JAKARTA - Permasalahan dalam keberagaman ekonomi di Indonesia muncul akibat perbedaan dalam aspek sosial, budaya, dan ekonomi yang mencerminkan keragaman penduduk.
Keberagaman yang ada tentu menimbulkan tantangan tersendiri, seperti konflik antar suku. Tanpa disadari, permasalahan ekonomi sering kali menjadi salah satu pemicu dari konflik-konflik tersebut.
Lantas, apa saja permasalahan yang timbul akibat keberagaman ekonomi di Indonesia? Mari kita lihat penjelasan berikut agar kita bisa memahami lebih dalam mengenai hal ini.
Hal itu karena permasalahan dalam keberagaman ekonomi memang menjadi isu yang perlu mendapat perhatian serius.
Permasalahan dalam Keberagaman Ekonomi Indonesia
Permasalahan dalam keberagaman ekonomi di masyarakat Indonesia muncul akibat perbedaan dalam pekerjaan, profesi, jabatan, posisi, dan latar belakang pendidikan yang memengaruhi penghasilan.
Setiap individu memiliki pekerjaan dan penghasilan yang berbeda, sehingga kondisi finansial setiap orang tidaklah sama. Keberagaman ini menyebabkan berbagai masalah, termasuk kesenjangan sosial.
Menurut Indrastuti (2009), keragaman ekonomi mencakup berbagai jenis kegiatan ekonomi atau mata pencaharian, sementara Haris Iskandar (2017) menyatakan bahwa kegiatan ekonomi adalah semua aktivitas yang dilakukan individu untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Terbatasnya Lapangan Pekerjaan Bagi Masyarakat
Terbatasnya lapangan pekerjaan ini semakin dirasakan, terutama di tengah pandemi Covid-19. Banyak perusahaan yang gulung tikar, yang secara langsung memaksa karyawan untuk mencari pekerjaan baru.
Namun, mencari pekerjaan di kondisi seperti ini bukanlah perkara mudah. Sebab, kondisi ekonomi yang sulit membuat pasar kerja sangat terbatas.
Selain itu, perkembangan zaman menyebabkan jenis pekerjaan semakin beragam dan memerlukan keterampilan tertentu.
Tidak semua orang memiliki keterampilan yang dibutuhkan. Hal ini berimbas pada keberagaman ekonomi di masyarakat, yang dapat memicu terjadinya konflik sosial di antara masyarakat.
Kesenjangan Sosial
Kesenjangan sosial menjadi masalah nyata yang muncul akibat keberagaman ekonomi. Terdapat pembagian kelas sosial dalam hal ekonomi, seperti kelas atas, kelas menengah, dan kelas bawah.
Contoh yang paling mudah dilihat adalah perbedaan antara mereka yang berada di kelas ekonomi atas, yang dengan mudah dapat memenuhi semua kebutuhan, baik primer, sekunder, maupun tersier.
Sementara itu, mereka yang berada di kelas ekonomi bawah sering kali kesulitan memenuhi kebutuhan primer mereka, bahkan hanya untuk makan sehari-hari.
Perbedaan yang sangat mencolok ini menunjukkan betapa besar kesenjangan yang terjadi akibat perbedaan keadaan ekonomi di masyarakat.
Terjadinya Persaingan Tidak Sehat
Masalah lain yang muncul adalah persaingan tidak sehat antara anggota masyarakat, baik dalam dunia industri, UMKM, maupun dalam pencarian pekerjaan.
Dalam konteks UMKM, misalnya, ada dua orang yang sama-sama membuka usaha bakso aci. Namun, keduanya memiliki kondisi ekonomi yang berbeda.
Salah satu bisa membeli bahan baku dengan kualitas standar dan membayar agen untuk mencetak merek dagang, sementara yang lainnya hanya mampu membeli bahan baku berkualitas lebih baik, tetapi harus menjualnya melalui warung.
Perbedaan modal yang dimiliki memengaruhi hasil akhir yang didapatkan. Konsumen cenderung lebih memilih produk yang memiliki merek dagang, meskipun kualitasnya belum tentu lebih baik, dibandingkan produk tanpa merek dengan kualitas lebih baik.
Kecemburuan Sosial
Keberagaman ekonomi tidak hanya menyebabkan kesenjangan sosial, tetapi juga munculnya kecemburuan sosial. Biasanya, kecemburuan ini ditujukan kepada masyarakat kelas atas yang memiliki banyak harta kekayaan.
