Bulog Waikabubak Siap Serap Hasil Panen Petani, Dukung Ketahanan Pangan Nasional
- Kamis, 20 Februari 2025

JAKARTA - Perum Bulog Cabang Waikabubak menyatakan komitmennya untuk menampung hasil panen petani di wilayah Sumba Barat, melaksanakan instruksi Presiden untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Sebagai respons konkret terhadap arahan tersebut, Pimpinan Cabang Kantor Bulog Waikabubak, Pier Solissa, menyampaikan kesiapan Bulog dalam menyerap hasil panen petani, khususnya beras dan gabah, sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan.
Pier Solissa menegaskan, "Kami siap menampung hasil panen petani, khususnya beras dan gabah, sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan." Hal ini sejalan dengan peran Bulog sebagai lembaga yang bertanggung jawab untuk mengelola dan memastikan ketersediaan cadangan bahan pangan strategis bagi masyarakat.
Kapasitas Penyimpanan yang Memadai
Bulog Waikabubak saat ini mengoperasikan dua gudang penyimpanan dengan kapasitas total mencapai 3.000 ton. Pier Solissa menjelaskan, dari kapasitas tersebut, saat ini baru terisi sekitar 1.200 ton, sehingga masih tersedia ruang penyimpanan sebesar 1.800 ton. Kapasitas ini cukup untuk menampung hasil panen dari petani di wilayah Sumba Barat, Sumba Barat Daya, dan Sumba Tengah.
Standar Kualitas Beras yang Ketat
Menurut Keputusan Badan Pangan Nasional Nomor 16 Tahun 2023, Bulog menetapkan standar kualitas beras medium yang meliputi kadar air maksimal 14%, derajat sosoh minimal 95%, butir patah maksimal 25%, butir menir maksimal 8%, dan benda asing maksimal 0,5%. "Untuk wilayah NTT, khususnya di Sumba, pengadaan beras umumnya dalam bentuk beras, bukan gabah," tambah Pier Solissa.
Harga pembelian beras dari petani ditetapkan sebesar Rp12.000 per kilogram. Dengan harga yang kompetitif ini, Bulog Waikabubak berharap dapat menyerap hingga 221 ton beras hingga April 2025, demi menciptakan stabilitas harga dan ketersediaan pangan di pasar.
Kolaborasi dengan Mitra Lokal
Baca JugaHarga BBM di Apau Kayan Tembus Rp 60 Ribu per Liter, Pertamina: Itu Ulah Pengecer
Bulog mengoptimalkan pengadaan beras dengan bekerja sama dengan Komando Distrik Militer (Kodim) setempat hingga level Bintara Pembina Desa (Babinsa). Kerja sama ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi produksi petani dan menjamin ketersediaan pasokan beras. "Kerjasama kami dengan Kodim sangat penting dalam melihat potensi pertanian dan memastikan ketersediaan," ujar Pier Solissa.
Untuk menjadi mitra pengadaan beras Bulog, petani atau kelompok tani harus memenuhi sejumlah persyaratan, termasuk memiliki fasilitas penggilingan padi dan menyerahkan beberapa dokumen seperti KTP, NIB (Nomor Induk Berusaha), dan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak).
Harapan untuk Petani Lokal
Dengan adanya program penyerapan hasil panen ini, Pier Solissa berharap petani di Sumba Barat dapat memanfaatkan kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. "Beras yang kami serap akan menjadi stok ketahanan pangan untuk masyarakat," ungkap Solissa. Dengan demikian, Bulog tidak hanya berperan besar dalam menjaga stabilitas pangan, tetapi juga dalam meningkatkan perekonomian masyarakat petani.
Solissa juga mengajak seluruh petani di Sumba Barat untuk berpartisipasi dalam program pengadaan beras ini. "Partisipasi para petani sangat penting demi mendukung ketahanan pangan, baik di tingkat daerah maupun nasional," tambahnya.
Peran Bulog dalam Ketahanan Pangan Nasional
Program penyerapan hasil panen petani oleh Bulog ini merupakan langkah strategis untuk menjaga ketahanan pangan Indonesia. Bulog sebagai badan usaha milik negara (BUMN) memiliki mandat untuk mengelola cadangan beras pemerintah dan stabilisasi harga pangan. Dengan menyerap hasil panen petani lokal, Bulog tidak hanya menjaga stabilitas harga beras di pasar, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan petani dengan memberikan harga yang layak untuk hasil panen mereka.
Melalui upaya ini, Bulog Waikabubak diharapkan dapat menstabilkan harga beras di pasaran sekaligus memastikan ketersediaan produk pangan untuk masyarakat, yang pada akhirnya dapat membantu mengurangi tingkat inflasi dan meningkatkan daya beli masyarakat.
Program-program seperti ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mencapai swasembada pangan, yang merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan. Dengan penyediaan pangan yang aman dan terjangkau, ketahanan pangan dapat terjamin dan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat.
Fokus pada Keberlanjutan
Kedepannya, Bulog dan pihak terkait diharapkan dapat terus memperkuat kemitraan dengan petani melalui program pelatihan dan penyuluhan yang berfokus pada peningkatan hasil pertanian dan efisiensi produksi. Dalam jangka panjang, ini akan membantu membangun sistem pangan yang lebih berkelanjutan dan berdaya saing.
Bulog Cabang Waikabubak seterusnya memandang masa depan dengan optimisme, bertekad untuk memainkan peranannya dalam menjamin ketersediaan pangan yang cukup, berkualitas, dan terjangkau bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan memanfaatkan sumber daya lokal dan memastikan dukungan yang memadai untuk para petani, misi menuju ketahanan pangan nasional akan semakin dekat untuk direalisasikan.

Zahra
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.