Jalan Tol Probowangi Paket 2 Siap Beroperasi saat Arus Mudik Lebaran 2025, Optimisme Mengemuka dari Jasa Marga

Jalan Tol Probowangi Paket 2 Siap Beroperasi saat Arus Mudik Lebaran 2025, Optimisme Mengemuka dari Jasa Marga

JAKARTA - Momen mudik Lebaran tahun 2025 diperkirakan akan semakin lancar dengan dibukanya salah satu ruas Jalan Tol Probolinggo - Banyuwangi (Probowangi) yang menghubungkan Kraksaan dan Paiton. Ruas tol ini diharapkan siap beroperasi, menindaklanjuti progres pembangunan yang kini mencapai tahap akhir.

Jasa Marga melalui anak perusahaan PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (JPB) mengonfirmasi bahwa pembangunan tol ini hampir rampung, dengan progres pekerjaan mencapai 80 persen. Sebagaimana disampaikan Direktur Utama PT JPB, Adi Prasetyanto, pihaknya menargetkan penyelesaian tol ini pada 22 April 2025, tepat sebelum musim arus mudik dimulai.

Beroperasi Secara Fungsional

"Kami optimis pembangunan Tol Probowangi Paket II selesai sesuai target pada April 2025. Jika tercapai, rencananya akan dibuka fungsional seperti Probowangi Paket I (Gending-Kraksaan, red)," ujar Adi Prasetyanto saat diwawancarai.

Seperti yang terjadi pada pembukaan fungsional Tol Probowangi Paket I, tujuan utama pembukaan ini adalah untuk mempermudah akses dan mengurai kemacetan yang biasa terjadi di Jalan Pantura Kabupaten Probolinggo selama musim mudik. Dengan operasional sementara ini, harapannya adalah mengurangi beban lalu lintas yang kerap mengganggu perjalanan ribuan pemudik setiap tahunnya.

Progres Pembangunan Mencapai 80 Persen

Dikutip dari Radar Bromo, progres pembangunan saat ini berada pada angka 80 persen. Angka ini mengindikasikan bahwa mayoritas infrastruktur utama telah selesai dikerjakan, dengan beberapa sentuhan akhir yang tengah dalam proses penyelesaian. Percepatan pembangunan ini merupakan langkah strategis Jasa Marga dan PT JPB dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi yang lebih efisien dan aman.

Mengurangi Beban Lalu Lintas di Pantura

Tol Probowangi Paket 2 yang menghubungkan Kraksaan dan Paiton ini bertujuan strategis mengalihkan sebagian besar kendaraan yang biasanya memadati jalur Pantura Probolinggo. Jalur Pantura dikenal sebagai salah satu jalur tersibuk khususnya selama musim arus mudik dan balik Lebaran. Dengan hadirnya tol ini, diharapkan akan ada distribusi arus lalu lintas yang lebih baik, sehingga meminimalkan potensi kemacetan.

Dukungan dari Pemerintah dan Masyarakat

Pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Probolinggo menyambut baik perkembangan ini, mengingat manfaat signifikan yang akan dirasakan dari beroperasinya jalan tol ini. Peningkatan konektivitas, efisiensi waktu perjalanan, dan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal menjadi beberapa poin penting dukungan tersebut.

Namun, perlu diingat, operasional tol ini bersifat sementara, sama seperti tol Probowangi paket 1. Pembukaan ini diharapkan bisa memberikan gambaran lapangan yang lebih nyata sebelum nantinya jalan tol ini dibuka secara penuh dan permanen. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk kerjasama dan dukungan masyarakat setempat, sangat dibutuhkan agar operasional ini dapat berjalan lancar.

Persiapan Menyambut Lebaran 2025

Menjelang Lebaran 2025, semua pihak terus bekerja keras memastikan segala sesuatunya siap, mulai dari fasilitas pendukung, standarisasi keamanan, hingga koordinasi dengan instansi terkait lainnya. Jika target ini tercapai, maka diharapkan akan signifikan mengubah dinamika perjalanan darat di wilayah Jawa Timur dan sekitarnya.

Dengan segala persiapan dan perencanaan matang dari Jasa Marga melalui PT JPB, para pengguna jalan tol dapat berharap untuk menikmati perjalanan yang lebih lancar, aman, dan nyaman saat momen mudik tahun 2025. Optimisme ini terus mengemuka, didasarkan pada dedikasi dan komitmen seluruh jajarannya untuk menghadirkan infrastruktur transportasi yang lebih baik bagi masyarakat.

Lebih dari sekadar sarana transportasi, tol Probowangi Paket 2 juga diharapkan dapat menjadi penerang baru bagi perkembangan wilayah yang dilaluinya, membuka berbagai peluang ekonomi dan sosial bagi penduduk setempat. Dengan optimisme dan kerja keras, harapan untuk perjalanan mudik yang lebih nyaman semakin dekat menjadi kenyataan.