Sinergi PLN Indonesia Power (PLN IP) dan PGE Jadikan Panas Bumi Tulang Punggung Transisi Energi Indonesia
- Sabtu, 08 Juni 2024
Jakarta - PLN Indonesia Power (PLN IP) dan Pertamina Geothermal Energy (PGE) resmi menjalin kerja sama strategis melalui penandatanganan Joint Development Agreement (JDA) untuk mengoptimalkan potensi energi panas bumi di Indonesia. Langkah ini menjadi tonggak penting dalam mempercepat transisi energi nasional menuju sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Fokus utama dari kerja sama ini adalah pengembangan proyek co-generation di PLTP Ulubelu dan PLTP Lahendong, dengan target peningkatan kapasitas produksi listrik sebesar 45 MW. Proyek ini memanfaatkan teknologi inovatif untuk mengoptimalkan penggunaan energi panas bumi yang melimpah di Indonesia.
Direktur Utama PLN IP, Edwin Nugraha Putra, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung target pemerintah terkait Enhanced National Determined Contribution (NDC) dan Net Zero Emission (NZE). "Kolaborasi ini merupakan langkah nyata dalam mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan beralih ke sumber energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan," ujarnya.
Baca Juga
Pengembangan proyek co-generation ini akan memanfaatkan energi yang terkandung dalam brine untuk meningkatkan kapasitas produksi listrik. Teknologi ini menjadi bukti nyata inovasi dalam pemanfaatan energi panas bumi yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Kerja sama PLN IP dan PGE diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan lain untuk bersinergi dalam mempercepat transisi energi di Indonesia. Dengan potensi panas bumi yang melimpah, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemimpin dalam pemanfaatan energi terbarukan dan mencapai target-target lingkungan yang ambisius.

Redaksi
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
BNI Tawarkan KUR 2025 Hingga Rp500 Juta, Cicilan Mulai Rp10 Jutaan per Bulan
- Selasa, 24 Juni 2025
Berita Lainnya
Sepanjang 2024, PLN Dorong Pertumbuhan Konsumsi Listrik hingga 17,78 TWh
- Senin, 23 Juni 2025