Rasa cemburu ini bisa berkembang menjadi perasaan tidak adil terhadap mereka yang memiliki lebih.
Bahkan, kecemburuan sosial semacam ini dapat berujung pada tindakan kriminalitas, seperti pencurian, perampokan, hingga pembunuhan, yang bertujuan untuk mendapatkan kekayaan orang lain.
Kemiskinan
Kemiskinan adalah kondisi di mana sebagian masyarakat tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan primer maupun sekunder.
Di Indonesia, kemiskinan merupakan permasalahan yang masih terus dihadapi oleh pemerintah. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini, mulai dari Program Bantuan Desa hingga Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).
Namun, meskipun sudah banyak program bantuan, kemiskinan di Indonesia belum menunjukkan penurunan yang signifikan.
Kemiskinan ini juga berdampak pada berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan, akses terhadap layanan kesehatan, dan pemerataan pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA).
Munculnya Pengangguran
Pengangguran adalah masalah yang hampir selalu berhubungan dengan terbatasnya lapangan pekerjaan. Ketika jumlah lapangan pekerjaan tidak cukup untuk menampung jumlah angkatan kerja yang ada, maka pengangguran pun meningkat.
Masalah pengangguran tidak hanya dialami Indonesia, tetapi juga di banyak negara lainnya. Pengangguran muncul karena adanya ketidakseimbangan antara jumlah angkatan kerja dan jumlah pekerjaan yang tersedia.
Akibatnya, banyak orang yang tidak mendapatkan kesempatan bekerja, yang menyebabkan meningkatnya tingkat pengangguran.
Inflasi
Inflasi adalah fenomena naiknya harga barang dan jasa secara terus-menerus. Kenaikan harga ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah tingkat konsumsi masyarakat yang semakin tinggi.
Beberapa penyebab inflasi antara lain adalah inflasi yang terjadi karena tingginya permintaan (tarikan permintaan) atau karena biaya produksi yang meningkat (desakan biaya).
Uniknya, inflasi dan pengangguran saling berkaitan. Berdasarkan Kurva Philips, inflasi yang tinggi biasanya berhubungan dengan pengangguran yang lebih rendah.
Hal ini dipengaruhi oleh mekanisme pasar, yaitu jumlah permintaan barang atau jasa yang tinggi akan mendorong kebutuhan tenaga kerja yang lebih banyak untuk memenuhi permintaan tersebut.
Cara Mengatasi Masalah Keberagaman Ekonomi di Indonesia
Sebagai negara yang bertanggung jawab atas kesejahteraan penduduknya, pemerintah harus memikirkan solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan yang muncul akibat keberagaman ekonomi.
Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengatasi dampak dari ketimpangan ekonomi yang terjadi di masyarakat:
Cara Mengatasi Ketidakstabilan Ekonomi
Ketidakstabilan ekonomi berhubungan dengan berbagai permasalahan seperti terbatasnya lapangan pekerjaan, kesenjangan sosial, persaingan tidak sehat dalam usaha, dan kecemburuan sosial.
Ketidakstabilan semacam ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain. Namun, yang membedakan adalah bagaimana negara tersebut menghadapinya.
- Pemberdayaan Ekonomi
Pemberdayaan ekonomi bertujuan untuk menstabilkan kondisi ekonomi, terutama dalam skala kecil.
Contohnya adalah pengembangan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang berfokus pada kegiatan simpan pinjam dan pengembangan Usaha Kecil Mikro (UKM).
Langkah ini dapat memperkuat ekonomi lokal dan membantu masyarakat untuk lebih mandiri secara finansial.
- Pembukaan Lapangan Kerja Besar-Besaran
Membuka lapangan kerja adalah cara efektif untuk menurunkan tingkat pengangguran. Dengan menyediakan lebih banyak peluang kerja, masyarakat dapat bekerja dan berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Pembukaan lapangan kerja juga berpengaruh pada peningkatan pendapatan per kapita suatu negara. Semakin banyak angkatan kerja yang terserap, semakin tinggi pendapatan per kapita yang dihasilkan dalam setiap tahunnya.
- Kebijakan Penetapan UMR (Upah Minimum Regional)
Pemerintah harus menetapkan UMR yang bijak dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat di masing-masing wilayah.
Biaya hidup yang berbeda di setiap daerah harus menjadi pertimbangan dalam menentukan UMR, sehingga standar upah di suatu wilayah dapat mencerminkan kondisi ekonomi dan kebutuhan masyarakat di wilayah tersebut.
