Tangsel Siapkan 33 Trayek Transportasi Baru

Kamis, 26 Juni 2025 | 08:31:23 WIB
Tangsel Siapkan 33 Trayek Transportasi Baru

JAKARTA - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) tengah mempersiapkan transformasi besar-besaran terhadap sistem transportasi publik di wilayahnya. Melalui program pengembangan Rencana Umum Jaringan Trayek (RUJT), Pemkot akan menambah 20 jalur baru sehingga total trayek dalam kota menjadi 33 rute mulai tahun 2025.

Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk menyediakan layanan transportasi publik yang lebih modern, nyaman, dan terintegrasi, serta menjawab kebutuhan masyarakat terhadap moda transportasi yang efisien di tengah pertumbuhan urbanisasi.

“Seluruh kendaraan wajib diperbaharui sesuai dengan standar layanan,” tegas Pilar.

33 Trayek Baru Gantikan Sistem Lama

Saat ini, Kota Tangsel hanya memiliki 13 trayek angkutan kota (angkot) yang masih beroperasi. Berdasarkan RUJT 2025 yang telah disahkan oleh Kementerian Perhubungan RI, jumlah tersebut akan ditingkatkan menjadi 33 trayek. Penambahan 20 jalur baru ini ditujukan untuk memperluas jangkauan layanan publik, menghubungkan pemukiman, pusat pemerintahan, fasilitas perdagangan, terminal, stasiun, hingga fasilitas umum lainnya secara menyeluruh.

Modernisasi angkutan juga menjadi perhatian utama, dengan penggantian armada lama serta penerapan moda feeder dan BRT (Bus Rapid Transit). Fasilitas pendukung seperti halte, bus stop, dan ruang henti kendaraan juga akan dibangun untuk meningkatkan kenyamanan dan aksesibilitas penumpang.

“Kami juga siapkan feeder system dan BRT agar bisa menjangkau wilayah pemukiman ke simpul-simpul kota dan pusat aktivitas masyarakat,” jelas Pilar.

Antisipasi ke Hadiran MRT dan Lonjakan Mobilitas

Transformasi transportasi ini sekaligus menjadi langkah antisipatif terhadap rencana kehadiran jalur Mass Rapid Transit (MRT) di wilayah Tangerang Selatan. Mobilitas warga diperkirakan akan meningkat signifikan, sehingga sistem angkutan perkotaan yang modern dan terintegrasi menjadi keharusan.

Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menegaskan bahwa sistem baru ini harus mampu memberikan pelayanan publik yang optimal. Menurutnya, transportasi publik tidak hanya soal pergerakan orang, melainkan juga menyangkut kenyamanan, keselamatan, dan keterjangkauan harga.

“Transportasi publik harus menjadi layanan yang nyaman, aman, sehat, mudah diakses, dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat,” ujar Benyamin dalam rapat bersama Dinas Perhubungan.

Belajar dari Jakarta: Sistem Terintegrasi Jadi Target

Pemerintah Kota Tangsel juga mengambil pelajaran dari keberhasilan sistem TransJakarta dan Jak Lingko yang sukses mengintegrasikan berbagai moda angkutan umum di DKI Jakarta.

“Kami belajar banyak dari kesuksesan TransJakarta dan Jak Lingko yang telah melayani jutaan penumpang. Kami ingin menghadirkan sistem yang setara secara kualitas, namun disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan warga Tangsel,” kata Pilar.

Transformasi ini akan dilakukan secara bertahap, dimulai pada 2025 dan terus berkembang hingga mencakup seluruh wilayah kota. Pemkot juga akan melibatkan perusahaan transportasi berpengalaman untuk menjamin kualitas layanan dan mempercepat proses peremajaan armada.

Arah Kebijakan: Pelayanan Transportasi yang Berbasis Kepuasan Warga

Dengan penguatan sistem transportasi publik, Pemkot Tangsel ingin membangun jaringan angkutan yang tidak hanya efisien secara operasional, tetapi juga mampu memberikan kepuasan kepada pengguna. Sistem ini akan mengedepankan prinsip keadilan akses dan pelayanan berbasis kebutuhan masyarakat lokal.

“Semoga dalam periode ini, transportasi publik Tangsel bisa terintegrasi dengan baik dengan pelayanan yang optimal, berdasarkan prinsip pelayanan publik yang berkualitas,” harap Pilar.

Selain itu, keberadaan sistem transportasi publik yang baik juga diyakini akan menekan tingkat kemacetan, menurunkan emisi karbon, serta membuka akses mobilitas bagi kelompok rentan seperti lansia, pelajar, dan penyandang disabilitas.

Dukung Konektivitas Wilayah Jabodetabek

Program ini juga berkontribusi pada konektivitas kawasan aglomerasi Jabodetabek, mengingat Tangsel merupakan bagian integral dari metropolitan Jakarta. Dengan sistem trayek yang diperluas dan terintegrasi, diharapkan warga bisa melakukan perjalanan antarkota dengan lebih mudah dan hemat waktu.

Kehadiran MRT dan sistem BRT yang mendukung trayek baru nantinya akan meningkatkan efisiensi perjalanan warga dari dan menuju pusat-pusat kegiatan di Jakarta dan sekitarnya.

Transformasi Digital di Transportasi Publik

Sebagai bagian dari pembaruan layanan, Pemkot juga tengah menjajaki penggunaan teknologi digital seperti sistem pembayaran non-tunai, aplikasi pelacak posisi armada secara real time, serta pemanfaatan data penumpang untuk perbaikan layanan.

Penerapan smart transportation ini sejalan dengan upaya menjadikan Tangsel sebagai kota pintar (smart city) yang mengedepankan tata kelola berbasis teknologi dan partisipasi warga.

Terkini