Dalam kesempatan terpisah, Presiden Prabowo juga menjelaskan bahwa Yordania memiliki peran penting dalam pasokan bahan baku pupuk dunia, salah satunya adalah potassium phosphate, yang terkenal sebagai bahan pupuk termurah di dunia. Bagi Indonesia, hal ini menjadi krusial mengingat program swasembada pangan yang menjadi prioritas utama pemerintahan Presiden Joko Widodo.

“Kita di sini, kita beli banyak fosfat, potash, untuk pupuk kita, salah satu termurah di dunia,” kata Presiden Prabowo. Menurutnya, keberadaan pupuk dengan harga yang lebih murah sangat penting untuk mendukung sektor pertanian Indonesia agar lebih kompetitif di tingkat global.

Pupuk merupakan salah satu komponen vital dalam meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia. Dalam konteks ini, kerjasama dengan Yordania diharapkan dapat memperkuat pasokan bahan baku pupuk dengan harga yang lebih kompetitif, sehingga dapat menurunkan biaya produksi pertanian dan meningkatkan daya saing hasil pertanian Indonesia di pasar internasional.

MoU Sektor Lain: Pendidikan, Agama, dan Pertahanan

Tak hanya sektor pertanian, kunjungan ini juga membuahkan kerja sama dalam bidang-bidang lain, termasuk pendidikan, agama, dan pertahanan. Pada kesempatan yang sama, Indonesia dan Yordania juga menandatangani MoU di bidang pendidikan tinggi dan riset ilmiah, yang ditandatangani oleh Menteri Agama Indonesia, Prof. Nasaruddin Umar, dan Menteri Pendidikan Tinggi dan Riset Ilmiah Yordania, Azmi Mahafza. Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat riset ilmiah dan pendidikan tinggi, serta memperdalam hubungan kedua negara di bidang tersebut.

Selain itu, kedua negara juga menandatangani MoU dalam bidang keagamaan. Menteri Agama Indonesia, Prof. Nasaruddin Umar, bertemu dengan Menteri Urusan Agama Islam, Wakaf, dan Kawasan Suci Yordania, Mohammad Khalayleh, untuk membahas peluang kerja sama di sektor ini. Hal ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk mempererat hubungan mereka dalam hal toleransi dan pemahaman antaragama.

Dalam pertemuan yang sama, Indonesia dan Yordania juga menandatangani perjanjian kerja sama di bidang pertahanan, yang ditandatangani oleh Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin, dan Wakil Perdana Menteri Yordania, Ayman Safadi. Ini adalah langkah penting dalam memperkuat kerja sama keamanan antara kedua negara.

Pertemuan dengan Raja Abdullah II

Setelah penandatanganan MoU, Presiden Prabowo melanjutkan agenda kunjungannya dengan pertemuan empat mata dengan Raja Abdullah II dari Yordania. Dalam pertemuan bilateral tersebut, kedua pemimpin negara membahas sejumlah isu strategis, termasuk peningkatan kerja sama di sektor pertanian, perdagangan, dan pertahanan.

Selain itu, delegasi Indonesia yang turut serta dalam pertemuan ini mencakup beberapa pejabat tinggi, termasuk Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, serta beberapa pejabat lainnya. Pertemuan ini semakin mempererat hubungan diplomatik antara Indonesia dan Yordania serta membuka peluang baru untuk kolaborasi di berbagai sektor.

Kunjungan yang Menandai Selesainya Lawatan Presiden Prabowo ke Timur Tengah

Kunjungan Presiden Prabowo ke Yordania merupakan agenda terakhir dalam lawatannya ke lima negara di Timur Tengah. Lawatan ini dimulai pada Rabu, 9 April 2025, dan mencakup kunjungan ke Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania. Dalam setiap pertemuan, Presiden Prabowo terus menekankan pentingnya penguatan kerja sama antara Indonesia dan negara-negara Timur Tengah, khususnya dalam sektor ekonomi, pertanian, dan pertahanan.

Selepas menyelesaikan lawatannya di Yordania, Presiden Prabowo langsung bertolak kembali ke Jakarta pada Senin sore, 14 April 2025, dari Pangkalan Udara Marka, Amman. Lawatan ini menjadi bagian dari upaya Indonesia untuk memperluas jaringan kerja sama internasional dan meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui teknologi dan kemajuan di sektor-sektor strategis.

Melalui kerja sama dengan Yordania, Indonesia diharapkan dapat memperoleh manfaat besar dalam meningkatkan sektor pertanian, khususnya dalam hal transfer teknologi dan pasokan bahan baku pupuk yang murah. Dengan memperkuat kolaborasi ini, Indonesia bisa lebih cepat mengembangkan sektor pertanian yang lebih efisien dan produktif, serta mewujudkan swasembada pangan yang menjadi cita-cita nasional. Seiring dengan perkembangan ini, Indonesia juga membuka peluang besar bagi kerja sama dalam berbagai sektor lainnya, yang tentunya akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

Terkini