- Membuka Pelatihan On The Job Training
Upaya ini sejalan dengan pembukaan lapangan pekerjaan, namun fokusnya adalah untuk memberikan keterampilan kepada masyarakat yang belum terampil.
Program pelatihan ini, yang sebaiknya bersifat terjangkau atau bahkan gratis, akan sangat membantu mereka yang memiliki keterbatasan finansial.
Setelah mengikuti pelatihan, peserta akan mendapatkan sertifikat yang membuktikan kemampuan mereka, yang bisa meningkatkan peluang mereka dalam mendapatkan pekerjaan.
- Fokus Pada Pembangunan Infrastruktur
Pembangunan infrastruktur, baik di sektor industri maupun pangan, harus menjadi prioritas pemerintah. Pembangunan ini tidak hanya akan menciptakan lapangan kerja, tetapi juga meningkatkan perdagangan internasional.
Selain itu, dengan pembangunan yang lebih maju, negara dapat berperan sebagai pengekspor, tidak hanya pengimpor, yang pada akhirnya akan mendongkrak perekonomian secara keseluruhan.
Cara Mengatasi Pengangguran
Pengangguran menjadi salah satu permasalahan utama dalam keberagaman ekonomi yang terjadi di Indonesia.
Meskipun pemerintah telah lama berupaya mengurangi angka pengangguran, namun tantangan terkait keterbatasan lapangan kerja seringkali menghambat upaya tersebut. Berikut adalah beberapa cara untuk mengurangi pengangguran:
- Memperluas Kesempatan Kerja
Membuka lapangan pekerjaan baru di berbagai sektor seperti pertanian, perdagangan, industri, dan jasa dapat memberikan kesempatan bagi pengangguran untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
- Meningkatkan Kualitas Pendidikan
Pendidikan yang berkualitas penting untuk mempersiapkan para lulusan baru agar siap masuk ke dunia kerja dengan keterampilan yang dibutuhkan. Hal ini akan meningkatkan daya saing mereka di pasar tenaga kerja.
- Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja
Selain pendidikan formal, memberikan pelatihan keterampilan melalui pendidikan non-formal juga penting agar masyarakat dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilannya sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
- Memberikan Kesempatan Kerja di Luar Negeri
Pemerintah telah membuka peluang bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan Tenaga Kerja Wanita (TKW) untuk bekerja di luar negeri. Ini dapat mengurangi jumlah pengangguran domestik dan meningkatkan penghasilan masyarakat.
- Mendorong Usaha Rumah Tangga
Pengembangan usaha kecil atau industri rumah tangga dapat menciptakan peluang pekerjaan yang lebih luas, terutama di kalangan masyarakat dengan keterampilan tertentu.
- Sosialisasi Program Keluarga Berencana (KB)
Mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui program Keluarga Berencana dapat membantu menurunkan angka pengangguran, karena populasi yang lebih terkendali berarti lebih banyak peluang bagi tenaga kerja yang ada.
Upaya Mengatasi Inflasi
Inflasi merupakan masalah ekonomi yang tidak bisa dihilangkan sepenuhnya, namun pemerintah dapat berusaha untuk menekan inflasi ke tingkat yang lebih rendah. Berikut adalah beberapa upaya yang dilakukan untuk mengatasi inflasi:
- Pengendalian Jumlah Uang yang Beredar
Bank Sentral menggunakan suku bunga sebagai instrumen untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar dan mempengaruhi harga barang dan jasa di pasar.
- Memperkuat Politik Diskonto
Politik diskonto dilakukan oleh Bank Sentral dengan cara mengatur peredaran uang melalui kebijakan suku bunga, yaitu dengan menaikkan atau menurunkan tingkat bunga untuk mengatur inflasi.
- Kebijakan Pasar Terbuka (Open Market Policy)
Kebijakan ini dilakukan dengan cara membeli atau menjual surat-surat berharga untuk mengendalikan likuiditas di pasar uang, yang pada gilirannya akan mempengaruhi inflasi.
- Menentukan Cash Ratio
Cash ratio adalah perbandingan antara uang tunai yang dimiliki oleh bank umum dengan jumlah uang giral yang dikeluarkan oleh bank tersebut. Pengaturan cash ratio ini bertujuan untuk menjaga stabilitas peredaran uang dan mengurangi inflasi.
Sebagai penutup, permasalahan dalam keberagaman ekonomi memerlukan perhatian serius agar tercipta kestabilan sosial dan pemerataan kesejahteraan di masyarakat untuk mencapai kemajuan yang merata.